tag:blogger.com,1999:blog-17652157578025026602024-03-18T20:06:25.845-07:00Catatan KehidupanAyah Ingin Kalian BahagiaUnknownnoreply@blogger.comBlogger31125tag:blogger.com,1999:blog-1765215757802502660.post-67931203140373527332018-10-27T16:25:00.003-07:002018-10-27T16:27:36.238-07:00PERJALANAN DINAS<div style="text-align: center;">
<b><a href="https://abondis.blogspot.com/2018/10/perjalanan-dinas.html" target="_blank">PERJALANAN DINAS</a></b></div>
<br />
<br />
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, perjalanan diartikan sebagai suatu kegiatan berpergian ke suatu tempat, dinas diartikan sebagai orang yang memimpin suatu unit organisasi.<br />
<i>Perjalanan dinas</i> adalah perjalanan yang dilakukan oleh karyawan/pegawai suatu lembaga/perusahaan yang berkaitan dengan tugas suatu lembaga/perusahaan yang berkaitan dengan tugas pekerjaan kedinasan. Tugas pekerjaan kedinasan adalah tugas pekerjaan yang berkaitan dengan kepentingan lembaga/perusahaan yang bersangkutan.<br />
<br />
1.PERSIAPAN PERJALANAN DINAS<br />
Agar perjalanan dinas pimpinan dapat berjalan lancar sesuai dengan yang diharapkan, administrasi kantor atau sekretaris harus selalu berkoordinasi dengan pimpinan ketika mempersiapkan semua hal yang diperlukan dalam perjalanan dinas.<br />
<br />
2. DOKUMEN PERJALANAN DINAS<br />
Dokumen perjalanan bisnis adalah suatu bukti tertulis atau tercetak yang dapat memberikan keterangan bagi pimpinan ketika melakukan perjalanan bisnis. Dokumen perjalanan bisnis dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu :<br />
<br />
a. Dokumen internal<br />
Dokumen internal adalah dokumen yang diterbitkan oleh perusahaan atau instansi yang bersangkutan. Dokumen internal meliputi :<br />
1). Surat tugas<br />
Surat tugas adalah surat yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang di perusahaan dan diberikan kepada seorang (bawahan) untuk melakuka pekerjaan tertentu,<br />
2). Surat Perintah Perjalanan Dinas ( SPPD )<br />
Surat Perintah Perjalanan Dinas ( SPPD ) adalah surat yang dikeluarkan oleh suatu instansi atau seseorang yang lebih tinggi kedudukannya yang ditujukan kepada seorang (bawahan) untuk melaksanakan perjalanan dinas.<br />
<br />
b. Dokumen eksternal<br />
Dokumen eksternal adalah dokumen yang dikeluarkan oleh instansi terkait dan digunakan untuk perjalanan bisnis, jenis-jenis dokumen eksternal, antara lain :<br />
1). Paspor ( Passport )<br />
Paspor ( Passport ) adalah identitas warga negara yang akan melakukan perjalanan ke luar negeri. Paspor dapat digunakan berkali-kali sepanjang masih berlaku atau masih ada lembar untuk exit permit. Masa berlaku paspor adalah lima tahun. Paspor yang digunakan untuk perjalanan kenegaraan diterbitkan oleh Departemen Luar Negeri, ssedangkan paspor untuk umum yang tidak untuk perjalanan kenegaraan diterbitkan oleh kantor imigrasi setempat.<br />
a). Dokumen-dokumen yang diperlukan untuk membuat paspor, antara lain :<br />
<br />
1. Kartu Tanda Penduduk ( KTP )<br />
2. Kartu Keluarga ( KK )<br />
3. Ijazah pendidikan terakhir<br />
4. Surat keterangan ( SK ) Pengangkataan pegawai<br />
5. Surat Keterangan Catatan Kepolisian ( SKCK)<br />
6. Akta kelahiran<br />
7. Surat tugas dari instansi terkait<br />
<br />
b). Paspor berisi data, antara lain :<br />
<br />
1. Nomor paspor<br />
2. Nama pemegang paspor<br />
3. Jenis kelamin<br />
4. Kewarganegaaan<br />
5. Tempat dan tanggal lahir<br />
6. Tanggal dikeluarkannya paspor<br />
7. Tanggal masa berlaku paspor<br />
8. Kantor yang mengeluarkan paspor<br />
9. Foto diri pemegang paspor<br />
10. Alamat<br />
11. Lembar untuk exit permit atau visa<br />
<br />
c). <a href="https://abondis.blogspot.com/2018/10/perjalanan-dinas.html" target="_blank">Cara mendapatkan paspor,</a><br />
1. Datang ke kantor imigrasi untuk mengisi formulir dan menyerahkan dokumen diatas.<br />
2. Kemudian menyerahkan formulir yang sudah diisi dan membayar biaya pasport<br />
3. Menunggu kurang lebih satu minggu untuk diproses<br />
4. Datang ke kantor imigrasi untuk foto langsung pada pasport.<br />
d. Macam-macam paspor<br />
Ada bermacam-macam paspor, antara lain :<br />
1. Paspor Biasa ( normal passport )<br />
Paspor biasa adalah papor bersampul warna hijau. Paspor jenis ini digunakan oleh masyarakat umum. <br />
2. Paspor dinas<br />
Paspor dinas adalah paspor yang bersampul warna biru. Paspor jenis ini digunakanoleh pegawai atau pejabat pemerintah yang melaksanakan tugas kenegaraan atau perjalanan dinas ke luar negeri. <br />
3. Paspor diplomatik<br />
Paspor diplomatic adalah paspor bersampul warna hitam. Paspor ini digunakan oleh pejabat diplomati, seperti duta besar atau pejabat-pejabat tertentu kedutaan. <br />
<br />
<br />
4. Paspor khusus<br />
Paspor khhusus adalah paspor khusus untuk pejabat United Nation ( PBB ). Ada dua macam paspor khusus, yaitu bersampul warna merah unuk pejabat tinggi PBB dan bersampul warna biru muda unuk staf PBB.<br />
<br />
2. Visa<br />
Visa adalah izin tinggal di suatu Negara untuk suatu periode tertentu. Visa dikeluarkan oleh kedutaan besar atau oleh kantor perwakilan dari Negara tujuan ( kantor konsulat ).<br />
<br />
3. Surat keterangan fiscal<br />
Fiscal adalah biaya pajak yang harus dibayar oleh setiap warga Negara Indonesia yang akan berangkat keluar negeri. <br />
<br />
4. Exit permit<br />
Exit permit adalah bukti dari imigrasi setempat bahwa telah memasuki atau meninggalkan Negara yang bersangkutan. <br />
<br />
5. Sertifikat kesehatan ( health certificate / yellow card )<br />
Sertifikat kesehatan adalah surat keterangan immunisasi untuk vaksinasi penyakit tertentu.<br />
<br />
6. Tiket transportasi<br />
Tiket transportasi merupakan media pemindahan dari satu tempat ke tempat yang lain. <br />
<br />
7. Voucher penginapan<br />
Sebelum pimpinan berangkat melaksanakan bisnis, sebaiknya administrasi kantor atau sekretaris harus sudah membeli voucher kamar hotel, biasanya melalui biro perjalanan. <br />
<br />
<a href="https://abondis.blogspot.com/2018/10/perjalanan-dinas.html" target="_blank">DAFTAR PERJALANAN DINAS (ITINERARY)</a><br />
<br />
Daftar perjalanan dinas ( itinerary ) yaitu sebuah rencana kegiatan yang akan dilakukan selama perjalanan bisnis, yang merupakan kombinasi antara daftar perjalanan dan janji temu atau pertemuan.<br />
a. Membuat daftar perjalanan dinas<br />
Daftar perjalanan dinas memuat hal-hal sebagai berikut :<br />
1. Waktu keberangkatan : hari, tanggal, bulan, tahun, dan pukul.<br />
2. Tempat tujuan perjalanan bisnis, nama kota atau nama Negara untuk perjalanan ke luar negeri.<br />
3. Jangka waktu perjalanan bisnis : jumlah hari/minggu/bulan.<br />
4. Jenis transportasi yang digunakan.<br />
5. Tujuan perjalanan bisnis.<br />
6. Kapan selesai atau tiba kembali<br />
b. Cara menyusun daftar perjalanan pimpinan<br />
1. Mencatat segala sesuatu yang perlu dikerjakan<br />
2. Mencatat pekerjaan yang berkaitan dengan urusan pimpinan<br />
3. Mencatat pekerjaan mendesak, jangka pendek, menengah dan jangka panjang<br />
4. Menetapkan prioritas berdasarkan pentingnya pekerjaan<br />
5. Menyelesaikan pekerjaan berdasarkan prioritas pentingnya pekerjaan.<br />
<br />
c. Kegunaan daftar perjalanan dinas<br />
Daftar perjalanan sangat diperlukan oleh pimpinan ataupun administrasi kantor atau sekretaris. Kegunaan daftar perjalanan bisnis, yaitu :<br />
1. Untuk pimpinan sebagai pedoman dalam melakukan perjalanan bisnis.<br />
2. Untuk wakil pimpinan sebagai petunjuk berapa lama menggantikan pimpinan.<br />
3. Untuk administrasi kantor atau sekretaris sebagai pedoman dalam menangani administrasi pimpinan selama pimpina tidak di tempat.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
d. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengatur daftar perjalanan adalah :<br />
1. Tujuan perjalanan<br />
2. Kota tujuan<br />
3. Jenis perjalanan<br />
4. Jenis layanan/fasilitas yang digunakan<br />
5. Rencana janji temu dan keperluan<br />
6. Tanggal, waktu, hari keberangkatan dan kembali.<br />
<br />
<br />
Contoh daftar perjalanan dinas pola pemerintah<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgm0ZHLGine7kxI2rUpg5bYSejqnw-BGFPLkKAD7CxvCFzZZoVeWMoBCZAEPk2KkVQUOoxv4kzXPo7P0DPmDwX8OcEijR1EuqTHNu6LTezpsC9mHr2XlMI81HMjxl7d84Ms62BsK-zp4_gV/s1600/dpd+pemerintah+14.PNG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="480" data-original-width="976" height="157" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgm0ZHLGine7kxI2rUpg5bYSejqnw-BGFPLkKAD7CxvCFzZZoVeWMoBCZAEPk2KkVQUOoxv4kzXPo7P0DPmDwX8OcEijR1EuqTHNu6LTezpsC9mHr2XlMI81HMjxl7d84Ms62BsK-zp4_gV/s320/dpd+pemerintah+14.PNG" width="320" /></a><br />
<br />
<br />
<br />
Contoh daftar perjalanan dinas pola perusahaan swasta<br />
<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFmnA2DD046o1eieo7n909V8ajMEP4poClZwMOlYPpWpO_ySyNVROsYcyfXP-JebFg5gDkJ9Gb7YZchLWEfzmQ4f2JyUPgO9XQxf4FpLiRqq843n2USJ10KDMYJGrk2ufHKB06qW33OXGR/s1600/dpd+swasta+15%2527.PNG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="451" data-original-width="968" height="149" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFmnA2DD046o1eieo7n909V8ajMEP4poClZwMOlYPpWpO_ySyNVROsYcyfXP-JebFg5gDkJ9Gb7YZchLWEfzmQ4f2JyUPgO9XQxf4FpLiRqq843n2USJ10KDMYJGrk2ufHKB06qW33OXGR/s320/dpd+swasta+15%2527.PNG" width="320" /></a><br />
<br />
<br />
<br />
Penilaian Pengetahuan<br />
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan baik dan benar!<br />
Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan dokumen perjalanan dinas (itinerary)!<br />
Jelaskan mengenai dokumen internal dan eksternal perjalanan dinas!<br />
Sebutkan yang termasuk dokumen internal dan dokumen eksternal dalam perjalanan dinas!<br />
Jelaskan perbedaan surat tugas dan SPPD!<br />
Sebut dan jelaskan empat (4) jenis paspor?<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<br />Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1765215757802502660.post-9869486464240532632018-10-19T16:08:00.001-07:002018-10-19T16:08:38.064-07:00MENERAPKAN TEKNIK PENYELENGGARAAN PERTEMENUAN / RAPAT<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>MENERAPKAN TEKNIK PENYELENGGARAAN PERTEMENUAN/RAPAT</b></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
A. Teknik Penyelenggaraan Pertemuan atau rapat</div>
<div style="text-align: left;">
</div>
<div style="text-align: left;">
</div>
<div style="text-align: left;">
</div>
<div style="text-align: left;">
<a href="https://abondis.blogspot.com/2018/10/menerapkan-teknik-penyelenggaraan.html" target="_blank"> Rapat (conference atau meeting)</a> merupakan alat/media komunikasi kelompok
yang bersifat tatap muka dan sangat penting, diselenggarakan oleh
banyak organisasi, baik swasta maupun pemerintah untuk mendapatkan
mufakat melalui musyawarah untuk pengambilan keputusan. <br />
Teknik
penyelenggaraan pertemuan/rapat adalah tahapan atau langkah-langkah yang
harus dilaksanakan dalam penyelenggaraan pertemuan atau rapat agar
dapat berjalan dengan lancar dan sesuai tujuan yang telah ditentukan.</div>
<div style="text-align: left;">
</div>
<div style="text-align: left;">
<br />
B. Teknik Pengendalian Pertemuan/rapat</div>
<ol>
<li>Pengendalian rapat bebas terbatas adalah pengendalian rapat yang memberikan kesempatan secara bebas kepada para peserta rapat untuk mengemukakan pendapatnya secara bergantian. Peserta rapat diperbolehkan beradu argumentasi atau berdebat tanpa harus melalui pemimpin rapat. Pemimpin rapat hanya bertugas mengawasi jalannya pembicaraan. Jika pembicaraan dirasa sudah cukup, pemimpin dapat menghentikan perdebatan dan menyimpulkannya menjadi sebuah keputusan rapat.</li>
<li>Pengendalian rapat secara ketat adalah pengendalian rapat yang tidak memberikan kesempatan bertanya atau mengeluarkan pendapat kepada para pesertanya. Para peserta rapat boleh mengeluarkan pendapat hanya seizin pemimpin rapat dengan waktu dan jumlah penanya yang sudah ditentukan.</li>
<li>Pengendalian gabungan bebas terbatas dengan ketat adalah pengendalian rapat yang memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada para peserta rapat untuk mengeluarkan pendapatnya dan apabila keadaan sudah mulai kurang terkendali, pemimpin rapat langsung menggunakan cara pengendalian ketat, sehingga keadaan normal kembali. Jika situasi rapat sudah dianggap lancar kembali, pemimpin rapat dapat menggunakan cara pengendalian bebas terbatas.</li>
</ol>
<div style="text-align: left;">
<br />
C.Teknik-teknik bertanya dalam pertemuan/rapat</div>
<div style="text-align: left;">
<br />
1. Pertanyaan umum<br />
Pertanyaan umum diajukan untuk mengaktifkan seluruh pesertarapat. Semua siajak serta untuk berpikir mencari jawaban dari pertanyaan yang bersifat umum.<br />
Contohnya: Menurut pendapat Saudara-saudara, bagaimana cara promosi yang efektif?<br />
<br />
<br />
2. Pertanyaan langsung<br />
Pertanyaan langsung biasanya dilakukan oelh pemimpin rapat. Pertanyaan langsung diajukan dengan tujuan untuk memberikan motivasi atau dorongan kepada peserta rapat agar aktif dalam rapat. Pertanyaan langsung berguna untuk menghentikan percakapan pribadi antar peserta rapat. Selain itu tuja berguna untuk meningkatkan rasa percaya diri peserta rapat yang dapat menjawab pertanyaan tesebut.<br />
Contohnya: Saudara Roni, menurut pendapat anda bagaimana cara promosi yang efektif?</div>
<div style="text-align: left;">
<br />
3. Pertanyaan tidak langsung/dioperkan<br />
Pada saat ada yang bertanya, pertanyaannya dialihkan atau dipindahkan kepada peserta lainnya yang diperkirakan dapat menjawab atau agar jawabannya dipikirkan bersama oleh forum rapat.<br />
Contohnya: Saudari Tini, tadi saudari Ani menanyakan perihal mengenai open management. Apakah Sadari tahu mengenai itu?<br />
4. Pertanyaan terbuka<br />
Dalam pertanyaan ini, jenis pertanyaan ini diajukan terbuka, yang diungkapkan dalam kata-kata yang bersifat umum. Jawaban dari pertanyaan terbuka dapat bervariasi atau bermacam-macam. Biasanya kalimat tanya diawali dengan kata tanya: apa, bagaimana, mengapa, bilamana, siapa, kapan.<br />
Contoh: Siapakah yang akan mengepalai divisi ini?</div>
<div style="text-align: left;">
<br />
5. Pertanyaan mengembalikan<br />
Yang dimaksud dengan pertanyaan mengembalikan adalah pertanyaan dibalikkan kepada orang yang bertanya atau pertanyaan dijawab dengan pertanyaan lagi. Pertanyaan dari peserta rapat dikembalikan kepada peserta rapat yang bertanya atau ditanyakan lagi kepada peserta rapat yang lain, sehingga peserta rapat yang lain ikut aktif memikirkan jawabannya.<br />
Pertanyaan yang dikembalikan kepada peserta rapat berguna untuk memberikan dorongan kepada peserta rapat untuk aktif, kreatif, dan mengembangkan pola cara berpikir yang rasional serta menghindari dialog langsung antara pemimpin rapat dengan seorang peserta rapat.<br />
Contohnya: Saudara A bertanya kepada pemimpin rapat, saudara ketua mengapa promosi tidak dilakukan secepatnya dalam kurun waktu 1 bulan ini? Dijawab oleh pemimpin rapat, menurut saudara A sendiri mengapa promosi tidak kita lakukan pada bulan ini?</div>
<div style="text-align: left;">
<br />
6. Pertanyaan faktual<br />
Pertanyaan yang diajukan dengan tujuan untuk memperoleh fakta atau keterangan lain yang sesuai dengan kenyataan.<br />
Contohnya: Berapa omzet penjualan kita bulan ini?<br />
<br />
7. Pertanyaan retoris<br />
Pertanyaan retoris adalah pertanyaan yang tidak memerlukan suatu jawaban, karena orang-orang sudah mengetahui jawabannya.<br />
Contohnya: Bukankah dengan bekerja keras kita akan memperoleh hasil yang maksimal?</div>
<div style="text-align: left;">
<br />
8. Pertanyaan penghargaan<br />
Pertanyaan yang diajukan karena ingin memberikan penghargaan kepada orang yang telah menyatakan pendapat yang baik, sehingga akan memberikan semangat atau dorongan kepada peserta lain untuk lebih berani mengemukakan pendapat.<br />
Contohnya: Saudara Ihsan, Anda tadi telah mengemukakan pentingnya open management. Dapatkah anda menjelaskan hal itu lebih lanjut?</div>
<div style="text-align: left;">
<br />
9. Leading question<br />
Maksud leading question ialah suatu pertanyaan yang diungkapkan padahal jawabannya telah ada dalam pertanyaan itu sendiri.<br />
Contohnya: Sarana yang kita miliki memang masih kurang, bukan?<br />
<br />
Tata Cara Penyelenggaraan Rapat</div>
<div style="text-align: left;">
<br />
a.Hal-hal yang dikemukan dalam membuka rapat</div>
<ul>
<li>Acara rapat.</li>
</ul>
<ul>
<li>Tata tertib rapat (bersifat fleksibel).</li>
</ul>
<ul>
<li>Motivasi (pentingnya masalah yang akan dibahas).</li>
</ul>
<ul>
<li>Pengenalan masalah atau persoalan yang akan dibahas.</li>
</ul>
<ul>
<li>Tujuan diadakannya rapat.</li>
</ul>
<ul>
<li>Tanggapan-tanggapan atau saran. </li>
</ul>
<div style="text-align: left;">
Berlangsungnya pertemuan/rapat<br />
Selama rapat berlangsung pemimpin rapat harus dapat mengatur jalannya rapat agar tertib. Masalah yang dihadapi dalam rapat harus dapat diatasi, seperti terjadinya perdebatan yang berkepanjangan, adanya monopoli pembicaraan oleh salah seorang peserta rapat, tidak konsentrasinya peserta rapat dan sebagainya.<br />
Selama rapat berlangsung sekretaris bertanggung jawab untuk membuat catatan pelaksanaan rapat. Bentuk catatannya disesuaikan dengan keinginan pimpinan rapat. Ada dua bentuk catatan rapat, yaitu sebagai berikut :</div>
<div style="text-align: left;">
<br />
1. Verbatim, yaitu catatan lengkap semua pembicaraan dalam rapat tanda ditambahi ataupun dikurangi.<br />
2. Notula, yaitu catatan yang berisi pokok-pokok pembicaraan yang dibahas dalam rapat.</div>
<div style="text-align: left;">
<br />
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menutup rapat<br />
Apabila dalam rapat tersebut belum ditemui keputusan, maka pemimpin rapat dapat menunjuk tim khusus untuk menyelesaikan masalah tersebut.. Akan tetapi, bila dalam rapat tersebut tidak ditemui hambatan dan telah menghasilkan keputusan, maka di akhir rapat pemimpin rapat dapat membacakan hasil dari pertemuan rapat tersebut dan memberikan kesempatan bagi peserta rapat untuk mengemukakan hal-hal yang sekiranya belum tercakup dalam hasil keputusan. Setelah tak ada lagi permasalahan, maka pemimpin rapat menutup rapat. </div>
<div style="text-align: left;">
<br />
F. Susunan uruta Notula Rapat</div>
<ul>
<li>Judul notula.</li>
</ul>
<ul>
<li>Tempat dan waktu diselenggarakannya rapat.</li>
</ul>
<ul>
<li>Nama pimpinan dan sekretaris rapat.</li>
</ul>
<ul>
<li>Jumlah peserta yang diundang. </li>
</ul>
<ul>
<li>Jumlah peserta rapat yang hadir (nama disebutkan dalam daftar hadir).</li>
</ul>
<ul>
<li>Jumlah peserta rapat yang tidak hadir.</li>
</ul>
<ul>
<li>Acara atau agenda rapat.</li>
</ul>
<ul>
<li>Jalannya rapat/risalah rapat (dari acara pertama sampai dengan penutup),</li>
</ul>
<ul>
<li>tempat, tanggal, bulan dan tahun notula dibuat.</li>
</ul>
<ul>
<li>Tanda tangan pembuat notula.</li>
</ul>
<ul>
<li>Pengesahan oleh pimpinan rapat.</li>
</ul>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1765215757802502660.post-43454593293330655042018-10-19T15:55:00.000-07:002018-10-19T15:55:04.063-07:00Soal Penilaian Pengetahuan<b>Penilaian Pengetahuan</b><br /><br />Mata Pelajaran : Otomatisasi Tata Kelola Humas dan Keprotokolan<br />Kelas/Semester : XII AP/ 5<br />Kompetesi Dasar : 3.15 Menerapkan penyelenggaraan pertemuan/rapat<br />Jenis Tugas : Tugas mandiri (individu)<br /><br />Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan baik dan benar!<br />Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan makna penyelenggaraan pertemuan/rapat!<br />Jelaskan teknik-teknik pengendalian rapat!<br />Sebut dan jelaskan teknik bertanya dalam penyelenggaraan pertemuan/rapat!<br />Sebutkan hal-hal yang harus dikemukakan ketika membuka!<br />Sebutkan hal-hal yang harus diperhatikan dalam menutup rapat<br />Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1765215757802502660.post-7995518086339461092018-09-19T11:11:00.000-07:002018-09-19T11:11:17.909-07:00MENERIMA TAMU KANTOR<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%;"><br /><!--[endif]--></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-wan6B9E4t4s3oD_K4PN46n_tnGnUSgso1Ng7IMDsmt1lCY6S6aKSEKDAS-Nj_13rnrG7ByQNudWFumRYPViz8NuvEKY6bZRU9xM_RzEr34La7A5d-InTdJy-XHCGjZHeBYLLCgjY25eQ/s1600/153738_hotelorang.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="714" data-original-width="1000" height="228" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-wan6B9E4t4s3oD_K4PN46n_tnGnUSgso1Ng7IMDsmt1lCY6S6aKSEKDAS-Nj_13rnrG7ByQNudWFumRYPViz8NuvEKY6bZRU9xM_RzEr34La7A5d-InTdJy-XHCGjZHeBYLLCgjY25eQ/s320/153738_hotelorang.jpg" width="320" /></a></div>
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></b>
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Tamu
kantor adalah seseorang atau kelompok yang datang kesebuah perusahaan untuk
kepentingan tertentu</span></b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">. Salah satu tugas sekretaris adalah
mengatur pertemuan antara pimpinan dengan tamu-tamu yang akan bertemu dengan
pimpinan. Mulai dari membuat janji, konfirmasi, sampai menerima kedatangan tamu
pimpinan di kantor. Tetapi sebagai sekretaris, tidak dapat menerima tamu begitu
saja. Ada etika dan aturan tersendiri dalam menerima tamu. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dalam menerima tamu ada etika-etika yang
harus kita ketahui, untuk menciptakan suasana yang menyenangkan dilingkungan
kerja tersebut agar tamu merasa nyaman dan mempunyai kesan baik ketika
melakukan kerjasama. Selain itu, seorang sekretaris juga harus mengetahui dan
memahami sifat, kedudukan atau pangkat dan perilaku tamu yang datang ke kantor.
Seorang sekretaris wajib menanyakan nama, keperluan dan mengantar tamu bertemu
dengan pimpinan yang akan ditemuinya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">B.
Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Menerima Tamu<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dalam menerima tamu, ada hal-hal yang
perlu diperhatikan oleh sekretaris antara lain :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">• Apabila sudah ada janji, tepati waktu,
apabila sedang ada tugas di luar kantor harus memberitahukan dan minta maaf
untuk datang terlambat (prioritas perlu dipertimbangkan).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">• Apabila tamu masuk, hendaknya berdiri,
tersenyum, dan bersalaman.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">• Berikan sapaan ramah kepada tamu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">C.
Selain hal-hal diatas, hal-hal yang perlu diperhatikan saat menerima tamu di kantor
adalah sebagai berikut :<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">1. <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Penanganan
ruangan tamu</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">sekretaris baiknya memeriksa tata ruang
penerimaan tamu, khususnya yang berkaitan langsung dalam hal-hal berikut :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">• Ruangan harus nyaman, bersih dan rapi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">• Lengkapi ruangan tamu dengan
perlengkapan seperti :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">-
buku tamu<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">-
kartu pengenal tamu<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">-
majalah/koran<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">-
brosur/katalog perusahaan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">-
tempat sampah/asbak<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">• Tunjukanlah sikap untuk selalu siap
menerima memberikan bantuan dan bersahabat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">2.
Tata cara mengantar dan melayani tamu:</span></b><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<div style="text-align: left;">
</div>
<ul>
<li><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;"><span style="mso-list: Ignore;">a)<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">Jangan
membeda-bedakan tamu, dari jabatan atau penampilan. Misalnya melihat penampilan
fisik tamu dari atas sampai bawah.</span></li>
<li><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;"><span style="mso-list: Ignore;">b)<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">Bagian
penerima tamu adalah wajah perusahaan, sambutlah tamu dengan senyum dan sikap
yang ramah.</span></li>
<li><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;"><span style="mso-list: Ignore;">c)<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">Apabila
tamua datang segera sambut, jangan sekedar menengok kesamping atau bersikap
acuh tak acuh, sambil melakukan pekerjaan.</span></li>
<li><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;"><span style="mso-list: Ignore;">d)<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">K</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">etika mengantar tamu
tunjukan kearah yang dituju dan dengan telapak tangan kearah atas dan jari
rapat, menujuk arah dengan telujuk adalah sifat yang tidak sopan.</span></li>
<li><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;"><span style="mso-list: Ignore;">e)<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">Ketika
menggatar tamu ketempat tujuan berjalan agak kedepan dengan posisi sedikit
miring sambil sesekali menengok kebelakang untuk memperhatikan jalan tamu.</span></li>
<li><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;"><span style="mso-list: Ignore;">f)<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">Membukakan
pintu untuk tamu kalau pintu bergerak kearah dalam, anda masuk dulu,dorong
(buka pintunya) dan persilahkan tamu untuk masuk, dan bila daun pintu bergerak
keluar buka pintu lebar-lebar dan persilahkan tamu untk masuk terlebih dahulu.</span></li>
<li><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;"><span style="mso-list: Ignore;">g)<span style="font-family: "times new roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-indent: -18pt;">Tamu
yang diterima biasanya dipersilahkan untuk masuk dan menunggu diruangan tamu
yang sudah disediakan oleh kantor.</span></li>
</ul>
<!--[if !supportLists]--></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeiSSacYex0pTz7_6IYp4f9lzj7tAWlHblEOmf5GoaRRhjmu4CVBlb8yXlDp_DK7tLSgf5Al13hrcQ7yIMVKrtQGey7mBG403xHWz6CIH07A7Z6VGGkKqT4TMrPtHaMaEIHzXM2eXwz1P7/s1600/Video-Safety-Briefing-Office-Tamu.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="800" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeiSSacYex0pTz7_6IYp4f9lzj7tAWlHblEOmf5GoaRRhjmu4CVBlb8yXlDp_DK7tLSgf5Al13hrcQ7yIMVKrtQGey7mBG403xHWz6CIH07A7Z6VGGkKqT4TMrPtHaMaEIHzXM2eXwz1P7/s320/Video-Safety-Briefing-Office-Tamu.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">D. Jenis-jenis tamu dan cara pelayananya:<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">• Sikap sekretaris ketika berhadapan
dengan tamu kantor:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">1. Tamu dengan perjanjian <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 2.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l3 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;">§<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Usahakan
tamu menunggu sesingkat mungkin.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 2.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l3 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;">§<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Jangan
diajak ngobrol terlalu lama kecuali bila tamu yang meminta.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">2. Tamu tak dikenal <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 2.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;">§<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sapa
dan tanyakan keperluanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 2.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;">§<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Bila
tamu dapat diterima persilahkan duduk.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 2.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;">§<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Bila
tamu ditolak berikan alasan yang tepat dan tawarakan untuk membuat janji
terlebih dahulu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">3.Tamu yang menolak memberi tahu keperluannya<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 2.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l1 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;">§<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Persilahkan
tamu untuk mengisi formulir tamu dengan lengkap , sebutkan alasan mengapa anda
meminta hal tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 2.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l1 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;">§<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Walaupun
tamu bersikeras, tetap perlalukan dengan sopan dan sabar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin;">4.Tamu atau pelanggalan yang datang tanpa perjanjian <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 2.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l4 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;">§<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Bersikap
taktis untuk memprioritaskan penerimaan tamu sesuaikan dengan keperluan,
situasi kantor, dan kesibukan pimpinan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">5. Anggota keluarga atau teman atasan <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 2.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l5 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;">§<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Bila
yang bersangkutan masuk pada saat atasan sedang ada rapat, sapa dan katakan
bahwa atasan sedang ada rapat atau tamu lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l6 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">6.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Tamu
yang tak diingikan <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 2.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l2 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;">§<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Tetaplah
bersikap ramah dan k membuat janji terlebih dahulu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 2.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l2 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;">§<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Apabila
ia tetap menunggu meskipun anda sopan, sarankan untu<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 2.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l2 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;">§<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"> telah berusah menggusirnya secara halus,sikap
yang tepat adalah tidak memperdulikannya, tetapi ingat jangan pasang muka kecut
atau judes.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 2.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l2 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;">§<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pramuniaga
atau salesman  Perlakukan dengan baik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 2.0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-list: l2 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="IN" style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;">§<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Katakan
dengan jujur dan sopan bahwa perusahaan tidak memerlukannya saat ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kesimpulan<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Salah satu tugas sekretaris adalah
mengatur pertemuan antara pimpinan dan tamu yang akan bertemu dengan pimpinan
tugas ini di mulai dari membuat janji,konfirmasi hingga menerima kedatangan
tamu di kantor. Seorang sekretaris harus menghormati dan melayani dengan
sepenuh hati agar para tamu merasa senang dan mempunyai kesan yang baik
terhadap perusahaan karena seorang sekretaris membawa nama baik perusahaan
dalam berhubungan dengan tamu perusahaan maupun klien. jadi seorang sekretaris
harus mengetahui tata cara menerima tamu yang baik dan hal-hal apa saja yang
harus di lakukan jika pimpinan tidak ada di tempat.<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 11.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1765215757802502660.post-21344488378155115722014-09-13T00:00:00.000-07:002018-09-18T22:28:20.066-07:00MAKALAH : STRATEGI PEMASARAN DAN ANALISIS PESAING USAHA <div style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">KATA PENGANTAR</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Segala puji syukur atas
kehadirat Allah.SWT, atas berkat rahmat serta hidayah-Nya saya masih
diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas makalah KEWIRAUSAHAAN ini.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Terima kasih saya sampaikan kepada
Bapak </span><span class="lozengfy" style="font-size: small;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">ASIR</span></b></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;"> yang selama
ini telah membimbing Kami. Dan tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada
teman-teman yang telah mendukung atas penyelesaian makalah ini, serta kepada
semua pihak yang telah terlibat didalamnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Mudah-mudahan apa yang saya tulis
ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Saya menyadari bahwa dalam makalah ini
masih terdapat banyak kekurangan, maka dari itu penulis mohon kritik dan saran
demi kemajuan serta kesempurnaan untuk periode selanjutnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 21.25pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Mohon maaf atas segala
kesalahan-kesalahan dalam makalah ini semoga kita selalu berada dijalan yang
benar, amin.</span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: right;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Makassar, 23 Desember 2013</span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: right;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Penulis </span></div>
<div align="center" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><b>BAB I</b></span></div>
<div align="center" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><b>STRATEGI
PEMASARAN</b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 115%;">Strategi pemasaran adalah himpunan asas yang secara
tepat, konsisten dan layak dilaksanakan oleh perusahaan guna mencapai sasaran
pasar yang dituju (target market) dalam jangka panjang dan tujuan perusahan
jangka panjang (objectives), dalam situasi persaingan tertentu. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 115%;">Dalam strategi pemasaran ini terdapat strategi
acuan/bauran pemasaran (marketing mix), yang menetapkan komposisi terbaik dari
keempat variable pemasaran, untuk dapat mencapai sasaran pasar yang dituju
sekaligus mencapai tujuan dan sasaran perusahaan. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 115%;">Keempat
variable strategi acuan/baur pemasaran tersebut adalah:</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin: 0cm 0cm 12pt 72pt; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 115%;">A.<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 115%;">Strategi
produk</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm 0cm 12pt 72pt; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 115%;">B.<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 115%;">Strategi
harga</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm 0cm 12pt 72pt; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 115%;">C.<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 115%;">Strategi
penyaluran/distribusi</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm 0cm 12pt 72pt; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 115%;">D.<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 115%;">Strategi
promosi</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin: 0cm 0cm 0cm 21.3pt; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 115%;">A.<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 115%;">Strategi Produk</span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0cm 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 14.7pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 115%;">Setiap
perusahaan di dalam mempertahankan dan meningkatkan penjualan dan share
pasarnya, perlu mengadakan usaha penyempurnaan dan perubahan produk yang
dihasilkan ke arah yang lebih baik, sehingga dapat memberikan daya guna dan
daya pemuas serta daya tarik yang lebih besar. Strateginya adalah menetapkan cara
dan penyediaan produk yang tepat bagi pasar yang dituju, sehingga dapat
memuaskan para konsumennya dan sekaligus dapat meningkatkan keuntungan
perusahaan dalam jangka panjang, melalui peningkatan penjualan dan peningkatan
share pasar. Dalam strategi marketing mix, strategi produk merupakan unsure
yang paling penting karena dapat mempengaruhi strategi pemasaran lain. Strategi
produk yang dapat dilakukan mencakup keputusan tentang acuan/bauran produk (Product
Mix), merk dagang (Brand), cara pembungkusan atau kemasan produk (Product
Packaging), tigkat mutu/kualitas dari produk dan pelayanan (services) yang
diberikan. Tujuan utama strategi produk adalah untuk dapat mencapai sasaran
pasar yang dituju dengan meningkatkan kemampuan bersaing atau mengatasi
persaingan. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0cm 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 14.7pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 115%;">Pada
hakikatnya, seseorang membeli produk bukan karena fisik produk itu semata-mata
tapi karena manfaat yang ditimbulkan dari produk yang dibelinya. Pada dasarnya,
produk yang dibeli konsumen itu dapat dibedakan atas tiga tingkatan, yaitu:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 57.3pt; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 115%;">1.<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 115%;">Produk inti (Core Product), merupakan inti yang
sesungguhnya dari produk yang ingin diperoleh oleh seorang pembeli (konsumen)
dari produk tersebut.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 57.3pt; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 115%;">2.<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 115%;">Produk formal (Formal Product), merupakan bentuk,
model, kualitas/mutu, merek dan kemasan yang menyertai produk tersebut.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 57.3pt; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 115%;">3.<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 115%;">Produk tambahan (ougemented product), merupakan
tambahan produk formal dengan berbagai jasa yang menyertainya, seperti
pemasangan (instalasi), pelayanan, pemeliharaan dan pengangkutan secara
cuma-cuma.</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin: 0cm 0cm 0cm 21.3pt; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 115%;">B.<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 115%;">Strategi Harga</span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0cm 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 14.7pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 115%;">Harga
merupakan satu-satunya unsur marketing mix yang menghasilkan penerimaan
penjualan. Dalam penentuan baik untuk harga jual atau harga beli pihak bank
harus berhati-hati. Sebab, kesalahan dalam penentuan harga akan menyebabkan
kerugian bagi bank. Dalam menentukan harga harus dipertimbangkan berbagai hal,
misalnya tujuan penentuan harga tersebut, hal ini disebabkan dengan
diketahuinya tujuan penentuan harga tersebut menjadi mudah. Sedangkan tujuan
penentuan harga secara umum adalah sebagai berikut:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0cm 21.3pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 115%;">1) Untuk bertahan hidup.<br />
2) Untuk memaksimalkan laba.<br />
3) Untuk memperbesar market share.<br />
4) Mutu produk.<br />
5) Karena pesaing.<br />
<br />
Factor-faktor yang mempengaruhi harga:<br />
1) Kebutuhan dana<br />
2) Persaingan<br />
3) Kebijaksanaan pemerintah<br />
4) Target laba yang diinginkan<br />
5) Jangka waktu<br />
6) Kualitas jaminan<br />
7) Reputasi perusahaan<br />
8) Produk yang kompetitif<br />
9) Hubungan baik</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin: 0cm 0cm 0cm 14.2pt; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 115%;">C.<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 115%;">Strategi
Penyaluran (Distribusi)</span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0cm 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 21.8pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 115%;">Dalam usaha
untuk mencapai tujuan dan sasaran perusahaan dibidang pemasaran, setiap
perusahaan melakukan kegiatan penyaluran. Penyaluran merupakan kegiatan
penyampaian produk ke tangan konsumen atau si pemakai pada waktu yang tepat.
Yang dimaksud dengan saluran distribusi adalah lembaga-lembaga yang memasarkan
produk berupa barang atau jasa dari produsen sampai ke konsumen. Bentuk pola
saluran distribusi dapat dibedakan menjadi: </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0cm 14.2pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 115%;">1) Saluran langsung: Produsen →
konsumen<br />
2) Saluran tidak langsung:<br />
- Produsen → Pengecer → Konsumen<br />
- Produsen → Pedagang besar / menengah
→ Pengecer → Konsumen<br />
- Produsen → Pedagang besar → Pedagang
menengah → Pengecer → Konsumen<br />
<br />
</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin: 0cm 0cm 0cm 18pt; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 115%;">D.<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 115%;">Strategi
Promosi</span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 0cm 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 115%;">Promosi
merupakan salah satu konsep dari Marketing Mix, promosi lebih kepada menawarkan
access/channel kepada pembeli. Bagaimana pembeli/nasabah bisa mendapatkan
informasi yang lebih baik, bagaimana bank mengedukasi calon nasabah, maka
promosi adalah salah satu medium yang tepat! Kegiatan promosi yang dilakukan
suatu perusahaan menggunakan konsep MIX PROMOTION, yang terdiri dari:</span></div>
<ol start="1" type="1">
<li class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 115%;">Advertensi</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 115%;">, yaitu
suatu bentuk penyajian dan promosi dan gagasan, barang, atau jasa yang
dibiayai oleh suatu sponsor tertentu yang bersifatmassif dan nonpersonal.</span></span></li>
</ol>
<ol start="1" type="1">
<li class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 115%;">Personal Selling</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 115%;">, yaitu
penyajian secara lisan dalam suatu pembicaraan dengan seseorang atau lebih
calon pembeli dengan tujuan agar dapat terealisasinya penjualan.</span></span></li>
</ol>
<ol start="1" type="1">
<li class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 115%;">Promosi Penjualan</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 115%;">, yaitu
segala kegiatan pemasaran selain personal selling, advertising and
publicity. Yang merajuk konsumen untuk membeli seperti exhibition,
roadshow, and all things about selling yang tidak dilakukan secara teratur
atau continue.</span></span></li>
</ol>
<ol start="1" type="1">
<li class="MsoNormal"><span style="font-size: small;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 115%;">Publicity</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 115%;">, yaitu
usaha untuk merangsang permintaan dari suatu produk secara massif seperti
layanan masyarakat, berderma dan kegiatan sosial lainnya yang menyangkut
nama baik perusahaan dan diliput oleh pers!</span></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 115%;">Karena sifatnya yang accessible, maka Promosi memerlukan Channel untuk
mempromosikan produk suatu bank. Saat ini misalnya, dengan adanya internet,<br />
channel begitu mudah diciptakan. Seperti bank muamalat yang menerbitkan kartu
shar-e, yang bisa diakses lewat www.share.com. Secara konservatif, bank bisa
menyalurkan promosinya melalui agent individu (personal channel) maupun saluran
nonpersonal (nonpersonal channel). </span></div>
<div align="center" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><b>BAB II</b></span></div>
<div align="center" style="line-height: 115%; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><b>ANALISIS
PESAING</b></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 150%;">A.<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 150%;">Pengertian
Pesaing </span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Analisis pesaing merupakan suatu perbuatan menganalisa atau mengidentifikasi
apa-apa saja yang dilakukan oleh pihak pesaing atau perusahaan yang
menghasilkan barang atau jasa yang mirip dengan produk kita.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Adapun hal-hal yang perlu dilakukan adalah:</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">a)<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Identifikasi pesaing</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">b)<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Menentukan sasaran pesaing</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">c)<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Identifikasi strategi pesaing</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">d)<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Analisis kekuatan dan kelemahan pesaing</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">e)<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Identifikasi reaksi pesaing</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">f)<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Strategi menghadapi pesaing.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">B.<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 150%;">Identifikasi
pesaing</span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Untuk mengetahui jumlah dan jenis pesaing serta kekuatan dan kelemahan yang
mereka miliki, perusahaan perlu membuat peta persaingan yan lengkap. Pambuatan
peta persaingan yang dugunakan untuk melakukan analisis pesaing memerlukan
langkah-langkah yang tepat. Langkah-langkah ini perlu dilakukan agar analisisi
pesaing tepat sasaran dan tidak salalh arah. Langkah pertama yang perlu
dilakukan perusahaan adalah dengan identifikasi seluruh pesaing yang ada.
Langkah ini perlu dilakukan agar kita mengetahui secara utuh kondisi pesaing
kita. Dengan demikian, memudahkan kita untuk menetapkan langkah selanjutnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Identifikasi pesaing meliputi
hal-hal sebagai berikut:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">1. Jenis produk yang
ditawarkan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 54pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Kadang-kadang
sebuah perusahaan tertentu memiliki produk yang beragam. Tugas perusahaan
adalah mengidentifikasikan secara lengkap dan benar produk apa saja yang
dimilki oleh pesaing-pesaingnya. Identifikasikan siapa pesaing utama yang
terdekat serta pesaing lainya yang juga berpotensi mengancam perusahaan kita
sekarang dan di masa yang akan datang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">2. Melihat besarnya pasar yang
dikuasai (<i>Market Share</i>) pesaing</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 54pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Untuk
melihat besarnya pasar yang dikuasai pesaing, dapat dilakukan melalui segmen
pasar yang akan dimasuki. Dalam hal ini perusahaan harus mengestimasi besarnya
pasar dan <i>market share </i>masing-masing pesaing. Market share
yang harus diketahui adalah untuk masa sekarang dan di masa yang akan datang,
baik yang dikuasai pesaing maupun secara keseluruhan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">3. Identifikasi peluang dan
ancaman</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 54pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Dengan
mengestimasi besarnya market share, akan kelihatan peluang yang ada serta
ancaman yang mungkin timbul sekarang dan di masa yang akan datang. Setiap
peluang harus dimasuki dan diusahakan untuk menciptakan peluang baru yang
sebesar-besarnya. Kemungkinan ancaman atau masalah yang timbul pun harus segera
diantisipasi sehingga tidak menimbulkan masalah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">4. Identifikasi keunggulan dan
kelemahan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 54pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Identifikasi
kelamahan dan keunggulan berarti memetakan atau mencari tahu keunggulan dan
kelemahan yang dimilki pesaing. Identifikasikan kelemahan dan keunggulan
pesaing dalam berbagai bidang, misalnya dalam hal kelengkapan produk, mutu,
kemasan, harga, distribusi, lokasi, serta promosi.</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">C.<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 150%;">Sasaran
Pesaing</span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Sebagaimana dijelaskan diawal bahwa pesaing ada dua jenis, yaitu pesaing
dekat dan pesaing jauh. Pesaing dekat adalah perusahaan yang memproduksi barang
yang hampir sejenis, seperti bank umum, BPR, bank syariah, atau bank asing.
Pesaing jauh adalah perusahaan yang memiliki produk yang mirip. Contohnya
pesaing untuk bank adalahlembaga keuangan yang kegiatanya memilki kesamaan
daengan bank seperti asuransi, pos giro, pegadaian, koperasi simpan pinjam,
leasing, money changer, atau dana pensiun.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Setelah kita mengetahui pesaing dan market share yang dikuasai, kita perlu
mengetahui sasaran dari pesaing dan siapa yang menjadi target mereka
selanjutnya. Sasaran pesaing antara lain memaksimalkan laba, memperbesar market
share, meningkatkan mutu produk, atau mungkin juga mematikan atau menghambat
pesaing lainnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Jika sasaran mereka memaksimalkan laba, perusahaan perlu mengetahui laba
jangka pendek atau laba jangka panjang dan apa tindakan yang akan mereka ambil.
Sasaran untuk memaksimalkan laba ini dapat dilakukan melalui peningkatan
kepuasan konsumen dengan berbagai cara, misalnya melalui pelayan atau harga
yang relatif murah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Jika sasarannya untuk memperbesar, maka perusahaaan perlu mengetahui apakah
pertumbuhan market share yang dimiliki cukup besar. Biasanya, meningkatkan
market share dapat dilakukan dengan promosi yang cukup gencar dengan diimbangi
pembukaan cabang baru yang gencar pula. Sebagai contoh perusahaan 3 atau axis
yang begitu gencar dalam mempromosikan produknya dengan diimbangi keunggulan
dari masing-masing produk itu sehingga cepat menarik konsumen. Peningkatan
merker share juga dapat dilakukan dengan cara penurunan harga mengingat mereka
memiliki biaya operasional yang relatif lebih rendah. Hal yang juga perlu
diselidiki adalah bahwa peningkatan market share dapat pula dilakukan dengan
cara mengambil market share pesaing lainya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Peningkatan mutu produk bertujuan untuk menggaet pelanggan milik pesaing.
Peningkatan mutu produk ini dapat dilakukan dengan memberikan berbagai
kelebihan, baik pelayanan atau kelebihan lainnya. Misalnya, produk plus, bunga
yang kompetitif, frekuensi penarikan, jumlah jaringan, atau teknologi yang
dimiliki.</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">D.<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 150%;">Identifikasi
strategi pesaing</span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Tujuan perusahaan dalam menjalankan usaha atau bisnis adalah untuk
memenangkan persaingan. Oleh karena itu, setiap perusahaan memiliki strategi
tersendiri untuk mematikan lawannya. Semakin ketat persaingan, maka semakin
canggih strategi yang dijalankan. Strategi untuk mematikan atau memperlemah
lawan selalu dilakukan. Siapa yang lengah, akan terkena dampakanya. Bukan tidak
mungkin setiap strategi yang dijalankan memiliki kemiripan. Oleh karena itu,
perusahaan harus pandai memulai dan mengakhiri.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Perusahaan harus memantau strategi pesaingnya secara kontinyu, karena
pesaing yang cerdik akan merevisi strategi mereka dari waktu ke waktu.
Jelaslah, bahwa perusahaan juga harus mewaspadai perubahan-perubahan yang
diinginkan pelanggan dan bagaimana para pesaing merevisi strategi mereka untuk
memenuhi hasrat yang diinginkan oleh para pelanggan tersebut.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Analisa
SWOT (Strenght, Weakness, Oppurtunities, Threats) </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 36pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Analisa SWOT
adalah alat yang digunakan untuk mengidentifikasi isu-isu internal dan
eksternal yang mempengaruhi kemampuan kita dalam memasarkan event kita.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Kekuatan dan Kelemahan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 36pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Untuk
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan suatu event, kita harus mencermati
isu-isu dalam organisasi yang mempengaruhi kemampuan kita menjual event ke
pasar dan sponsor. Yang menjadi patokan suatu event bias dijadikan kekuatan
atau kelemahannya, kita perlu menggali persepsi dari si EO itu sendiri terhadap
suatu event. Jika EO kita memandang event tersebut sebagai perioritas dan
peluang untuk meningkatkan profil EO, maka event tersebut menjadi sebuah kekuatan.
Namun jika kita memandang event tersebut sebagai pemborosan sumber daya,maka
event tersebut menjadi kelemahan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Peluang dan Ancaman</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 36pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Langkah yang
perlu dilakukana adalah menganalisa semua faktor di luar organisasi yang
mungkin mempengarhi event kita. Analisa eksternal ini akan membantu kita
mengidentifikasi peluang dan ancaman yang terkait dengan event. Segera setelah
menentukan ancaman-ancaman atas event kita, kita bisa menaksir ulang situasi
dan menganalisa bagaimana cara mengubah ancaman itu menjadi peluang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 36pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Penting
sekali memusatkan perhatian pada masing-masing ancaman atas sebuah event saat
kita menjalankan perencanaan, untuk memastikan keberhasilan event tersebut.
Pengkategorisasian suatu ancaman akan menentukan cara kita merespon ancaman
untuk meminimalkan efeknya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 36pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">1. Monitor</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 49.65pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Ancaman yang
kita putuskan untuk “sekedar dimonitor” adalah jenis ancaman yang tidak atau
sedikit dapat di kontrol, tetapi tidak berdampak besar pada event. Kita hanya
ingin tahu apa yang akan terjadi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 36pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">2. Monitor dan Analisa</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 49.65pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Ancaman yang
kita putuskan untuk “di monitor dan di analisa” merupakan ancaman yang bisa
sedikit dikontrol, tetapi kita perlu memastikan bagaimana ancaman tersebut
dapat mempengaruhi event kita.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 36pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">3. Strategi-strategi Kontingensi</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 49.65pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Ancaman yang
kita putuskan untuk “di respon dengan suatu startegi kontingensi”, adalah semua
ancaman yang dapat kita kurangi pengaruhnya dengan perencanaan. Sebagai contoh
jika cuaca buruk adalah ancaman bagi event di luar ruangan, kita bisa
menetapkan bagaimana kita akan menanganinya, menunda event, pindah ke indoor,
pawang hujan atau sedikit merubah konsep.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 36pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">4. Analisa in-depth dan Strategi Pengembangan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 49.65pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Ancaman yang
kita putuskan untuk “di respon dangan analisa in-depth dan strategi
pengembangan” adalah semua ancaman yang memiliki kemungkinan paling besar untuk
mempengaruhi event kita. faktor-faktor teknologi, pesaing dan legislatif adalah
contoh-contoh ancaman yang mungkin memerlukan analisa dan strategi pengembangan
lebih detil lagi</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 49.65pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Setelah
semua telah kita analisa dengan baik, barulah kita dapat menentukan langkah
selanjutnya untuk menjalankan event yang telah direncanakan, dan alangkah
baiknya apabila kita juga dapat melakukan analisa pesaing dan strategi
pemasaran terhadap event tersebut.</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">E.<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 150%;">Analisis
kekuatan dan kelemahan pesaing</span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Setelah kita tahu siapa saja pesaing kita, tentukan kekuatan mereka dan
cari tahu kerentanan mereka. Mengapa nasabah membeli dari mereka? Apakah karena
harga? nilai? pelayanan? kenyamanan? reputasi? Fokuskan terutama pada kekuatan
dan kelemahan yang “dirasakan” seperti yang kita lakukan terhadap perusahaan
sesungguhnya. Ini karena persepsi nasabah ternyata bisa lebih penting dari
kenyataan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Ada baiknya kita lakukan analisis kekuatan dan kelemahan dalam bentuk
tabel. Tuliskan nama masing-masing pesaing. Kemudian susun kolom-kolom yang
memuat semua kategori penting bagi bidang usaha kita (harga, nilai, pelayanan,
lokasi, reputasi, keahlian, kenyamanan, personalia, pemasangan iklan/pemasaran,
atau apa saja yang sesuai dengan jenis perusahaan). Begitu tabel siap,
peringkatlah semua pesaing, dan cantumkan komentar mengapa peringkat tersebut
diberikan. Bahkan bisa juga kita beri tanda merah untuk kekuatan dan biru untuk
kelemahan, sehingga secara sekilas kita dapat mengetahui kedudukan setiap
pesaing.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Michael Porter telah mengidentifikasi lima kekuatan, dan lima kekuatan
tersebut adalah para pesaing industri, calon pendatang, substitusi, pembeli dan
pemasok. Adapun lima ancaman yang ditimbulkan kekuatan tersebut adalah ancaman
persaingan segmen yang ketat, ancaman pendatang baru, ancaman produk
substitusi, ancaman peningkatan kemampuan/kekuatan posisi tawar pemasok.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 36pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 150%;">1). Ancaman
persaingan segmen yang ketat</span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 49.65pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Segmen
tertentu menjadi tidak menarik jika ia telah memiliki pesaing yang banyak,
kuat, atau agresif. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 36pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 150%;">2). Ancaman
pendatang baru</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 150%;"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 49.65pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Daya tarik
segmen berbeda-beda menurut tingginya hambatan untuk masuk dan keluarnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 36pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 150%;">3). Ancaman
produk substitusi</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 150%;"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 49.65pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Segmen
tertentu menjadi tidak menarik jika terdapat substitusi produk yang aktual atau
potensial. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 36pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 150%;">4). Ancaman
peningkatan kekuatan posisi tawar pembeli</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 150%;"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 49.65pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Segmen
tertentu menjadi tidak menarik jika pembeli memiliki kekuatan posisi tawar
(bargaining power) yang kuat atau semakin meningkat. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 36pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 150%;">5). Ancaman
peningkatan kekuatan posisi tawar pemasok</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 150%;"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 49.65pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Segmen
tertentu menjadi tidak menarik jika para pemasok perusahaan mampu menaikkan
harga atau mengurangi kuantitas yang mereka pasok.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 49.65pt; text-indent: 22.35pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Sebuah perusahaan perlu mengumpulkan informasi tentang
kekuatan dan kelemahan masing pesaing. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 49.65pt; text-indent: 22.35pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Menurut perusahaan konsultan Arthur D.Little, sebuah perusahaan
akan menempati satu di antara enam posisi kompetitif di dalam pasar
sasaran berikut ini:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 54pt; text-indent: -9pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">1. Dominan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 54pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Perusahaan ini mengendalikan perilaku pesaing yang lain dan
memiliki pilihan strategis yang luas.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 54pt; text-indent: -9pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">2. Kuat</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 54pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Perusahaan ini bisa mengambil tindakan mandiri tanpamembahayakan posisi
jangka panjangnya dan dapat mempertahankan posisi jangka panjangnya apa pun
tindakan yang dilakukan oleh pesaing.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 54pt; text-indent: -9pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">3. Cukup
baik</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 54pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Perusahaan ini
memiliki kekuatan yang bisa dimanfaatkan dan peluang yang ada diatas rata-rata
untuk meningkatkan posisinya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 54pt; text-indent: -9pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">4. Cukup</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 54pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Perusahaan ini memiliki kinerja pada tingkat yang cukupuntuk mencapai hasil memuaskan yang bisa terus
mempertahankan dalam bisnis. Namun, perusahaan ini ada
karena dibiarkan oleh perusahaan yang dominan dan memiliki peluang dibawah
rata-rata untuk meningkatkan posisinya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 54pt; text-indent: -9pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">5. Lemah</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 54pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Perusahaan ini memiliki kenerja yang tidak memuaskan,
tetapi ada peluang untuk memperbaiki. Perusahaan ini harus
berubah atau kalau tidak keluar dari pasar.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 54pt; text-indent: -9pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">6. Tidak
berpeluang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 54pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Perusahaan ini memiliki kinerja yang tidak memuaskan
dan tak ada peluang untuk memperbaiki.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 54pt; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Salah satu
langkah yang penting sebelum memulai bisnis adalah melakukan analisa persaingan
usaha / analisa kompetitor. Kita sebaiknya mereview literatur dari kompetitor ,
untuk melihat bagaimana mereka merepresentasikan usaha mereka dan seperti apa
public image yang dibangun. Sering kali literatur bisnis memuat mission
statement dan juga mengidentifikasi produk dan jasa spesifik mereka. James W.
Hart, seorang pakar marketing, memberikan tips analisa persaingan usaha yang
meliputi langkah- langkah seperti berikut :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 54pt; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">1. Berperanlah
sebagai pelanggan kaya uang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 54pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Telponlah
pesaing di dekat daerah kita dan berbicaralah dengan representative dari
perusahaan tersebut seperti layaknya kita adalah prospek potensial yang sedang
mencari informasi. Kita dapat menanyakan dengan rumus 5WH (Who, What, When,
Where, Why and How) untuk memberi pertanyaan yang cerdas dan
mendapat jawaban tentang kekuatan dan kelemahan pesaing. Salah satu hal
terpenting yang harus berhasil dilakukan adalah membuat mereka mengirimkan
sales dan information package mereka pada kita, dimana dalam package tersebut
akan dijelaskan mengenai produk dan jasa mereka. Literatur bisnis kompetitor
kita akan menceritakan secara detil mengenai public image mereka , dan
disamping itu kita dapat mempelajari kekuatan dan kelemahan produk dan jasa
yang mereka tawarkan secara detil. Pastikan juga mempelajari bagaimana mereka
menghandle telepon dari pelanggan, memproses permintaan informasi, dan berapa
lama permintaan informasi tersebut akhirnya sampai ke tangan kita.Dapatkah kita
menawarkan sistim komunikasi yang lebih baik ? Bagaimana tampilan dari business
card mereka ? Hal-hal yang kecil seperti ini dapat memberikan gambaran mengenai
kekuatan dan kelemahan kita sendiri, sehingga dapat ditentukan apakah kita
dapat bersaing dengan mereka atau tidak. Apakah kita akan bersaing dalam hal
harga atau service yang lebih baik ?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 54pt; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">2. Telponlah
kompetitor di luar daerah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 54pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Selanjutnya
kita dapat menelpon perusahaan yang sejenis (atau yg sedang direncanakan) di
luar daerah, dimana kita tidak dianggap sebagai saingan mereka. Dengan
demikian, mereka tidak merasa terancam saat kita memberikan pertanyaan.
Sangatlah berguna bila kita dapat berbicara dengan personel kunci dari
perusahaan sejenis, misalkan di lain propinsi. Saat kita berbicara dengan
kompetitor yang jauh jaraknya seperti ini, pendekatannya haruslah
lebih“straight-forward”. Kita dapat katakan pada pemilik ataupun managernya,
bahwa kita sedang berpikir untuk membuka usaha sejenis dan berharap mendapat
masukkan/input dari mereka. Sering kali mereka dengan senang hati akan
memberikan input tentang industri mereka, bisnis secara keseluruhan dan
banyak lagi informasi gratis. Meskipun demikian, kita perlu berhati-hati agar
tidak menghabiskan waktu terlalu banyak dalam bertanya, batasi percakapan
telpon anda 10 sampai 15 menit maksimum. Cara terbaik adalah memikirkan
pertanyaan-pertanyaan terlebih dahulu, dan menuliskannya di atas kertas,
sehingga dapat menanyakannya dengan lancar. Dengan demikian akan tampak seperti
seorang professional, dan jika suatu saat perlu menelpon lagi, mereka akan
menerimanya. Jika kita terdengar seperti seorang bodoh saat berbicara di telpon,
mereka mungkin tidak akan menerima telpon anda lagi. Kuncinya adalah tidak
menghamburkan waktu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 54pt; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">3. Terakhir
lakukan “in-field competition analysis” dengan melakukan telemarketing pada
prospek dan menanyakan apakah mereka mengenal kompetitor kita, pernah menjalin
hubungan bisnis dengan mereka, dan lain-lain. Dengan melakukan ini, kita juga
melakukan prekualifikasi terhadap prospek potensial yang belum pernah menjalin
bisnis dengan kompetitor kita, dan membuka peluang terjadinya penjualan.
Sebagai tambahan, di saat kita berada di luar melakukan sales call, kita dapat
melakukan cara yang sama saat berbicara dengan prospek dan dapat
mengetahui apa yang mereka suka dan apa yang tidak mereka suka dari kompetitor
kita. Kita dapat membuka peluang terjadinya penjualan dengan mengidentifikasi
poin-poin differensiasi kita terhadap kompetitor.</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">F.<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 150%;">Identifikasi
reaksi pesaing</span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Reaksi Pesaing maksudnya bagaimana pola dan strategi pesaing dalam merebut
segmen pasar yang ada, dan bagaimana perusahaan mampu melakukan terobosan-
terobosan baru dalam rangka mengungguli Pesaing yang ada.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 36pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Strategi menghadapi pesaing dapat dilakukan dengan cara melemahkan dan
menghancurkan pesaing dengan memasang strategi yang kompetitif, dimana strategi
kompetitif dilakukan dengan melihat posisi keberadaan kita sebelum melakukan
penyerangan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 36pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Beberapa reaksi pesaing bila diserang:</span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">- Apabila kita menurunkan harga, akan diikuti
pesaing dengan menurunkan harga pula, bahkan mungkin lebih rendah dari kita.</span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">- Apabila kita memberikan hadiah, akan dibalas juga
dengan hadiah yang lebih baik.</span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">- Apabila kita memberikan diskon dalam jumlah
tertentu kepada pelanggan, pesaing juga member diskon yang lebih menarik.</span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">- Apabila kita membebaskan biaya seperti
administrasi, pasti akan diikuti pesaing dengan jumlah biaya yang lebih murah.</span></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">- Apabila kita membuka cabang di suatu lokasi, akan
dibalas oleh pesaing dengan membuka cabang di lokasi perusahaan kita.</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">G.<span style="-moz-font-feature-settings: normal; -moz-font-language-override: normal; font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 150%;">Strategi
menghadapi pesaing</span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Strategi dalam menghadapi pesaing dalam pemasaran antara lain:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; line-height: 150%;">1. Strategi
produk</span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan di pasar atribut seperti :
warna, bungkus, prestise perusahaan serta pelayanan perusahan yang dibeli
konsumen untuk dapat memberikan pemuas kebutuhannya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Usaha perusahan untuk menciptakan produk yang bisa memberikan kepuasan
kepada konsumen, kepuasan ini dapat diciptakan dengan berbagai strategi yang
telah diputuskan perusahan sebagai usaha untuk mempertahankan kelangsungan
operasionalnya dalam jangka panjang. Usaha-usaha tersebut antara lain :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">- Perencanaan produk, mencakup semua kegiatan produsen dan penyalur
untuk menentukan susunan product line, sehingga konsumen akan visa membedakan
produk yang satu dengan lainnya. Maksudnya perusahaan akan selalu mengikuti
perkembangan pasar, barang yang ditawarkan harus disempurnakan sebelum
mengadakan perubahan barang, informasi ini perlu dikumpulkan melalui riset
pasar.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">- Pengembangan barang, mencakup kegiatan teknis tentang penelitian,
pembuatan dan perencanaan bentuk produk. Kegiatan ini dapat dilakukan setelah
menganalisis kebutuhan dan keinginan pasar. Jika permasalahan ini sudah bisa
diatasi, maka perusahaan akan melebih mudah uin tuk menentukan harga,
distribusi dan promosi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">- Perdagangan, mencakup semua kegiatan perencanaan dari produsen dan
penyalur untuk menyesuaikan produknya dengan permintaan pasar.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">- <i>Perencanaan produk, </i>mencakup semua kegiatan produsen dan
penyalur untuk menentukan susunan<i>product line, </i>sehingga konsumen
akan bisa membedakan produk yang satu dengan lain nya. Maksudnya perusahaan
akan selalu bisa mengikuti perkembangan pasar, barang yang ditawarkan harus
disempurnakan sebelum mengadakan perubahan barang, informasi ini perk
dikumpulkan melalui riset pasar.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">- <i>Pengembangan barang, </i>mencakup kegiatan teknis tentang
penelitian, pembuatan dan perencanaan bentuk produk. Kegiatan ini dapat
dilakukan setelah menganalisis kebutuhan dan keinginan pasar. Jika permasalahan
ini sudah dapat diatasi, maka perusahaan akan lebih mudah menentukan harga,
distribusi dan promosi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">- <i>Perdagangan, </i>mencakup semua kegiatan perencanaan dari
produsen dan penyalur untuk menyesuaikan produknya dengan permintaan pasar.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; text-indent: 36pt;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif";">2. Strategi Moving, Caring dan Inovating</span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45.35pt; text-align: justify; text-indent: 26.65pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Persaingan tentunya tidak hanya pada ke
dua contoh tersebut namun hampir pada semua bidang usaha kecuali monopoli.
Untuk menghadapi persaingan yang sangat ketat tersebut, harus dilakukan
perubahan landasan pola pikir yang bertumpu pada tiga kata kunci : <b>moving,
caring, dan inovating.</b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45.35pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">
Moving adalah kemampuan perusahaan untuk mengadaptasikan antara harapan
konsumen terhadap suatu produk dan kemampuan untuk memenuhinya. Misalnya adanya
airbag untuk mobil untuk menambah keamanan dalam berkendara. Contoh lain
misalnya lahirnya TV handphone dari Hisense yang sebelumnya masih menggunakan
jaringan 3G dan lain - lain. Kemampuan perusahaan dalam memenuhi permintaan
konsumen yang akan menang dalam persaingan. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Dalam mewujudkan semua keiginan konsumen
ini, agar berhasil baik, moving harus disertai dengan caring dan inovating.Yang
dimaksud dengan caring kepedulian kepada konsumen. Dalam tahap caring ini
perusahaan berusaha memahami sebaik mungkin apa yang dibutuhkan konsumen.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Untuk mewujudkan keinginan konsumen
tersebut, hanya dapat ditempuh melalui inovasi disemua aspek perusahaan
meliputi bidang strategi, manajerial maupun produk/jasa. Inovasi di bidang
strategi dan manajerial merupakan proses untuk menghantarkan nilai tambah bagi
konsumen. Inovasi bidang strategi dan manajerial ini ditempuh dengan penggunaan
strategi ataupun manajemen baru dalam perusahaan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Inovasi dalam bidang produk meliputi
kelengkapan produk dan juga teknologi terbaru. Inovasi ini tentunya hanya akan
berhasil dipasaran apabila proses caring berjalan bagus. Inovasi produk sesuai dengan
harapan konsumen ataupun inovasi baru yang mempunyai nilai guna lebih bagi
konsumen.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Apabila moving, caring, inovating ini
dapat berjalan dan terintegrasi dengan baik, maka kepuasan pelanggan akan
menghasilkan kepercayaan dan hubungan jangka panjang yang berkelanjutan, atau
dengan kata lain terciptalah loyalitas pelanggan. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Dengan adanya loyalitas ini persaingan
usaha menjadi tidak begitu berat, tinggal bagaimana kita menjaga pelangan. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif";"> 3. Memaknai Kompetisi Sebagai Sebuah
Pusaran Sinergi</span></b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif";"><br />
<br />
Dewasa ini kata KOMPETISI banyak ditafsirkan sebagai sebuah drama yang selalu
melahirkan "Pemenang" sekaligus mencetak sekumpulan "Orang
Kalah". Sebagai konsekuensinya, "Pemenang" akan ditafsirkan
sebagai sosok yang menjulang di puncak kejayaan, yang akan dipandang dengan
wajah menengadah oleh kaum "terkalahkan".<br />
Sekejam itukah makna KOMPETISI? Apalagi bila panggung kompetisi ini sudah
menapak, sudah mengejawantah di kehidupan riil sehari-hari. Sungguh kejam bila
alam semesta ini pada akhirnya dikotak-kotakkan sebagai <i>winner-looser</i>,
sebagai <i>leader-follower</i>, sebagai <i>champion-mediocre</i>, sebagai <i>developing-under
developed</i>, atau sebagai <i>central-marginal</i>. Sedangkal itukah Hukum
Alam yang harus dijalani oleh manusia?<br />
Tentu tidak! Tuhan Sang Pemangku semesta alam ini sudah menyerukan untuk
"Berlomba-lomba di dalam kebaikan". Ini artinya, hakikat sejati dari
KOMPETISI akan jauh lebih dalam dari sekedar <i>menang-kalah</i>. Ada energi
positif yang sangat besar, yang mengandung berjuta manfaat, yang dikandung oleh
drama bernama KOMPETISI ini.<br />
Sebagai contoh, kesuksesan Tim Olimpiade Fisika Indonesia sebagai <i>the rising
star</i>, telah memacu ratusan SMA unggulan di seantero negeri untuk
menempatkan wakil-wakilnya. Walaupun akhirnya tim terpilih hanya terdiri dari
"hitungan jari", tidak berarti ribuan siswa yang telah ikut
berkompetisi lantas menjadi sia-sia.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Tengoklah, berapa banyak SMA yang saat ini dengan bangga memasang papan
nama "Mitra Olimpiade Fisika" dihalaman muka sekolahnya? Berapa
banyak siswa SMA yang mendadak "jatuh cinta" pada mata pelajaran yang
dulunya biasa dianggap monster? Semua pencapaian itu adalah hasil SINERGI dari
ribuan siswa yang (menjadi) antusias, hasil SINERGI dari ratusan guru yang
(menjadi) kompeten. Dan semua aktifitas ini berpusaran dengan KOMPETISI
(Olimpiade Fisika) sebagai pusat orbitnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Jadi apa hakikat sejati dari KOMPETISI itu? Untuk menjawabnya, kita mengacu
pada sebuah Hukum Alam, yaitu bahwa segala sesuatunya di alam semesta ini
selalu bergerak memutar. Semua mahluk Tuhan tanpa kecuali, selalu bergerak
memutar.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Tengoklah, sekumpulan tatasurya akan mengorbit membentuk galaksi.
Sekumpulan galaksi mengorbit membentuk <i>super cluster</i>. Sekumpulan
elektron akan mengorbit membentuk molekul. Metabolisme manusia juga merupakan
pusaran, sirkulasi dari energi kimia (makanan) menjadi energi tubuh (bio
energi) dengan perantaraan sirkulasi darah dimana jantung merupakan pusat
orbitnya. Contoh-contoh di atas menegaskan bahwa segala sesuatu di alam semesta
ini selalu berpusaran pada "sesuatu" yang lebih besar dari dirinya.<br />
KOMPETISI adalah sebuah bentuk pusaran. Sang "pemenang" adalah pusat
orbitnya, sementara "peserta lainnya" akan berputar mengelilinginya.
Tidak ada istilah "kalah-menang" di sini, karena kewajiban sang
"pemenang" adalah membagi ilmunya, membagi pengalamannya, menebar
energi positifnya, kepada siapa saja yang mengorbit di sekelilingnya. Sedangkan
kewajiban "peserta lainnya" adalah membuka diri untuk menyerap
energi, menyerap ilmu, menyerap pengalaman dari sang pusat orbit, sang
"pemenang". Inilah sebuah bentuk SINERGI..</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Meskipun sama-sama mengorbit, tapi ada perbedaan mendasar antara manusia
dengan mahluk Tuhan lainnya dalam melakukan SINERGI nya. Seperti
"bumi-matahari", sampai kapan pun bumi selalu mengitari matahari dan
tak mungkin terjadi hal sebaliknya. Tapi manusia sama sekali berbeda.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Manusia, mahluk Tuhan yang telah di "inisiasi" sebagai penguasa
bumi dan isinya, telah dianugerahi kemampuan yang tak terbatas. Setiap orang
memang akan selalu "mengorbit" pada seseorang yang lebih sukses dari
dirinya. Seorang karyawan mengorbit pada perusahaan tempat ia bekerja. Seorang
pengusaha akan mengorbit pada segmen konsumen tertentu dan juga mengorbit pada
pengusaha senior lainnya (baca: <i>networking</i>). Seorang <i>trainer</i> akan
mengorbit pada seorang <i>guru</i> yang lebih diakui kesahihannya. Tapi pada satu titik, setelah ia sukses
menyerap energinya, menyerap pengalamannya, ia akan lepas, dan menjelma sebagai
pusat orbit yang baru. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Kini ia akan beralih tugas, dari "menyerap" berubah menjadi
"membagi". Dan di sekelilingnya PASTI akan mengorbit rekannya,
muridnya, koleganya, bawahannya atau pengagumnya yang dengan hati terbuka
bersedia menyerap ilmu dan pengalamannya. Terjadilah sebuah SINERGI yang
menjadi mata rantai tak terputuskan. Saling memberi dan menerima. Inilah
hakikat yang terdalam dari sebuah KOMPETISI, yang jauh lebih bermakna dari
sekedar <i>kalah-menang</i>.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Tahun 2008 sudah kita masuki, marilah
kita jalani peran kita masing-masing dengan sebaik-baiknya, agar terjadi
SINERGI, yang memang merupakan kehendak Tuhan bagi setiap manusia. Anda
yang sedang jadi "pemenang" , sedang menjadi atasan, sedang menjadi
idola, bagilah pengalaman dan energi Anda. Sedangkan Anda yang sedang
mengorbit, bukalah hati Anda agar dapat maksimal dalam "menyerap".</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Suatu saat, <i>atasan-bawahan</i>, <i>idola-pengagum</i>, <i>junior-senior</i>,
<i>market leader-follower</i>, pasti akan bertukar peran. Dan itu PASTI terjadi karena memang sudah
menjadi ketentuan alam. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif";">4. Kemitraan dan Pengecualian </span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: 29.45pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Dilatar-belakangi oleh kesempatan untuk
menumbuhkembangkan regional airlines pada The European Community Commission (ECC)
yang telah dijelaskan di bab Pendahuluan, maka muncul permasalahan apakah akan
dikembangkan suatu iklim persaingan atau kemitraan antara airlines tersebut.
Dengan harapan bahwa peranan maskapai penerbangan adalah untuk menggalang
persatuan negara-negara Eropa Barat ke dalam Uni Eropa yang bersatu, maka jelas
bahwa mereka memilih sistem kemitraan dari pada persaingan. Hal ini juga
seperti dikatakan oleh Jacques Naveau: "Jelas, bahwa konsep awal suatu
kebijakan transpor udara di Eropa telah dilandasi oleh suatu visi politik dari
sebuah sistem Eropa yang menyatu, serta mengutamakan pada kemitraan dalam
mewujudkan visi tersebut". </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Dipilihnya sistem kemitraan tersebut,
karena mereka tampaknya menyadari bahwa sistem persaingan akan menjadi kendala
bahkan mungkin juga akan mengakibatkan disintegrasi yang jelas akan
menggagalkan segenap upaya yang telah disepakati itu. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Jaringan rute penerbangan di Uni Eropa
dirajut menggunakan pola dasar yang dikenal sebagai pola <i>Hub-and-Spoke</i>,
yang mereka pelajari dari AS. Bedanya antara jaringan rute penerbangan di AS,
merupakan perkembangan sebagai konsekuensi dari kebijakan deregulasi, terhadap
jaringan penerbangan yang sudah ada sebelumnya. Sedang pola jaringan rute
penerbangan di Uni Eropa ditandai dengan berfungsinya Ibukota negara-negara
yang tergabung ke dalam Uni Eropa sebagai <i>hub </i>dari masing-masing
regional airlines-nya. Dengan pola ini maka sektor-sektor yang menghubungkan
setiap ibukota tersebut akan hanya dilayani oleh dua regional airlines. Disebut
juga sebagai sektor <i>duopoly</i>. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Sedang sektor-sektor yang menghubungkan
suatu <i>hub </i>dengan <i>spoke (cities</i>) yang masih terletak di dalam
batas-batas wilayah suatu negara, merupakan sektor monopoli dari regional
airline-nya. Beberapa negara seperti Swiss misalnya memiliki dua kota sebagai <i>hub,
</i>maka sektor yang menghubunginya dengan sendirinya merupakan suatu sektor
monopoli. Jaringan pola di atas mulai diatur sejak 1987 dan berakhir pada tahun
1997 setelah dicanangkannya kebijakan <i>Complete</i> <i>Liberalisation,</i>
yang memungkinkan sebuah pesawat untuk terbang dari <i>hub-</i>nya (Ibukota
dalam negara masing-masing) ke <i>spoke (</i>city/kota-kota dalam negara
masing-masing) dari negara lain. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Para <i>policy-makers</i> dari Eropa
melihat atau menilai Amerika Serikat telah berhasil membentuk sebuah pasar
homogen, yang ditujukan sebagai suatu <i>defence system</i> dalam menghadapi
persaingan global barang dan jasa dengan tingkat harga yang sangat kompetitif
di masa mendatang. Terbentuknya Uni Eropa dan uni-uni lainnya seperti Uni
Afrika yang merupakan 'regionalisasi' dari negara-negara di Afrika, kemudian
uni yang terdiri dari negara-negara Arab di Timur-Tengah, dan tak ketinggalan
pula regionalisasi Asean, tampaknya sudah menjadi <i>condition </i>yang tidak
bisa dihindari lagi pewujudannya. Dengan kata lain, persaingan global di masa
mendatang akan merupakan persaingan antara uni-uni atau regional-regional
tersebut, yang harus dihadapi oleh kesatuan 'pasar tunggalnya' masing-masing
uni atau regional. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Seperti sudah dijelaskan di atas bahwa
visi politik dari sebuah sistem Eropa yang menyatu, mengutamakan pada kemitraan
atau kerja sama dalam mewujudkan visi tersebut. Di bidang penerbangan,
kemitraan dilangsungkan dengan mengadakan aliansi-aliansi sesuai kebutuhan dan
dilandasi oleh <i>win-win solution</i>, bilateral maupun multilateral <i>agreements</i>
seperti <i>pooling agreements</i>, <i>code-sharing</i> dan <i>on-line</i>,
sampai ke mergers. Bila kemitraan tersebut dikaitkan dengan undang-undang dan
ketentuan-ketentuan anti monopoli atau <i>anti trust law, </i>maka jelas bahwa
kesesuaiannya itu dapat diklasifikasi sebagai pelanggaran atau pengecualian. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Namun, mengingat bahwa kemitraan seperti
di atas merupakan faktor yang menentukan dan diperlukan guna menggalang suatu
'European Air Transport Single Market' yang homogen, maka kemitraan semacam itu
dikecualikan dari undang-undang anti trust atau anti monopoli. Dengan kata
lain, selama kemitraan semacam itu bertujuan atau digunakan untuk kepentingan
yang lebih besar atau luas seperti guna meningkatkan kesejahteraan UKM dalam
suatu demensi atau wilayah yang sangat luas seperti dalam sebuah uni Eropa
misalnya, maka bentuk kemitraan apapun dapat dikecualikan dari UU Anti
Monopoli. Dengan ketentuan, selama itu tidak menghambat atau menjadi kendala
pada kelancaran 'berjalannya' Uni Eropa atau bila itu akan merugikan suatu
kelompok, golongan atau individu terutama para konsumennya, maka kesemuanya itu
dapat dikecualikan dari UU Anti Monopoli. Terdapat kesan bahwa segala jenis
usaha transportasi di Uni Eropa, semuanya dikecualikan dari ketentuan-ketentuan
UU Anti monopoli. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Sudah menjadi jelas bahwa kemitraan yang
berlangsung untuk tujuan-tujuan yang lebih luas seperti demi kesejahteraan bagi
masyarakat yang lebih luas, sangat berbeda dengan kemitraan-kemitraan yang
bertujuan untuk kepentingan suatu kelompok atau golongan dan atau individu
tertentu yang hanya ingin menang sendiri. Seperti dibentuknya monopoli-monopoli
yang dapat merugikan kepentingan orang banyak, maka kemitraan semacam terakhir
itu harus ditindak tegas dengan menegakkan hukum UU Anti Monopoli tersebut. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Perlu dicermati bahwa dengan
diliberalisasikan kemitraan yang lebih bebas, tidak berarti tidak diperlukan
peraturan perundangan yang mengatur aturan mainnya. Malah sebaliknya, dalam
iklim usaha yang lebih liberal justru diperlukan peraturan perundangan yang
lebih jelas dan tegas dalam mengatur <i>aturan main</i> agar industrinya dapat
dicegah atau agar tidak mengalami <i>kebablasan</i> yang pada ujung-ujungnya
hanya akan merugikan kepentingan orang banyak atau masyarakat luas. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Industri penerbangan Indonesia sebaiknya
mampu atau lebih penting lagi, mau mencermati dan memahami perkembangan maupun
perubahan-perubahan yang terjadi baik pada industri penerbangan di AS maupun di
UE. Bila UE telah berhasil membentuk suatu European Air transport Single Market
homogen yang mengacu pada hasil-hasil yang telah dipelajarinya dari AS, maka
tidak ada salahnya bila kita juga mau belajar terutama perkembangan industri
penerbangan di UE. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Hal ini mengingat bahwa bila di UE pasar
tunggalnya dibentuk oleh maskapai penerbangan dari negara-negara anggotanya,
maka di Indonesia diharapkan dapat dibentuk oleh regional airlines dengan
ibukota propinsi sebagai hub dari pola rute penerbangan hub-and-spokenya.
Mudah-mudahan. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt;">
<span style="font-size: small;"><a href="https://www.blogger.com/null" name="ctl00_RightContentPlaceHolder_lblContent"></a><b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif";">5. Cara Menghadapi sebuah Perang Harga</span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-indent: 36pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Dibawah ini disebutkan beberapa teknik menghadapi
persaingan harga dan dan non-harga secara singkat :</span></div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="width: 575px;"></table>
<br />
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="width: 575px;"><tbody></tbody></table>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="width: 575px;"><tbody>
<tr></tr>
</tbody></table>
<br />
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="width: 575px;"><tbody>
<tr><td style="padding: 1.5pt; width: 192.75pt;" valign="top" width="257"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Taktik</span></div>
</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="width: 575px;"><tbody>
<tr><td style="padding: 1.5pt; width: 231.75pt;" valign="top" width="309"><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Contoh</span></div>
</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="width: 575px;"><tbody>
<tr></tr>
</tbody></table>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="width: 575px;"><tbody>
<tr></tr>
</tbody></table>
<br />
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="width: 575px;"><tbody>
<tr><td colspan="2" style="padding: 1.5pt; width: 426.75pt;" valign="top" width="569"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Respon non
harga</span></b></span></div>
</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="width: 575px;"><tbody>
<tr></tr>
</tbody></table>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="width: 575px;"><tbody>
<tr></tr>
</tbody></table>
<br />
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="width: 575px;"><tbody>
<tr><td style="padding: 1.5pt; width: 192.75pt;" valign="top" width="257"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Tunjukan <i>strategic
intention</i> dan <i>capabilities</i> anda</span></div>
</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="width: 575px;"><tbody>
<tr><td style="padding: 1.5pt; width: 231.75pt;" valign="top" width="309"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Tawarkan
harga sama dengan pesaing anda, tawarkan <i>everyday low price</i>, atau
tunjukan bahwa anda memliki keunggulan biaya dimata pesaing (<i>cost
advantage</i>)</span></div>
</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="width: 575px;"><tbody>
<tr></tr>
</tbody></table>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="width: 575px;"><tbody>
<tr></tr>
</tbody></table>
<br />
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="width: 575px;"><tbody>
<tr><td style="padding: 1.5pt; width: 192.75pt;" valign="top" width="257"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Bersaing
di kualitas</span></div>
</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="width: 575px;"><tbody>
<tr><td style="padding: 1.5pt; width: 231.75pt;" valign="top" width="309"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Tingkatkan
diferensiasi produk dengan menambahkan keunggulan pada sebuah produk, atau
bangun <i>awareness</i> terhadap keunggulan yang ada dan manfaatnya. Tekankan
adanya resiko pada harga yang murah.</span></div>
</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="width: 575px;"><tbody>
<tr></tr>
</tbody></table>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="width: 575px;"><tbody>
<tr></tr>
</tbody></table>
<br />
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="width: 575px;"><tbody>
<tr><td style="padding: 1.5pt; width: 192.75pt;" valign="top" width="257"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Manfaatkan
kemungkinan kerjasama</span></div>
</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="width: 575px;"><tbody>
<tr><td style="padding: 1.5pt; width: 231.75pt;" valign="top" width="309"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Bentuk <i>strategic
partnersip</i> dengan menawarkan kerjasama ekslusif dengan supplier, <i>reseller</i>,
atau penyedia jasa yang berhubungan dengna bisnis anda.</span></div>
</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="width: 575px;"><tbody>
<tr></tr>
</tbody></table>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="width: 575px;"><tbody>
<tr></tr>
</tbody></table>
<br />
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="width: 575px;"><tbody>
<tr><td colspan="2" style="padding: 1.5pt; width: 426.75pt;" valign="top" width="569"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Respon
Harga</span></b></span></div>
</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="width: 575px;"><tbody>
<tr></tr>
</tbody></table>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="width: 575px;"><tbody>
<tr></tr>
</tbody></table>
<br />
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="width: 575px;"><tbody>
<tr><td style="padding: 1.5pt; width: 192.75pt;" valign="top" width="257"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Gunakan
harga yang komplek</span></div>
</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="width: 575px;"><tbody>
<tr><td style="padding: 1.5pt; width: 231.75pt;" valign="top" width="309"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Tawarkan
harga paket (<i>bundled prices</i>), paket harga dua produk (<i>two-part
pricing</i>), kuantiti diskon, harga promosi, atau program loyalitas untuk
beberapa produk, beli dua dapat satu.</span></div>
</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="width: 575px;"><tbody>
<tr></tr>
</tbody></table>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="width: 575px;"><tbody>
<tr></tr>
</tbody></table>
<br />
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="width: 575px;"><tbody>
<tr><td style="padding: 1.5pt; width: 192.75pt;" valign="top" width="257"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Kenalkan
produk baru</span></div>
</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="width: 575px;"><tbody>
<tr><td style="padding: 1.5pt; width: 231.75pt;" valign="top" width="309"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Perkenalkan
produk baru (<i>flanking brands</i>) yang khusus untuk bersaing di arena
dimana pesaing menerapkan strategi harga. Hal ini juga sebagai usaha untuk
menghindari persaingan harga pada segmen produk anda yang telah ada.</span></div>
</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="width: 575px;"><tbody>
<tr></tr>
</tbody></table>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="width: 575px;"><tbody>
<tr></tr>
</tbody></table>
<br />
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="width: 575px;"><tbody>
<tr><td style="padding: 1.5pt; width: 192.75pt;" valign="top" width="257"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Gunakan
harga yang menarik</span></div>
</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="width: 575px;"><tbody>
<tr><td style="padding: 1.5pt; width: 231.75pt;" valign="top" width="309"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Sesuaikan
harga produk regular anda dalam merespon perubahan harga pesaing atau potensi
lain untuk memasuki pasar</span></div>
</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="width: 575px;"><tbody>
<tr></tr>
</tbody></table>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="width: 575px;"><tbody></tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif";">6. <i>Competitive Intelligence Program </i>(CIP)</span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Secara umum, CIP adalah proses
secara terus-menerus secara sistematis untuk mengumpulkan dan menganalisis
informasi tentang kegiatan para pesaing dan kecenderungan-kecenderungan bisnis
(<i>trend </i>politik, ekonomi, teknologi) untuk mewujudkan tujuan perusahaan.
Dalam artian lain, CIP ini merupakan kegiatan spionase secara legal untuk
kemajuan perusahaan. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Seseorang dari perusahaan telepon
seluler melakukan perjalanan menjelajahi Philadelphia sambil menyadap transmisi
telepon seluler pesaingnya. Yang disadap bukanlah</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; margin-left: 35.45pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">pembicaraan orang lain dan dia tidak melakukan sesuatu
yang melanggar hukum atau yang tidak etis, tetapi dia sedang mengukur kekuatan
dan jangkauan sinyal pesaing mereka.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Sebuah perusahaan minuman
menganalisis air limbah yang dikeluarkan oleh perusahaan pesaingnya. Tujuan
akhirnya adalah untuk menghemat biaya promosi dan iklan. Semua orang-orang ini
terlibat dalam dunia intelejen kompetitif yang misterius. Inilah dunia yang
dihuni oleh mata-mata perusahaan dan orang bisnis yang keras hati, yang mencari
peluang untuk mengalahkan pesaingnya. Bila hal tersebut dilakukan secara
bertanggung jawab, maka kegiatan tersebut menjadi sah dan etis, walaupun
beberapa perusahaan telah diketahui melampaui batas, seperti mencuri informasi,
menyadap telepon, merampok kantor, dengan demikian mereka telah memasuki dunia
spionase industri.</span></div>
<div align="center" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><b>BAB III</b></span></div>
<div align="center" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><b>KESIMPULAN
DAN SARAN</b></span></div>
<div style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: small;"><b>A. KESIMPULAN </b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Berdasarkan uraian
diatas dapatlah kita mengambil kesimpulan bahwa sudah layaknyalah perusahaan
memiliki strategi pemasarannya sendiri sebelum mereka menjalankan ataupun
memasarkan produk /jasanya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Strategi pemasaran
yang dibuat hendaknya haruslah mempertimbangkan situasi dan keadaan perusahaan
baik keadaan intern perusahaan itu sendiri atau lingkungan mikro perusahaan,
maupun keadaan ekstern perusahaan atau yang dikenal dengan lingkungan makro perusahaan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Perusahaan yang
berjaya dan mampu mempertahankan serta meningkatkan lagi penjualannya
ditengah-tengah pesaingnya adalah perusahaan yang telah berhasil menetapkan
strategi pemasarannya serta strategi bersaingnya dengan tepat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Adapun penentuan
strategi bersaing hendaknya dilakukan dengan mempertimbangkan kepada besar dan
posisi masing-masing perusahaan dalam pasar. Karena perusahaan yang besar
mungkin dapat menerapkan strategi tertentu yang jelas tidak bisa dilakukan oleh
perusahaan kecil. Demikian pula sebaliknya, bukanlah menjadi sesuatu yang
jarang terjadi bahwa perusahaan kecil dengan strateginya sendiri mampu
menghasilkan tingkat keuntungan yang sama atau bahkan lebih baik daripada
perusahaan besar.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small;">Dengan memperhatikan
dan mempertimbangkan semua hal diatas, maka dapat dipastikan perusahaan akan
dapat menetukan dengan baik strategi pemasarannya serta strategi bersaingnya,
untuk tetap maju dan berkembang ditengah-tengah persaingannya.</span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Dalam bauran
pemasaran terdapat empat variabel yang sangat penting dalam strategi pemasaran,
yaitu terdiri dari produk, harga, promosi dan tempat. Keempat variabel itu
diperlukan dalam bauran pemasaran dan keempat variabel ini harus saling
berkaitan satu sama lain. Hal ini bertujuan agar dapat mencapai tujuan dari strategi
pemasaran yang berupa keberhasilan menyeluruh. Yang sangat dipentingkan, bahwa
pemilihan pasar target dan pengembangan bauran pemasaran saling berkaitan.
Kedua kegiatan ini diputuskan bersama. Yang harus dibandingkan dengan tujuan
perusahaan adalah strategi bukan pasar target alternatif atau bauran pemasaran
alternatif.</span></div>
<div style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: small;"><b>B. SARAN </b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 14.2pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: small; line-height: 150%;">Demikianlah
penulisan makalah ini, apabila masih terdapat kesalahan atau kekurangan dalam
pembahasan makalah ini, terutamanya penulis ucapkan mohon maaf yang
sebesar-besarnya dan juga penulis harapkan teguran yang sehat sekiranya dapat
membangun dalam perbaikan pembuatan makalah ini.</span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1765215757802502660.post-31369938420195714932014-09-12T08:59:00.000-07:002014-09-12T10:20:18.790-07:00MINI RISET : FAKULTAS EKONOMI TENTANG FAKTOR - FAKTOR STRATEGI PEMASARAN<b>MINI RISET : FAKULTAS EKONOMI TENTANG FAKTOR - FAKTOR PEMASARAN</b> - Kali ini admin ingin membagikan mini riset tentang faktor - faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran, dengan banyaknya permintaan dari teman - teman kantor yang sedang menempuh kuliah di jurusan ekonomi, kalo kalian membutuhkan makalah - makalah lain klik saja di <a href="http://abondis.blogspot.com/search/label/Kumpulan%20Makalah%20Kuliah" target="_blank">kUMPULAN MAKALAH - MAKALAH KULIAH</a>. Selanjutnya silahkan simak dan copy paste Mini Riset di Bawah Ini<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA/MAHASISWI MENABUNG DI BMT SURYA SEKAWAN KALIBEBER<br />
(STUDI KASUS PADA MAHASISWA/MAHASISWI UNSIQ WONOSOBO)</div>
<div style="text-align: center;">
Tugas ini disusun guna memenuhi ujian mata kuliah statistik II, yang diampu oleh Ibu Kurniawati Mutmainah, SE., M.Si.</div>
<div style="text-align: center;">
<a href="http://kikipermatasari04.files.wordpress.com/2013/02/logo-unsiq.jpg"><img alt="LOGO UNSIQ" class="wp-image-5 aligncenter" src="http://kikipermatasari04.files.wordpress.com/2013/02/logo-unsiq.jpg?w=160&h=161" height="161" width="160" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
Disusun oleh :<br />
Ahmad Abidin Akuntansi / 5011.001<br />
Kiki Permatasari Akuntansi / 5011.020<br />
Miftahudin Akuntansi / 5011.026<br />
Riza Akhmad Ghifari Akuntansi / 5011.036<br />
Dany Ariyanto Akuntansi / 5011.052</div>
<div style="text-align: center;">
FAKULTAS EKONOMI<br />
UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN (UNSIQ)<br />
JAWA TENGAH DI WONOSOBO<br />
2012 / 2013</div>
<div style="text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: center;">
<b>ABSTRAK</b></div>
Penelitian ini dilatar belakangi oleh tingkat perkembangan BMT
di Kalibeber yang tinggi yang tidak diimbangi dengan peningkatan jumlah
nasabah yang seimbang. Hal ini tentu saja akan mempengaruhi jumlah
nasabah yang menabung di BMT Surya Sekawan. Penyedia pelayanan terhadap
nasabah harus menyiapkan strategi terbaik untuk menarik konsumen atau
nasabah agar menabung di BMT tersebut, karena dengan munculnya
persaingan BMT baru yang menawarkan berbagai fasilitas maka nasabah
semakin kolektif dalam memilik BMT.<br />
Peran BMT Surya Sekawan sebagai lembaga keuangan syariah sejatinya
adalah sebagai lembaga intermediasi antara pemilik dana dengan pelaku
usaha. Pembiayaan syari’ah ditujukan untuk memenuhi kebutuhan usaha
anggota sesuai dengan system syari’ah yang terbebas dari transaksi
ribawi.<br />
Dengan menggunakan system syari’ah anda akan mendapatkan layanan yang
adil karena kemajuan usaha anda adalah kebahagiaan kami. Masalah dalam
penelitian ini adalah “ faktor – faktor yang mempengaruhi minat
mahasiswa/mahasiswi menabung di BMT Surya Sekawan Kalibeber (Studi Kasus
Pada Mahasiswa/Mahasiswi UNSIQ Wonosobo”. Yang secara khusus difokuskan
pada tiga variabel yaitu fasilitas, lokasi dan pelayanan.<br />
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk dapat mempelajari pengaruh tiga
variabel tersebut dalam mempengaruhi minat mahasiswa untuk menabung di
BMT Surya Sekawan Kalibeber. Setelah melakukan kajian literatur dan
penyusunan hipotesis, data yang dikumpulkan memalui kuesioner pada 75
mahasiswa UNSIQ yang diperoleh menggunakan teknik sampling sistematik.
Kemudian dilakukan analisis data yang diperoleh dengan menggunakan
analisis regresi berganda. Analisis ini mencakup: validitas dan
reliabilitas, analisis regresi berganda, pengujian hipotesis dan
analisis koefisien deter minasi ( R2 ). Dari analisis tersebut diperoleh
analisis regresi:<br />
Y = 12.773-0,257 X1-0,299X2+0,403X3<br />
Dimana variabel minat mahasiswa untuk menabung (Y), fasilitas (X1),
lokasi (X2) dan pelayanan (X3) diuji menggunakan uji hipotesis
menunjukkan bahwa ketiga variabel independen secara signifikan
mempengaruhi minat mahasiswa sebagai variabel dependen. Kemudian memalui
uji hipotesis menunjukkan bahwa variabel fasilitas, lokasi dan
pelayanan yang tepat untuk menguji variabel minat mahasiswa untuk
menabung. Angka Adjusted R square sebesar 0,118 menunjukkan bahwa 11,8
persen variabel minat mahasiswa untuk menabung dapat dijelaskan melalui
ketiga variabel independen dalam persamaan regresi. Sedangkan sisanya
88,2 persen dijelaskan oleh variabel lain diluar ketiga variabel yang
digunakan dalam penelitian ini.<br />
Kata kuci : minat mahasiswa untuk menabung, fasilitas, lokasi dan pelayanan.<br />
<div style="text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: center;">
<b>KATA PENGANTAR</b></div>
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena rahmat
dan karunia-Nya, sehingga kami berhasil menyelesaikan mini riset yang
berjudul “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA/MAHASISWI
MENABUNG DI BMT SURYA SEKAWAN KALIBEBER (STUDI KASUS PADA
MAHASISWA/MAHASISWI UNSIQ WONOSOBO)”. Guna memenuhi tugas mata kuliah
statistik II di Fakultas Ekonomi Universitas Sains Al-Qur’an Jawa Tengah
Di Wonosobo.<br />
Akhirnya sebagai pihak yang telah memberikan bantuan fisik, moral, serta
material hingga terselesainya mini riset ini, penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepada yang terhormat :<br />
1. Bapak Drs. Muntohar,M.M., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sains Al-Qur’an Jawa Tengah Di Wonosobo.<br />
2. Ibu Kurniawati Mutmaimh,S.E.,M.Si. selaku Dosen pengampu mata kuliah statistik II.<br />
3. Orang tua, serta pihak keluarga yang memberikan dukungan baik moril maupun materiil kepada penulis.<br />
4. Semua pihak yang paling tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah membantu menyelesaikan tugas mini riset ini.<br />
Dengan penuh kesadaran kami menyadari bahwa dalam penyusunan mini riset
ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu kritik dan saran yang membangun
sebgai kesempurnaan selal penulis harapkan, demikian mini riset ini
semoga dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan serta
pihak-pihak yang membutuhkan.<br />
<div style="text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: center;">
<b>DAFTAR ISI</b></div>
Halama Judul<br />
Abstrak<br />
Kata Pengantar<br />
Daftar Isi<br />
Daftar Gambar<br />
Daftar Tabel<br />
Daftar Lampiran<br />
BAB I PENDAHULUAN<br />
1.1 Latar Belakang Masalah<br />
1.2 Rumusan Masalah<br />
1.3 Tujuan Penelitian<br />
1.4 Manfaat Penelitian<br />
BAB II TINJAUAN PUSTAKA<br />
2.1 Landasan Teori<br />
2.1.1 Fasilitas<br />
2.1.2 Lokasi<br />
2.1.3 Pelayanan<br />
2.1.4 Minat Mahasiswa/Mahasiswa Menabung<br />
2.2 Kerangka pemikiran<br />
2.3 Hipotesis penelitian<br />
BAB III METODOLOGI PENELITIAN<br />
3.1 Jenis Penelitian<br />
3.2 Lokasi Penelitian<br />
3.3 Obyek Penelitian<br />
3.4 Variabel Penelitiab 11<br />
3.5 Sumber dan Jenis Data 11<br />
3.6 Populasi dan Sampel<br />
3.7 Metode Pengumpulan Data dan Metode Analisis<br />
3.8 Tekhnik Analisi<br />
3.8.1 Uji Kualitas Data<br />
3.8.2 Uji Koefisien Korelasi<br />
3.8.3 Uji Koefisien Determinasi<br />
3.8.4 Uji Koefisien Garis Regresi<br />
3.8.5 Uji Koefisien Hipotesis<br />
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN<br />
4.1 Uji Kualitas Data<br />
4.1.1 Uji Validitas<br />
4.1.2 Uji Reliabilitas<br />
4.2 Uji Koefisien Korelasi<br />
4.3 Uji Koefisien Determinasi<br />
4.4 Uji persamaan Garis Regresi<br />
4.5 Pengujian Hipotesis<br />
4.5.1 Pengujian Pengaruh Fasilitas Terhadap Minat Mahasiswa/Mahasiswi<br />
Menabung<br />
4.5.2 Pengujian Pengaruh Lokasi Terhadap Minat Mahasiswa/Mahasiswi<br />
Menabung<br />
4.5.3 Pengujian Pengaruh Pelayanan Terhadap Minat Mahasiswa/Mahasiswi Menabung<br />
4.5.4 Pengujian Pengaruh Fasilitas, Lokasi Dan Pelayanan Terhadap<br />
Minat Mahasiswa/Mahasiswi Menabung<br />
4.6 Pembahasan<br />
4.6.1 Pengujian Pengaruh Fasilitas Terhadap Minat Mahasiswa/Mahasiswi<br />
Menabung<br />
4.6.2 Pengujian Pengaruh Lokasi Terhadap Minat Mahasiswa/Mahasiswi<br />
Menabung<br />
4.6.3 Pengujian Pengaruh Pelayanan Terhadap Minat Mahasiswa/Mahasiswi Menabung<br />
4.6.4 Pengujian Pengaruh Fasilitas, Lokasi Dan Pelayanan Terhadap<br />
Minat Mahasiswa/Mahasiswi Menabung<br />
BAB V KESIMPULAN<br />
DAFTAR PUSTAKA<br />
LAMPIRAN-LAMPIRAN<br />
<div style="text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: center;">
<b>DAFTAR GAMBAR</b></div>
Gambar 2,1 : Model Penelitian<br />
<div style="text-align: center;">
<b>DAFTAR TABEL</b></div>
Tabel 4.1 : Hasil Uji Validitas<br />
Tabel 4.2 : Hasil Uji Reliabilitas<br />
Tabel 4.3 : Hasil Uji Koefisien Korelasi<br />
Tabel 4.4 : Model Summary<br />
Tabel 4.5 : Kofisien<br />
Tabel 4.6 : Hasil Penguji Pengaruh Fasilitas Terhadap<br />
Minat Mahasiswa Menabung<br />
Tabel 4.7 : Hasil Penguji Pengaruh Lokasi Terhadap<br />
Minat Mahasiswa Menabung<br />
Tabel 4.8 : Hasil Penguji Pengaruh Pelayanan Terhadap<br />
Minat Mahasiswa Menabung<br />
Tabel 4.9 : Hasil Penguji Pengaruh Fasilitas, Lokasi Dan<br />
Pelayanan Terhadap Minat Mahasiswa Menabung<br />
Tabel 4.10 : Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis<br />
<div style="text-align: center;">
<b>DAFTAR LAMPIRAN</b></div>
Lampiran 1 Kuesioner<br />
Lampiran 2 Data responden<br />
Lampiran 3 Uji Validitas minat mahasiswa menabung<br />
Lampiran 4 Uji Validitas fasilitas<br />
Lampiran 5 Uji Validitas lokasi<br />
Lampiran 6 Uji Validitas pelayanan<br />
Lampiran 7 Uji Reliabilitas minat mahasiswa menabung<br />
Lampiran 8 Uji Reliabilitas fasilitas<br />
Lampiran 9 Uji Reliabilitas lokasi<br />
Lampiran 10 Uji Reliabilitas pelayanan<br />
Lampiran 11 Uji Hipotesis<br />
<div align="center">
</div>
<div align="center">
<b>BAB I</b></div>
<div align="center">
<b>PENDAHULUAN</b></div>
<b>1.1 </b><b>Latar Belakang Masalah</b><br />
Islam mengajarkan pada pemeluknya untuk berperan aktif dalam
mengembangkan ekonomi umat. Salah satu upaya untuk mengembangkan ekonomi
umat di Indonesia adalah dengan pendirian bank syariah, pada saat
pemerintah mengeluarkan paket kebijakan moneter yang mengatur deregulasi
industri perbankan di Indonesia. Bank syariah didirikan dengan tujuan
mempromosikan dan mengembangkan peranan prinsip-prinsip Islam dan
tradisinya kedalam transaksi keuangan dan perbankan serta bisnis
lainnya.<br />
Bank syariah adalah bank umum yang melaksanakan kegiatan usaha
berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam
lalu lintas pembayaran.<br />
Bank sebagai lembaga <i>intermediasi</i>, menerima simpanan dari
nasabah dan meminjamkan kepada nasabah lain yang membutuhkan dana, dari
simpanan para nasabah itu, bank memberi imbalan berupa bunga. Dalam
perbankan syariah, tidak terdapat sistem bunga karena prinsip
operasionalnya menggunakan bagi hasil.<br />
Keberadaan bank syariah dalam sistem perbankan di Indonesia
sebenarnya telah dikembangkan sejak tahun 1992 sejalan dengan UU No. 7
tahun 1992 tentang perbankan. Namun demikian UU tersebut belum mampu
memberikan landasan yang kuat terhadap perkembangan perbankan, karena
belum secara tegas mengatur mengenai pengembangan lembaga keuangan
tersebut, melainkan hanya mengenai sistem bagi hasil. Pengertian bank
bagi hasil yang dimaksudka dalam undang-undang tersebut belum mencangkup
secara tepat terhadap bank bagi hasil, demikian pula dengan ketentuan
operasional, sampai dengan tahun 1998 belum terdapat perangkat hukum
operasional yang lengkap secara khusus mengatur usaha kegiatan bank
syariah.<br />
Pada masa sekarang ini, bank syariah telah mampu memberikan bantuan
kepada pemerintah terutama sektor permodlan yang sangat mudah untuk
didapatkan oleh seorang pengusahan dalam menghidupkan kembali
sendi-sendi investasi di Indonesia. Dengan keberadaan bank syariah yang
semakin memberikan prospek yang cerah terhadap iklim investasi didalam
negeri, mendorong munculnya lembaga-lembaga keuangan syariah yag
sejenis, sehingga bermunculan Baitul Mal Tamwil (BMT) diseluruh
Indonesia.<br />
Lembaga Baitul Maal (rumah dana), merupakan lembaga bisnis dan sosial
yang pertama dibangun oleh Nabi. Lembaga ini berfungsi sebagai tempat
penyimpanan. Para ahli ekonomi Islam dan sarjana ekonomi Islam sendiri
memiliki sedikit perbedaan dalam menafsirkan Baitul Mal ini. Sebagian
berpendapat bahwa Baitul Mal itu semacam bank sentral, seperti yang ada
saat ini. Tentunya dengan berbagai kesederhanaannya karena keterbatasan
yang ada. Sebagian lagi pendapatan, bahwa baitul mal semacam menteri
keuangan atau bendahara negara. BMT adalah lembaga ekonomi mikro yang
beroperasi bedasarkan prinsip-prinsip syariah. Karena merupakan lembaga
keuangan, BMT juga menghimpun dan menyalurkan dana dari masyarakat.
Lembaga ini secara tidak langsung bersentuhan dengan masyarakat tingkat
ekonomi menengah kebawah. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa lembaga
keuangan bank maupun non bank yang bersifat formal, yang beropeasi di
perdesaan, umumnya tidak dapat menjangkau lapisan masyarakat golongan
ekonomi menengah kebawah. Ketidakmampuan tersebut terutama dari sisi
penangunan resiko, biaya operasional, dan dalam indentifikasi usaha
pemantauan penggunaan kredit yang layak usaha. Ketidakmampuan lembaga
ini menjadi penyebab kekosongan pada segmen pasar keuangan di wilayah
perdesaan. Akibatnya 70% sampai 90% kekosongan ini diisi oleh lembaga
keuangan non formal yang ikut beroperasi, seperti rentenir (bank plecit
dalam bahasa jawa) dengan menggunakan suku bunga yang sangat tinggi.
Sehingga kehadiran BMT merupakan angin segar bagi masyarakat. Begitu
juga dengan BMT Surya Sekawan sebagai salah satu lembaga keuangan yang
ada di Kalibeber menawarkan produk yang bermacam-macam kepada
masyarakat, baik itu produk simpanan maupun pembiayaan.<br />
Dalam bisnis hal apapun tidak bisa melepaskan diri dari kualitas
pelayanan. Apalagi dalam bisnis jasa, kualitas pelayanan menjadi hal
yang sangat penting sebagai pemberian mutu tertinggi kepada konsumen
(nasabah). Konsumen akan merasa puas jika sistem pelayanan yang
diberikan oleh perusahaan sesuai dengan yang diharapkan oleh nasabah.
Sebaliknya nasabah akan merasa kecewa jika sistem pelayanan yang
diberikan oleh perusahaan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan
pelanggan (nasabah).<br />
Sejak didirikannya kantor BMT Surya Sekawan Kalibeber kurang lebih 15
tahun yang lalu, jumlah nasabahnya terus meningkat. Hingga saat ini
jumlah nasabah BMT Surya Sekawan Kalibeber berjumlah 2.000 orang. Hal
tersebut menunjukkan bahwa publik telah mengenal sama sekaligus citra
dari BMT Surya Sekawan Kalibeber baik melalui iklan, informasi dari
mulut ke mulut, maupun pengalaman dari seseorang yang telah menjadi
nasabah. Selain itu juga letak BMT Surya Sekawan ini tidah jauh dari
pasar Kalibeber sehingga banyak masyarakat yang menggunakan jasa BMT
Surya Sekawan tersebut.<br />
Di sisi lain faktor pertama dalam pelayanan yang dapat mempengaruhi
nasabah terhadap menabung adalah fasilitas (keberwujudan). Faktor ini
sangat mendukung terhadap kualitas pelayanan yang diberikan, faktor
sarana dan prasarana seperti kenyamanan ruang, peralatan yang tersedia
untuk membantu nasabah senang melakukan transaksi di bank dengan
fasilitas yang memadai dan peralatan yang mencungkupi, maka nasabah akan
merasa uas untuk menabung di bank tersebut. Faktor yang kedua adalah
keandalan (<i>reliability</i>), merupakan kemampuan dari karyawan BMT
untuk dapat melaksanakan sistem pelayanan yang semestinya. Sedangkan
faktor ketiga adalah kepastian (<i>assurance</i>), merupakan pengetahuan
dan keramahan karyawan serta kemampuannya untuk memberikan kesan dapat
dipercaya dan penuh keyakinan. Faktor keempat adalah lokasi, merupakan
suatu tempat BMT dimana perusahaan harus bermarkas dan melakukan
operasi.<br />
Berdasarkan latar belakang atau permasalahan diatas, penyusunan
tertarik melakukan penelitian tentang “ FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA/MAHASISWI MENABUNG DI BMT SURYA SEKAWAN
KALIBEBER”. Diindifikasikan bahwa mahasiswa atau nasabah dipengaruhi
oleh sistem fasilitas, pelayanan dan lokasi. Oleh karena itu penyusunan
mengadakan penelitian sekaligus menganalisis, mengkaji serta membahasnya
lebih jauh lagi untuk menjelaskan masalah tersebut. Penyusunan memilih
BMT Surya Sekawan Kalibeber merupakan salah satu BMT yang diminati oleh
masyarakat atau nasabah.<br />
<b>1.2 </b><b>Rumusan Masalah</b><br />
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan penulis maka dapat dirumuskan masalahnya yaitu :<br />
<ol>
<li>Apakah fasilitas mempengaruhi minat mahasiswa UNSIQ untuk menabung di BMT Surya Sekawan Kalibeber ?</li>
<li>Apakah lokasi mempengaruhi minat mahasiswa UNSIQ menabung untuk di BMT Surya Sekawan Kalibeber ?</li>
<li>Apakah pelayanan mempengaruhi minat mahasiswa UNSIQ untuk menabung di BMT Surya Sekawan Kalibeber ?</li>
<li>Apakah fasilitas, lokasi dan pelayanan mempengaruhi minat mahasiswa UNSIQ untuk menabung di BMT Surya Sekawan?</li>
</ol>
<b>1.3 </b><b>Tujuan Penelitian</b><br />
Tujuan penelitian ini adalah :<br />
<ol>
<li>Untuk membuktikan pengaruh fasilitas terhadap minat mahasiswa UNSIQ untuk menabung di BMT Surya Sekawan Kalibeber.</li>
<li>Untuk membuktikan pengaruh lokasi terhadap minat mahasiswa UNSIQ untuk menabung di BMT Surya Sekawan Kalibeber.</li>
<li>Untuk membuktikan pengaruh pelayanan terhadap minat mahasiswa UNSIQ untuk menabung di BMT Surya Sekawan Kalibeber.</li>
<li>Untuk membuktikan pengaruh positif fasilitas, lokasi dan pelayanan terhadap mahasiswa menabung di BMT Surya Sekawan.</li>
</ol>
<b>1.4 </b><b>Manfaat Penelitian</b><br />
Adapun manfaat hasil penelitian ini, diharapkan :<br />
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak BMT, yaitu
sebagai masukan dan pertimbangan dalam mengembangkan dan menyempurnakan
kebijakan BMT, terutama yang berhubungan dengan fasilitas, pelayanan
yang disediakan dan pemilihan lokasi sehingga bisa mempertahankan jumlah
pelanggan (nasabah).<br />
<div align="center">
<b>BAB II</b></div>
<div align="center">
<b>TINJAUAN PUSTAKA</b></div>
<b>2.1 Landasan Teori</b><br />
<b>2.1.1 Fasilitas</b><br />
Fasilitas adalah sumber daya fiik yang ada sebelum suatu jasa dapat
ditawarkan kepada konsumen atau nasabah (Tjiptono,1997), Sedangkan
menurut Sulastiyono (2006) fasilitas adalah penyediaan
perlengkapan-perlengkapan fisik untuk memberikan kemudahan kepada para
nasabah dalam melakukan menabung. Segala fasilitas yang ada yaiutu
kondisi fasilitas, perlengkapan serta kebersihan fasilitas harus
diperhatikan terutama yang berkaitan erat dengan apa yang dirasakan atau
didapat konsumen secara langsung. Pelanggan memang harus dipuaskan,
sebab kalau tidak puas akan meninggalkan perusahaan dan menjadi
pelanggan pesaing.<br />
Manfaat fasilitas yang disediakan untuk para pelanggan atau nasabah
BMT Surya Sekawan mempunyai tujuan yang hendak dicapai, antara lain
mempelancar para nasabah dalam melakukan aktifitas menabung. Agar lebih
efisien dan efektif, memungkinkan runag gerak yang lebih leluasa dalam
melaksanakan kegiatan, memberikan kenyamanan dan keamanan bagi yang
bersangkutan, serta menimbulkan rasa puas pada orang yan berkepentingan.<br />
<b>2.1.2 Lokasi</b><br />
<b> </b>Lupiyoadi (2001) menyatakan lokasi berarti
berhubungan dimana perusahaan harus bermarkas dan melakukan operasi.
Dalam hal ini ada tiga jenis interaksi yang mempengaruhi lokasi, yaitu :<br />
<ol>
<li>Konsumen mendatangi pemberi jasa</li>
</ol>
Apabila keadaanya seperti ini maka lokasi menjadi sangat penting.
Perusahaan sebaiknya memilih tempat dekat dengan konsumen sehingga mudah
dijangkau, dengan kata lain harus strategis.<br />
<ol>
<li>Pemberian jasa mendatangi konsumen</li>
</ol>
Dalam hal ini lokasi tidak terlalu penting tetapi yang harus diperhatikan adalah penyampaian jasa tetap berkualitas.<br />
<ol>
<li>Pemberi jasa dan konsumen tidak bertemu secara langsung</li>
</ol>
Berarti penyedia jasa dan konsumen berinteraksi melalui sarana
tertentu seperti telepon, komputer, ataupun surat, dalam hal ini lokasi
menjadi sangat tidak penting selama komunikasi antar kedua belah pihak
dapat terlaksana.<br />
Menurut (Tjiptono, 2006) pemilihan lokasi memerlukan pertimbangan yang cermat terhadap beberapa faktor berikut :<br />
<ol>
<li>Akses yaitu kemudahan untuk menjangkau.</li>
<li>Visiabilitas yaitu kemudahan untuk dilihat.</li>
<li>Lalu lintas ada 2 hal yang diperhatikan :</li>
<li>Banyaknya orang yang lalu lalang bisa memberikan peluang yang besar erjadinya <i>impuls buying.</i></li>
<li>Kepadatan dan kemacetan bisa menjadi hambatan.
<ol>
<li>Tempat parkir yang luas dan aman.</li>
<li>Ekspansi yaitu tersedia tempat yang luas untuk perluasan di kemudian hari.</li>
<li>Lingkungan yaitu daerah sekitar ang mendukung jasa yang ditawarkan.</li>
<li>Peraingan yaitu lokasi dengan pesaing sejenis.</li>
<li>Peraturan pemerintah.</li>
</ol>
</li>
</ol>
<b>2.1.3 Pelayanan</b><br />
<ol>
<li>Pengertian Pelayanan</li>
</ol>
Secara umum pelayanan menurut sugiarto diartiakan sebagai suatu
tindakana seseorang terhadap orang lain melalui penyajian-penyajian
produk jasa sesuai dengan ukuran yang berlaku untuk memenuhi kebutuhan,
keinginan dan harapan orang yang sedang dilayani. Adapun menurut kamsir,
pelayanan dapat didefinisikan sebagai tindakan atau perbuatan seseorang
atau organisasi (kumpulan orang) untuk memberikan kepuasaan kepada
pelanggan atau nasabah, tindakan tersebut dapat dilakukan melalui cara
langsung perhadapan dengan pelanggan dan melayani mereka berupa tindakan
yang dilakukan guna memenuhi keinginan akan pelanggan akan suatu produk
atau jasa yang mereka butuhkan.<br />
Dalam perusahaan jasa, petugas atau karyawan yang sengaja dibentuk melayani disebut <i>customer service.</i>
Sebagai seorang pelayan dalam perusahaan jasa, harus mampu mempunyai
kemampuan dan etika dalam melayani pelanggan atau nasabahnya, karena
dengan begitu nasabah akan merasa puas menggunakan jasa tersebut
sehingga dapat menarik simpati dari masyarakat luar untuk ikut
menggunakan jasa perusahaan tersebut.<br />
<i>Customer service </i>merupakan sikap tindakan seorang kepada
nasabah, melalui pelayanan yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuha
nasabah. Perbedaan utama antara perusahaan penghasil barang dengan
perusahaan penghasil jasa adalah pada pemasarannya, dimana lebih
dituntut untuk memberikan kualitas yang optimal dari costumer service.
Nasabah dapat melakukan penilaian yang subjektif terhadap suatu jasa
karena merasakan standar kualitas pelayanan yang diberikan berpengaruh
pada kepuasan yang hendak diraih.<br />
Bagi perusahaan jasa tertentu cukup sulit untuk mendapatkan standar
pelayanan yang sama dimata nasabah. Hal tersebut menuntut kecermatan
dalam pengelolaan SDM yang dimiliki agar kinerja optimum dan memuaskan
nasabah. Ditengah kondisi persaingan disektor jasa yang semakin
meningkat, perusahaan hendaknya terus meningkatkan customer service.<br />
<i>Customer service </i>meliputi berbagai aktifitas diseluruh area
bisnis yang berusaha mengkombinasikan antara penjualan jasa untuk
memenuhi kepuasan nasabah mulai dari pemasaran, pemprosesan hingga
pemberian hasil jasa melalui komunikasi untuk mempererat kerjasama
dengan nasabah.<br />
Menurut Plilip Kotler dalam buku <i>Metode Riset Perilaku Konsumen</i>,
karya Husein Umar, jasa atau pelayanan merupakan setiap tindakan atau
perbuatan yag dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepad pihak lain, yan
pada dasarnya bersifat <i>intangibel </i>(tidak berwujud fisik) dan
tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu produk jasa bisa berhubungan
dengan produk fisik maupun tidak. Produk yang berupa jasa berbeda dengan
produk yang berwujud barang, baik dari segi karakteristik maupun
sifatnya.<br />
<ol>
<li>Dasar-dasar Pelayanan Nasabah</li>
</ol>
Petugas sebuah lembaga dituntut untuk memberikan pelayanan yang prima
kepada nasabahnya. Agar pelayanan yang diberikan dapat memuaskan
nasabah, maka petugas harus memiliki dasar-dasar pelayanan yang kokoh.
Pelayanan yang diberikan akan berkualitas jika setiap petugas telah
dibekali dasar-dasar pelayanan. Berikut ini dijelaskan dasar-dasar
pelayanan yang harus dipahami dan dimengerti antara lain :<br />
Memusatkan perhatian kepada pelanggan<br />
<ol>
<li>Memusatkan perhatian kepada pelanggan</li>
</ol>
Cara yang dapat ditempuh antara lain :<br />
a) Mendengarkan dengan penuh perhatian apa yang dibicarakan pelanggan dan jangan sekali-kali memotong pembicaraannya.<br />
b) Memperhatikan sikap tubuh anda, bertindak secara tenang dan rileks.<br />
c) Menatap mata pelanggan pada saat berbica dan tersenyum,
sehingga tatapan mata anda menjadi teduh dan menyejukkan hati orang yang
memandang.<br />
d) Memperhatikan ekspresi wajah anda dan selalu tampilkan senyum ada, dst.<br />
<ol>
<li>Memberikan pelayanan yang efisien.</li>
</ol>
Cara yang dapat dilaksanakan, antara lain :<br />
a) Melayani pelanggan berikutnya segera selesai dengan yang satu.<br />
b) Menggunakan waktu seakurat mungkin.<br />
c) Berbicara seperlunya dengan pelanggan.<br />
d) Merencanakan apa yang berikutnya akan dilakukan.<br />
e) Menindaklanjuti pelayanan sampai tuntas, dst.<br />
<ol>
<li>Membina Hubungan Baik dengan Pelanggan.</li>
</ol>
Cara yang dapat dilakukan :<br />
a) Mendengar apa yang disampaikan oleh pelanggan tanpa memotong pembicaraannya.<br />
b) Menunjukkan simpati dan berbicara dengan penuh perasaan untuk
menunjukkan bahwa anda mengerti dan memahami perasaan pelanggan.<br />
c) Memberikan pelanggan menaggapi, dan berusaha menyelesaikan masalah.<br />
<b>2.1.4 Minat Mahasiswa Untuk Menabung </b><br />
Menabung adalah menyimpan uang atau sebagian harta yang kita miliki
disuatu yang di namakan bank atau koperasi. Menabung juga bisa di
artikan sebagai harta yang berupa uang yang telah tersimpan dan dapat
diambil sewaktu-waktu. Menabung juga banyak jenisnya seperti deposito
jangka panjang dan jangka pendek, investasi dan lain-lain. Manfaat
menabung tersebut agar kita bisa menghemat uang untuk kebutuhan yang
mendadak dan untuk kebutuhan masa depan agar perputaran uang bisa terus
terjadi di Indonesia.<br />
<b>2.2 Kerangka Pemikiran</b><br />
<br />
<div align="center">
Gambar 2,1 : Metode Penelitian</div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" style="width: 100%px;">
<tbody>
<tr>
<td><br /></td>
</tr>
</tbody>
</table>
<b>Keterangan :</b><br />
Semakin lengkap Fasilitas (X<sub>1</sub>) yang disediakan oleh BMT
Surya Sekawan akan berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa untuk
menabung (Y) di BMT Surya Sekawan Kalibeber. Semakin strategis lokasi (X<sub>2</sub>)
BMT Surya Sekawan akan berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa
untuk menabung (Y) di BMT Surya Sekawan Kalibeber. Semakin baik
pelayanan (X<sub>3</sub>) yang diberikan BMT Surya Sekawan akan
berpengaruh positif terhadap kepuasan mahasiswa untuk menabung (Y) di
BMT Surya Sekawan Kalibeber. Dari semua variabel (X) akan berpengaruh
positif apabila semua terpenuhi dan disediakan oleh BMT Surya Sekawan
terhadap minat mahasiswa untuk menabung (Y) di BMT Surya Sekawan
Kalibeber.<br />
<b>2.3 Hipotesis Penelitian</b><br />
Hipotesis pada dasarnya merupakan proposisi atau anggapan yang
mungkin benar dan sering digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan
atau pemecahan persoalan ataupun untuk dasar penelitian lebih lanjut.
Dalam hal ini hipotesis diperlukan untuk membuat suatu dugaan pada objek
penelitian yang akan diteliti lebih lanjut kebenarannya. ( j. Suprapto,
1994)<br />
H<sub>1 </sub>:Fasilitas berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa UNSIQ untuk menabung di BMT Surya Sekawan Kalibeber.<br />
H<sub>2 </sub>: Lokasi berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa UNSIQ untuk menabung di BMT Surya Sekawan Kalibeber.<br />
H<sub>3 </sub>: Pelayanan berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa UNSIQ untuk menabung di BMT Surya Sekawan Kalibeber.<br />
H<sub>4 </sub>: Fasilitas, lokasi dan pelayanan terhadap minat mahasiswa UNSIQ untuk menabung di BMT Surya Sekawan<br />
<br />
<br />
<div align="center">
<b>BAB III</b></div>
<div align="center">
<b>METODOLOGI PENELITIAN</b></div>
<br />
<b>3.1 Jenis Penelitian</b><br />
Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
penelitian survey yaitu penelitian yang dilakukan dalam populasi besar
maupun kecil.<br />
<b>3.2 Lokasi Penelitian</b><br />
Lokasi penelitian berada di BMT Surya Sekawan Kalibeber Wonosobo,
beralamat Jl. Raya Kalibeber Km. 03 Kalibeber, Mojotengah, Wonosobo.<br />
<b>3.3 Obyek Penelitian</b><br />
Obyek penelitian adalah mahasiswa dan mahasiswi Universitas Sains
Al-Qur’an Wonosobo yang menabung di BMT Surya Sekawan Kalibeber.<br />
<b>3.4 Variabel Penelitian</b><br />
Variable yang digunakan dalam penelitian ini meliputi 4 (empat)
variabel yang terdiri dari tiga variabel bebas (independent) dan satu
variabel terikat (dependent).<br />
<ol>
<li>Variabel Bebas
<ol>
<li>Fasilitas (X1)</li>
<li>Lokasi (X2)</li>
<li>Pelayanan (X3)</li>
<li>Variabel terikat dalam penelitian ini minat mahasiswa UNSIQ untuk
menabung di BMT Surya Sekawan Kalibeber merupakan variabel tetap (Y).</li>
</ol>
</li>
</ol>
<b>3.5 Sumber dan Jenis Data</b><br />
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam membahas masalah yang dikemukakan, data yang digunakan yaitu :<br />
1) Data Primer<br />
Yaitu data yang diperoleh dari sumberny, diamati dan dicatat
behubungan langsung dengan obyek penelitian ini. Dalam penelitian ini,
penulis akan menggunakan kuesioner sebagai alat untuk memperoleh data
primer.<br />
2) Data Sekunder<br />
Yaitu data yang diperoleh dari sumber-sumber lain yaitu buku-buku
atau literatur-literatur serta yang berhubungan dengan masalah yang akan
diteliti.<br />
<b>3.6 Populasi dan Sampel</b><br />
<b> </b>Populasi adalah sekelompok obyek, orang atau keadaan yang
paling tidak memiliki satu karateristik umum yang sama (Furqon, 1997).
Sedangkan populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa dan
mahasiswi Universitas Sains Al-Qur’an Wonosobo yang menabung di BMT
Surya Sekawan Kalibeber berjumlah <span style="text-decoration: underline;">+</span> 100 orang.<br />
Tahap selanjutnya adalah menentukan sempel. Dalam hal ini, tekhnik pengambilan sampel yang di gunakan adalah <i>sample random sampling </i>atau
sampel acak sederhana. Sampel acak sederhana adalah sebuah sampel
sederhana yang diambil demikian rupa sehingga tiap unit penelitian atau
satuan elementer dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk
dipilih sebagai sampel (Singarimbun dan Effendi, 1989).<br />
<ol>
<li>Sampel yang diambil untuk diteliti sebanyak 75 sampel dengan
responden seluruh mahasiswa mahasiswi Unsiq yang menabung di BMT Surya
Sekawan Kalibeber. Penentuan jumlah sampel</li>
</ol>
Adapun rumus pemilihan sampel tersebut adalah:<b> </b><br />
<b> </b>n<b>= 1/4 [Z/E]<sup>2</sup></b><br />
Dimana:<br />
n = besarnya sampel<br />
Z = nilai Z pada<br />
α = tarif signifikasi<br />
E = tingkat kesalahan pengambilan sampel maksimum yang diinginkan peneliti.<br />
Dalam penelitian ini, tingkat signifikasi yang digunakan adalah α =
5% dari 100%, sehingga dapat dikatakan bahwa 95% hasil dari pengmbilan
sampel adalah benar dan hasil yag signifikan adalah sama. Kemudian
kesalahan maksimum yang dialami dalam penelitian ini 10% atau E= 0,1
dimana hal ini dapat diartikan dengan adanya E sebesar 10% merupakan
kasalahan maksimum yang mungkin dialami oleh peneliti dalam penelitian
ini. Berdasarkan rumus tersebut maka jumlah sampel dapat dihitung
sebagai berikut:<br />
n =<b>1/4 [Z/E]<sup>2</sup></b><br />
n =1/4 [1,96/0,1]<b><sup>2</sup></b><br />
n = 0,25 * 384,16<br />
n = 96,04 ~ 96<br />
Berdasarkan perhitungan diatas kami menambahkan sampel sebanyak 4
responden sehingga sampel yang akan diteliti ditetapkan sebanyak 100
responden, tetapi dari sejumlah responden di atas yang kembali hanya 75
responden. Sehingga kami menyimpulkan menggunakan 75 responden, hal ini
dianggap sudah mewakili populasi yang akan diteliti.<br />
<br />
<b>3.7 Metode Pengumpulan Data dan Metode Analisis</b><br />
<ol>
<li><b>A. </b><b>Metode Pengumpulan Data</b></li>
</ol>
Untuk menjawab masalah dan menjawab hipotesis yang diajukan dalam
penelitian, di perlukan data yang valid. Ada dua data yang digunakan
dalam penelitian yakni :<br />
1) Kuesioner dan angket<br />
Adalah pengumpulan data dengan menggunakan daftar pertanyaan kepada
responden untuk diisi, kemudian jawaban yang diisi oleh responden
tersebut diberi skor dengan menggunakan skala likert dengan penilaian
5,4,3,2, dan 1.<br />
<table align="left" border="1" cellpadding="0" cellspacing="0">
<tbody>
<tr>
<td valign="top" width="54"><div align="center">
Jawaban</div>
</td>
<td valign="top" width="49"><div align="center">
Skor</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="54"><div align="center">
A</div>
</td>
<td valign="top" width="49"><div align="center">
5</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="54"><div align="center">
B</div>
</td>
<td valign="top" width="49"><div align="center">
4</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="54"><div align="center">
C</div>
</td>
<td valign="top" width="49"><div align="center">
3</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="54"><div align="center">
D</div>
</td>
<td valign="top" width="49"><div align="center">
2</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="54"><div align="center">
E</div>
</td>
<td valign="top" width="49"><div align="center">
1</div>
</td>
</tr>
</tbody>
</table>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0">
<tbody>
<tr>
<td valign="top" width="70"><div align="center">
Jawaban</div>
</td>
<td valign="top" width="49"><div align="center">
Skor</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="70"><div align="center">
A</div>
</td>
<td valign="top" width="49"><div align="center">
4</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="70"><div align="center">
B</div>
</td>
<td valign="top" width="49"><div align="center">
3</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="70"><div align="center">
C</div>
</td>
<td valign="top" width="49"><div align="center">
2</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="70"><div align="center">
D</div>
</td>
<td valign="top" width="49"><div align="center">
1</div>
</td>
</tr>
</tbody>
</table>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0">
<tbody>
<tr>
<td valign="top" width="70"><div align="center">
Jawaban</div>
</td>
<td valign="top" width="49"><div align="center">
Skor</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="70"><div align="center">
A</div>
</td>
<td valign="top" width="49"><div align="center">
2</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="70"><div align="center">
B</div>
</td>
<td valign="top" width="49"><div align="center">
1</div>
</td>
</tr>
</tbody>
</table>
Keterangan :<br />
Dari metode penilaian yang kami buat seperti gambar di atas kami membuat skala likert dengan tiga (3) macam penilaian.<br />
2) Observasi<br />
Yaitu dengan melakukan pengamatan langsung ke lokasi penelitian.<br />
<i id="__mceDel"><b>B. </b><b>Metode Analisis</b></i><br />
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :<br />
1) Analisis kualitatif<br />
Analisis kualitatif merupakan interprestasi dari data yang didapat dalam penelitian serta hasil pengolahan data yang dilakukan.<br />
2) Analisis kuantitatif<br />
Yaitu analisis data yang menggunakan angka-angka yang telah diproses
melalui pengolahan dan perhitungan dari hasil mengumpulkan data
kuesioner.<br />
Analisis ini melalui kegiatan :<br />
<ol>
<li>Tabulasi</li>
</ol>
Yaitu proses perhitungan frekuensi dan penyajian data dalam tabel-tabel untuk analisis lebih lanjut.<br />
<ol>
<li>Skala pengukuranYaitu dengan menentukan skor dimana memberikan penelitian atas jawaban responden.</li>
</ol>
<b>3.8 Tehnik analisis data</b><br />
<b>3.8.1 uji kualiditas data</b><br />
Kualitas data yang dihasilkan dari pegunaan instrumen penelitian data dievaluasi melalui uji reliabilitas dan uji <span class="skimlinks-unlinked">validitas.uji</span>
tersebut masing-masing untuk mengetahui konsistensi dan akurasi data
yang dikumpulkan dari penggunaan instrumen kuesioner ( huck dan cormier,
1996 ).<br />
<ul>
<li><b>Uji Validitas</b></li>
</ul>
Uji validitas digunakan untuk menggukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu mengugkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut. Uji validitas yang digunakan adalah dengan menghitung kolerasi
antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan masing-masing skor
setiap konstruknya (Ghozali, 2006).<br />
<ul>
<li><b>Uji Reliabilitas</b></li>
</ul>
Suatu koesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang
adalah konsisten dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas ini menggunakan
konsistensi internal yaitu teknik cronbach alpha (α). Apabila cronbach
alpha dari hasil pengujian >0,600 maka dapat dikatakan bahwa variabel
ini reliabel.<br />
<b>3.8.2 Uji Koefisien Korelasi</b><br />
Koefisien korelasi merupakan suti ukuran yang menunjukkan arah dan
kekuatan ( kuat lemahnya) hubungan antara variabel bebas atau variabel
independent (X) dengan variabel terkait atau variabel dependent (Y) arah
dan kekuatan ( kuat lemahnya) hubungan antara variabel bebas atau
variabel independent (X) dengan variabel terkait atau variabel dependent
(Y) baik secara persial maupun simultan. Dalam penelitian ini hubungan
antara fasilitas (X1), lokasi (X2) dan pelayanan (X3) baik secara
persial maupun secara simultan terhadap mahasiswa menabung (Y) di BMT
Surya Sekawan Kalibeber.<br />
<b>3.8.3 Uji Koefisien Determinasi</b><br />
Kofisien determinasi adalah suatu ukuran yang menunjukkan sejauh mana
variabel terkait (Y) dapat dipengaruhi oleh variabel bebas (X). Jika
besarnya nilai pada variabel (X) berubah maka akan menyebabkan pada
besarnya nilai pada variabel (Y), artinya naik turun X akan membuat
nilai Y juga naik turun (bervariasi). Namun nilai Y bervariasi tidak
semata-mata disebabkan oleh faktor X saja, karena masih banyak faktor
lain yang menyebabkan.<br />
Sehingga dalam penelitian ini, variabel terkait (Y) yakni mahasiswa
menabung dapat dipengaruhi oleh variabel bebas (X) yakni fasilitas,
lokasi dan pelayanan. Jika fasilitas, lokasi, dan pelayanan semakin baik
maka mahasiswa menabung yang dibebankan juga akan naik. Namun apabila
fasilitas, lokasi dan pelayanan berkurang maka mahasiswa menabung
dibebankan akan turun.<br />
<b>3.8.4 Uji Persamaan Garis Regresi</b><br />
Persamaan garis regresi adalah suatu persamaan garis yang dibuat
berdasarkan rumus matematik yang menunjukkan hubungan sebab akibat
antara variabel yaitu variabel bebas (X) dan variabel terkait (Y).<br />
Variabel X merupakan “variabel sebab” atau variabel independent.<br />
Variabel Y merupakan “variabel akibat” atau variabel dependent.<br />
Dalam penelitian ini, untuk mendapatkan persamaan garis regresi tersebut, dapat dicari dengan rumus sebagai berikut :<br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" style="width: 100%px;">
<tbody>
<tr>
<td><div>
Y’ = a + b<sub>1</sub>X<sub>1</sub>+ b<sub>2</sub>X<sub>2</sub> +b<sub>3</sub>X<sub>3</sub> + ERROR</div>
</td>
</tr>
</tbody>
</table>
<br />
<b> </b>Dimana : Y’ = persamaan garis regresi<br />
a = konstanta<br />
b<sub>1 </sub>= lereng garis / slope pada variabel fasilitas<br />
b<sub>2</sub> = lereng garis / slope pada variabel kegiatan lokasi<br />
b<sub>3</sub> = lereng garis / slope pada variabel pelayanan<br />
X<sub>1</sub> = variabel fasilitas<br />
X<sub>2</sub> = variabel lokasi<br />
X<sub>3</sub> = variabel pelayanan<br />
Sedangkan untuk menghitung koefisien induk a, b<sub>1</sub>, b<sub>2</sub>, dan b<sub>3 </sub>dapat dilakukan dengan melakukan regression liniea pada SPSS 16 yakni uji <i>Coefficients Model Unstandardized Coefficient (B).</i><br />
<b>3.8.5 Uji Hipotesis</b><br />
Untuk membuktikan kebutuhan hipotesis yang menyatakan :<br />
H<sub>1 </sub>:Fasilitas berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa UNSIQ untuk menabung di BMT Surya Sekawan Kalibeber.<br />
H<sub>2 </sub>: Lokasi berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa UNSIQ untuk menabung di BMT Surya Sekawan Kalibeber.<br />
H<sub>3 </sub>: Pelayanan berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa UNSIQ untuk menabung di BMT Surya Sekawan Kalibeber.<br />
H<sub>4 </sub>: Fasilitas, lokasi dan pelayanan terhadap minat mahasiswa UNSIQ untuk menabung di BMT Surya Sekawan<br />
<br />
Dapat dilihat dari tingkat signifikasi yaitu :<br />
Ha diterima, jika nilai signifikan variabel < α = 0,05.<br />
Ha ditolak, jika nilai signifikan variabel > α = 0,05.<br />
Apabila probabilitasnya < 0,05 maka Ha diterima atau koefisien
regresi diterima, artinya terdapat pengaruh positif fasilitas, lokasi
dan pelayanan terhadap mahasiswa menabung yang dibebankan di BMT Surya
Sekawan Kalibeber baik secara parsial maupun simultan.<br />
<div align="center">
</div>
<div align="center">
</div>
<div align="center">
<b>BAB IV</b></div>
<div align="center">
<b>HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN</b></div>
<b>4.1 Uji Kualitas Data</b><br />
Sebelum dilakukan pengolahan data, data yang diperoleh melalui
koesioner perlu untuk diuji kebenaran dan kehandalahannya. Pengujian
dilakukan dengan uji validitas dan reabilitas.<br />
<b>4.1.1 Uji Validitas</b><br />
Uji validitas dimaksudkan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu kuesioner. Suatu koesioner dikatakan valid apabila pertanyaan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut ( Ghozali, 2007 ). Uji validitas yang digunakan
adalah dengan menghitung korelasi bivariate antara masing-masing skor
indikator dengan total konstruk. Suatu indikator dikatakan valid apabila
korelasi antara masing-masing indikator menunjukkan hasil yang
signifikan. Hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel berikut ini :<br />
<div align="center">
Tabel 4.1</div>
<div align="center">
Hasil Uji Validitas</div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0">
<tbody>
<tr>
<td valign="top" width="246"><div align="center">
Variabel</div>
</td>
<td valign="top" width="142"><div align="center">
Kisaran korelasi</div>
</td>
<td valign="top" width="66"><div align="center">
Sig.</div>
</td>
<td valign="top" width="91"><div align="center">
Keterangan</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="246">Minat mahasiswa untuk menabung</td>
<td valign="top" width="142"><div align="center">
0,325** – 0,818**</div>
</td>
<td valign="top" width="66"><div align="center">
0,003</div>
</td>
<td valign="top" width="91"><div align="center">
VALID</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="246">Fasilitas</td>
<td valign="top" width="142"><div align="center">
0,521** – 0,772**</div>
</td>
<td valign="top" width="66"><div align="center">
0,000</div>
</td>
<td valign="top" width="91"><div align="center">
VALID</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="246">Lokasi</td>
<td valign="top" width="142"><div align="center">
0,558** – 0,693**</div>
</td>
<td valign="top" width="66"><div align="center">
0,000</div>
</td>
<td valign="top" width="91"><div align="center">
VALID</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="246">Pelayanan</td>
<td valign="top" width="142"><div align="center">
0,378** – 0,809**</div>
</td>
<td valign="top" width="66"><div align="center">
0,001</div>
</td>
<td valign="top" width="91"><div align="center">
VALID</div>
</td>
</tr>
</tbody>
</table>
Sumber : Lampiran 3 – 6 ,2012<br />
Variabel minat mahasiswa untuk menabung mempunyai kisaran korelasi
0,325 sampai 0,818 dan signifikan pada tingkat 0,003. Hal ini
menunjukkan bahwa pertanyaan-pertanyaan tentang mahasiswa menabung yang
mengukur variabel mahasiswa menabung dapat dinyatakan valid. Variabel
fasilitas mempunyai kisaran korelasi 0,521 sampai 0,772 dan signifikan
pada tingkat 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa pertanyaan-pertanyaan
tentang fasilitas yang mengukur variabel fasilitas dapat dinyatakan
valid. Variabel lokasi mempunyai kisaran korelasi 0,558 sampai 0,692 dan
signifikan pada tingkat 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa
pertanyaan-pertanyaan tentang lokasi yang mengukur variabel lokasi dapat
dinyatakan valid. Variabel pelayanan mempunyai kisaran korelasi 0,378
sampai 0,809 dan signifikan pada tingkat 0,001. Hal ini menunjukkan
bahwa pertanyaan-pertanyaan tentang pelayanan yang mengukur variabel
pelayanan dapat dinyatakan valid.<br />
Jadi, secara keseluruhan uji validitas dalam penelitian ini telah
menunjukkan hasil yang memuaskan. Semua item pertanyaan pada setiap
variabel yang di uji baik dari variabel dependent maupun variabel
independent semuanya menunjukkan hasil yang valid.<br />
<b>4.1.2 Uji Reabilitas</b><br />
Uji reabilitas dimaksudkan untuk mengukur suatu koesioner yang
merupakan indikator dari variabel. Suatu koesioner dikatakan reliabel
apabila jawaban responden dari pertanyaan pada setiap variabel selalu
konsisten dari waktu ke waktu. Formul statistik yang digunakan untuk
mengukur reabilitas adalah uji statistik cronbach alpha (α). Suatu
variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha (α)
> 0,600 ( Nunnally, 1967 ) yang dikutip Ghozali, Imam ( 2007 ). Hasil
uji reliabilitas ini di tunjukkan pada tabel berikut :<br />
<div align="center">
Tabel 4.2</div>
<div align="center">
Hasil Uji Reabilitas</div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0">
<tbody>
<tr>
<td valign="top" width="255"><div align="center">
Variabel</div>
</td>
<td valign="top" width="151"><div align="center">
Cronbach Alpha (α)</div>
</td>
<td valign="top" width="128"><div align="center">
Keterangan</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="255">Minat mahasiswa untuk menabung</td>
<td valign="top" width="151"><div align="center">
0,719</div>
</td>
<td valign="top" width="128"><div align="center">
Reliabel</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="255">Fasilitas</td>
<td valign="top" width="151"><div align="center">
0,735</div>
</td>
<td valign="top" width="128"><div align="center">
Reliabel</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="255">Lokasi</td>
<td valign="top" width="151"><div align="center">
0,699</div>
</td>
<td valign="top" width="128"><div align="center">
Reliabel</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="255">Pelayanan</td>
<td valign="top" width="151"><div align="center">
0,855</div>
</td>
<td valign="top" width="128"><div align="center">
Reliabel</div>
</td>
</tr>
</tbody>
</table>
Sumber : Lampiran 7- 10, 2012<br />
Variabel minat mahasiswa untuk menabung memiliki nilai Cronbach Alpha
0,719. Nilai tersebut di atas nilai Cronbach Alpha 0,600 sebagai batas
atas, maka semua pertanyaan tentang mahasiswa menabung adalah reliabel.
Variabel fasilitas memiliki nilai Cronbach Alpha 0,735. Nilai tersebut
di atas nilai Cronbach Alpha 0,600 sebagai batas atas, maka semua
pertanyaan tentang fasilitas adalah reliabel. Variabel lokasi memiliki
nilai Cronbach Alpha 0,699. Nilai tersebut di atas nilai Cronbach Alpha
0,600 sebagai batas atas, maka semua pertanyaan tentang lokasi adalah
reliabel. Variabel pelayanan memiliki nilai Cronbach Alpha 0,855. Nilai
tersebut di atas nilai Cronbach Alpha 0,600 sebagai batas atas, maka
semua pertanyaan tentang pelayanan adalah reliabel.<br />
Jadi, secara keseluruhan uji reliabilitas yang dilakukan dalam
penelitian ini telah menunjukkan hasil yang memuaskan. Hal ini terlihat
dari nilai cronbach alpha yang lebih besar dari nilai batas atas
cronbach alpha 0,600. Sehinggal seluruh pertanyaan yang berkaitan dengan
variabel mahasiswa menabung, fasilitas, lokasi dan pelayanan adalah
reliabel.<br />
<b>4.2 Uji Koefisien Korelasi</b><br />
Koefisien korelasi merupakan suatu ukuran yang menunjukkan arah dan
kekuatan (kuat lemahnya) hubungan antara variabel bebas atau variabel
independent (X) dengan variabel terikat atau variabel dependent (Y)
yaitu hubungan antara fasilitas (X1), lokasi (X2) dan pelayanan (X3)
baik secara persial maupun simultan terhadap mahasiswa menabung yang
dibebankan di Universitas Sains Al-Qur’an di Wonosobo. Hasil uji
koefisien korelasi ini dapat dilihat pada tabel 4.3 ( pengujian secara
persial ) dan tabel 4.4 (pengujian secara simultan ).<br />
<div align="center">
Tabel 4.3</div>
<div align="center">
Hasil Uji Koefisien Korelasi ( Secara Parsial )</div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0">
<tbody>
<tr>
<td valign="top" width="180"><div align="center">
Variabel</div>
</td>
<td valign="top" width="94"><div align="center">
Mahasiswa menabung</div>
</td>
<td valign="top" width="85"><div align="center">
Fasilitas</div>
</td>
<td valign="top" width="76"><div align="center">
Lokasi</div>
</td>
<td valign="top" width="81"><div align="center">
Pelayanan</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="180">Minta mahasiswa untuk menabung</td>
<td width="94"><div align="right">
1</div>
</td>
<td width="85"><div align="right">
-0,020</div>
</td>
<td width="76"><div align="right">
-0,019</div>
</td>
<td width="81"><div align="right">
0,348</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="180">Fasilitas</td>
<td width="94"><div align="right">
-0,020</div>
</td>
<td width="85"><div align="right">
1</div>
</td>
<td width="76"><div align="right">
0,397</div>
</td>
<td width="81"><div align="right">
0,322</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="180">Lokasi</td>
<td width="94"><div align="right">
-0,019</div>
</td>
<td width="85"><div align="right">
0,397</div>
</td>
<td width="76"><div align="right">
1</div>
</td>
<td width="81"><div align="right">
0,357</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="180">Pelayanan</td>
<td width="94"><div align="right">
0,348</div>
</td>
<td width="85"><div align="right">
0,322</div>
</td>
<td width="76"><div align="right">
0,357</div>
</td>
<td width="81"><div align="right">
1</div>
</td>
</tr>
</tbody>
</table>
Sumber : Lampiran 11, 2012<br />
Menurut tabel 4.3, tidak ada korelasi antara variabel fasilitas (X1)
dengan minat mahasiswa untuk menabung (Y) menunjukkan hasil sebesar
-0,020. Tidak ada Korelasi antara variabel lokasi (X2) dengan minat
mahasiswa untuk menabung (Y) menunjukkan hasil sebesar -0,019. Korelasi
antara variabel pelayanan (X3) dengan mahasiswa menabung (Y) menunjukkan
hasil sebesar 0,348 artinya terdapat hubungan yang dan positif
variabel pelayanan (X3) terhadap variabel mahasiswa menabung (Y).<br />
<div align="center">
Tabel 4.4</div>
<div align="center">
Model Summary</div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0">
<tbody>
<tr>
<td valign="top" width="132"><div align="center">
Model</div>
</td>
<td valign="top" width="85"><div align="center">
R</div>
</td>
<td valign="top" width="98"><div align="center">
R Square</div>
</td>
<td valign="top" width="123"><div align="center">
Adjusted R Square</div>
</td>
<td valign="top" width="123"><div align="center">
Std. Error of the Estimate</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="132">1</td>
<td width="85"><div align="right">
0,392</div>
</td>
<td width="98"><div align="right">
0,154</div>
</td>
<td width="123"><div align="right">
0,118</div>
</td>
<td width="123"><div align="right">
2.43657</div>
</td>
</tr>
</tbody>
</table>
Sumber : Lampiran 11, 2012<br />
Koefisien korelasi secara simultan dapat dilihat pada tabel 4.4.
nilai R pada tabel 4.4 menunjukkan besarnya koefisien korelasi secara
simulasi yakni sebesar 0,392 yang artinya terhadap hubungan yang lemah
antara variabel fasilitas, lokasi dan pelayanan (variabel X) terhadap
variabel minat mahasiswa untuk menabung (variabel Y).<br />
Jadi, secara keseluruhan uji koefisien korelasi yang dilakukan dalam
penelitian ini telah menunjukkan hasil yang memuaskan. Hali ini dapat
dilihat dari adanya hubungan yang kuat dan positif variabel X terhadap
variabel Y baik secara parsial maupun simultan.<br />
<b>4.3. Uji Koefisien Determinasi</b><br />
Koefisien determinasi adalah suatu ukuran yang menunjukkan sejauh
mana variabel terkait (Y) dapat dipengaruhi oleh variabel bebas (X).
Jika besarnya nilai pada variabel (X) berubah, maka akan menyebabkan
perubahan pula pada besarnya nilaipada variabel (Y), artinya
naikturunnya vriabel X akan membuat nilai Y juga naik turun
(bervariasi). Namun nilai Y bervariasi tidak semata-mata disebabkan
nilai X saja, karena masih banyak faktor lain yang menyebabkannya.<br />
Sehingga dalam penelitian ini, variabel terikat (Y) yakni mahasiswa
menabung dapat dipengaruhi oleh variabel bebas (X) yakni fasilitas,
lokasi dan pelayanan. Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat pada
tabel 4.4.<br />
Di dalam tabel 4.4 terdapat nilai R Square (R<sup>2</sup>) sebesar
0,118 artinya variabel fasilitas, lokasi, dan pelayanan dapat
menerangkan valiabilitas sebesar 11,8%, sedangkan sisanya 88,2%
disebabkan oleh faktor-faktor lain seperti faktor penghasilan orang tua,
kemajuan ilmu, pengetahuan dan lain-lain.<br />
<b>4.4 Uji Persamaan Garis Regresi</b><br />
Persamaan garis regresi adalah suatu persamaan garis yang dibuat
berdasarkan rumus matematik yang menunjukkan hubungan sebab akibat
antara dua variabel yaitu variabel (X) dan variabel terikat (Y).<br />
Variabel X merupakan “variabel sebab” atau variabel independent.<br />
Variabel Y merupakan “variabel akibat” atau variabel dependent.<br />
Dalam penelitian ini, untuk mendapatkan persamaan garis regresi tersebut, dapat dicari dengan rumus sebagai berikut :<br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" style="width: 100%px;">
<tbody>
<tr>
<td><div>
Y’ = a + b<sub>1</sub>X<sub>1</sub>+ b<sub>2</sub>X<sub>2</sub> +b<sub>3</sub>X<sub>3</sub> + ERROR</div>
</td>
</tr>
</tbody>
</table>
<br />
<b> </b><br />
<b> </b>Dimana : Y’ = persamaan garis regresi<br />
a = konstanta<br />
b<sub>1 </sub>= lereng garis / slope pada variabel fasilitas<br />
b<sub>2</sub> = lereng garis / slope pada variabel kegiatan lokasi<br />
b<sub>3</sub> = lereng garis / slope pada variabel pelayanan<br />
X<sub>1</sub> = variabel fasilitas<br />
X<sub>2</sub> = variabel lokasi<br />
X<sub>3</sub> = variabel pelayanan<br />
Sedangkan untuk menghitung koefisien induk a, b<sub>1</sub>, b<sub>2</sub>, dan b<sub>3 </sub>dapat
dilakukan dengan melakukan regression liniea pada SPSS 16 yakni uji
Coefficients Model Unstandardized Coefficient (B) yang dapat dilihat
pada tabel 4.5<br />
Tabel 4.5<br />
<div align="center">
Coefficients</div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" style="width: 490px;">
<thead>
<tr>
<td colspan="7" width="490"><br /></td>
</tr>
<tr>
<td colspan="2" rowspan="2" valign="bottom" width="116">Model</td>
<td colspan="2" valign="bottom" width="162"><div align="center">
Unstandardized Coefficients</div>
</td>
<td valign="bottom" width="89"><div align="center">
Standardized Coefficients</div>
</td>
<td rowspan="2" valign="bottom" width="62"><div align="center">
T</div>
</td>
<td rowspan="2" valign="bottom" width="62"><div align="center">
Sig.</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="bottom" width="81"><div align="center">
B</div>
</td>
<td valign="bottom" width="81"><div align="center">
Std. Error</div>
</td>
<td valign="bottom" width="89"><div align="center">
Beta</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td rowspan="4" valign="top" width="44">1</td>
<td valign="top" width="71">(Constant)</td>
<td width="81"><div align="right">
12.773</div>
</td>
<td width="81"><div align="right">
2.822</div>
</td>
<td valign="top" width="89"><br /></td>
<td width="62"><div align="right">
4.526</div>
</td>
<td width="62"><div align="right">
0,000</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="71">fasilitas</td>
<td width="81"><div align="right">
-0,257</div>
</td>
<td width="81"><div align="right">
0,293</div>
</td>
<td width="89"><div align="right">
-0,107</div>
</td>
<td width="62"><div align="right">
-0,879</div>
</td>
<td width="62"><div align="right">
0,383</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="71">Lokasi</td>
<td width="81"><div align="right">
-0,299</div>
</td>
<td width="81"><div align="right">
0,285</div>
</td>
<td width="89"><div align="right">
-0,130</div>
</td>
<td width="62"><div align="right">
-1.050</div>
</td>
<td width="62"><div align="right">
0,297</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="71">pelayanan</td>
<td width="81"><div align="right">
0,403</div>
</td>
<td width="81"><div align="right">
0,113</div>
</td>
<td width="89"><div align="right">
0,429</div>
</td>
<td width="62"><div align="right">
3.585</div>
</td>
<td width="62"><div align="right">
0,001</div>
</td>
</tr>
</thead>
<tbody>
<tr>
<td colspan="3" valign="top" width="197">Sumber : Lampiran 11, 2012</td>
<td valign="top" width="81"><br /></td>
<td valign="top" width="89"><br /></td>
<td valign="top" width="62"><br /></td>
<td valign="top" width="62"><br /></td>
</tr>
</tbody>
</table>
Berdasarkan tabel 5, persamaan garis regresinya adalah<br />
Y = 12.773-0,257 X<sub>1</sub>-0,299X<sub>2</sub>+0,403X<sub>3</sub>+2,43657<br />
Hasil perhitungan yang telah dilakukan menghasilkan suatu persamaan
menunjukkan besarnya nilai X merupakn regresi yang diestimasikan sebagai
berikut :<br />
<ul>
<li>Nilai konstanta (a) sebesar 12,773 artinya apabila fasilitas (X1),
lokasi (X2), pelayanan (X3) dalam keadaan konstanta atau 0, maka minat
mahasiswa untuk menabung (Y) nilainya sebesar 12,773.</li>
<li>b<sub>1 </sub>( koefisien regresi X<sub>1</sub>) sebesar -0,257
artinya apabila fasilitas naik sebesar 1% maka fasilitas tidak
mempengaruhi minat mahasiswa untuk menabung turun sebesar 0,257%.</li>
<li>b<sub>2 </sub>( koefisien regresi X<sub>2</sub>) sebesar -0,299
artinya apabila lokasi naik sebesar 1% maka lokasi tidak mempengaruhi
minat mahasiswa untuk menabung turun sebesar 0,299%.</li>
<li>b<sub>3 </sub>( koefisien regresiX<sub>3</sub>) sebesar 0,403 artinya apabila pelayanan naik sebesar 1% maka minat mahasiswa untuk menabung naik sebesar 40,3%.</li>
</ul>
Jadi secara keseluruhan, persamaan garis regresi tersebut mengandung
arti bahwa fasilitas dan lokasi tidak berpengaruh pada mahasiswa
menabung. Pelayan berpengaruhi positif terhadap mahasiswa menabung.<br />
<b>4.5. Pengujian Hipotesis</b><br />
Pengujian hipotesis dilakukan dengan persamaan uji berganda uji
persial dan uji simultan dengan bantuan perangkat lunak program SPSS
versi 16. Uji persial digunakan untuk menguji pengaruh antara variabel
fasilitas terhadap minat mahasiswa untuk menabung (H1), lokasi terhadap
minat mahasiswa untuk menabung (H2), pelayanan terhadap minat mahasiswa
untuk menabung (H3). Sementara uji simultan digunakan untuk menguji ada
tidaknya pengaruh secara bersama-sama antara variabel fasilitas,
lokasi, pelayanan terhadap minat mahasiswa untuk menabung (H4).<br />
<b>4.5.1 Pengaruh Fasilitas Terhadap Minat Mahasiswa Untuk Menabung</b><br />
Pengaruh fasilitas terhadap minat mahasiswa untuk menabung (H1) diuji
dengan regresi berganda uji persial. Hasil pengujian ini dapat dilihat
pada tabel 4.6.<br />
<div align="center">
Tabel 4.6</div>
<div align="center">
Hasil Pengujian</div>
<div align="center">
Pengaruh fasilitas terhadapa minat mahasiswa untuk menabung</div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0">
<tbody>
<tr>
<td valign="top" width="123"><div align="center">
Variabel</div>
</td>
<td valign="top" width="131"><div align="center">
Coeff</div>
</td>
<td valign="top" width="134"><div align="center">
Sig.</div>
</td>
<td valign="top" width="161"><div align="center">
Hasil</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="123"><div align="center">
Fasilitas</div>
</td>
<td valign="top" width="131"><div align="center">
-0,257</div>
</td>
<td valign="top" width="134"><div align="center">
0,383</div>
</td>
<td valign="top" width="161"><div align="center">
Tidak signifikan</div>
</td>
</tr>
</tbody>
</table>
Sumber : Lampiran 11, 2012<br />
Berdasarkan tabel 4.6, dapat dilihat pengaruh fasilitas terhadap
minat mahasiswa untuk menabung yang memiliki coeffisien sebesar -0,257
dan signifikan pada 0,383. Hal ini berarti bahwa H1 yang menyatakan
bahwa fasilitas berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa untuk
menabung ditolak karena nilai signifikan variabel fasilitas seperti yang
tertera pada tabel 4.6 yakni sig. pada 0,383 > α = 0,05. Artinya
fasilitas tidak berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa untuk
menabung.<br />
<b>4.5.2. Pengaruh Lokasi Terhadap Minat Mahasiswa Untuk Menabung </b><br />
Pengaruh lokasi terhadap minat mahasiswa untuk menabung (H2) diuji
regresi linier berganda uji persial. Hasil pengujian dapat dilihat pada
tabel 4.7.<br />
<div align="center">
Tabel 4.7</div>
<div align="center">
Hasil pengujian</div>
<div align="center">
Pengaruh lokasi terhadap minat mahasiswa untuk menabung</div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0">
<tbody>
<tr>
<td valign="top" width="142"><div align="center">
Variabel</div>
</td>
<td valign="top" width="142"><div align="center">
Coeff.</div>
</td>
<td valign="top" width="124"><div align="center">
Sig.</div>
</td>
<td valign="top" width="131"><div align="center">
Hasil</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="142"><div align="center">
Lokasi</div>
</td>
<td valign="top" width="142"><div align="center">
-0,299</div>
</td>
<td valign="top" width="124"><div align="center">
0,297</div>
</td>
<td valign="top" width="131"><div align="center">
Tidak signifikan</div>
</td>
</tr>
</tbody>
</table>
Sumber : Lampiran 11, 2012<br />
Berdasarkan tabel 4.7, dapat dilihat pengaruh lokasi terhadap minat
mahasiswa untuk menabung yang memiliki coeffisien sebesar -0,299 dan
signifikan pada 0,297. Hal ini berarti bahwa H2 Yang menyatakan bahwa
lokasi berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa untuk menabung
ditolak karena nilai signifikan variabel lokasi seperti yang tertera
pada tabel 4.7 yakni sig. pada 0,297 > α = 0,05. Artinya lokasi tidak
berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa untuk menabung.<br />
<b>4.5.3 Pengaruh Pelayanan Terhadap Minat Mahasiswa Untuk Menabung</b><br />
Pengaruh pelayanan terhadap minat mahasiswa untuk menabung (H3) diuji
dengan regresi berganda uji persial. Hasil pengujian ini dapat di lihat
pada tabel 4.8.<br />
<div align="center">
Tabel 4.8</div>
<div align="center">
Hasil Pengujian</div>
<div align="center">
Pengaruh pelayanan terhadap minat mahasiswa untuk menabung</div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0">
<tbody>
<tr>
<td valign="top" width="142"><div align="center">
Variabel</div>
</td>
<td valign="top" width="142"><div align="center">
Coeff</div>
</td>
<td valign="top" width="124"><div align="center">
Sig.</div>
</td>
<td valign="top" width="131"><div align="center">
Hasil</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="142"><div align="center">
Pelayanan</div>
</td>
<td valign="top" width="142"><div align="center">
0,403</div>
</td>
<td valign="top" width="124"><div align="center">
0,001</div>
</td>
<td valign="top" width="131"><div align="center">
Signifikan</div>
</td>
</tr>
</tbody>
</table>
Sumber : Lampiran 11, 2012<br />
Berdasarkan tabel 4.8, dapat dilihat pengaruh pelayanan terhadap
minat mahasiswa untuk menabung yang memiliki coeffisien sebesar 0,403
dan signifikan pada 0,001. Hal ini berarti bahwa H3 Yang menyatakan
bahwa pelayanan berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa untuk
menabung diterima karena nilai signifikan variabel pelayanan seperti
yang tertera pada tabel 4.8 yakni sig. pada 0,001 < α = 0,05. Artinya
pelayanan berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa untuk menabung.<br />
<b>4.5.4 Pengujian Pengaruh Fasilitas, Pelayanan dan Lokasi terhadap minat mahasiswa untuk menabung</b><br />
Pengaruh fasilitas, pelayanan dan lokasi terhadap mahasiswa menabung
(H4) di uji dengan regresi berganda uji slimutan. Hasil pengujian ini
dapat dilihat pad tabel 4.9.<br />
<div align="center">
Tabel 4.9</div>
<div align="center">
Hasil Pengujian</div>
<div align="center">
Pengaruh fasilitas, lokasi dan pelayanan terhadap minat mahasiswa untuk menabung</div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0">
<tbody>
<tr>
<td colspan="2" width="136"><div align="center">
Model</div>
</td>
<td width="73"><div align="center">
Sum of Squares</div>
</td>
<td width="77"><div align="center">
Df</div>
</td>
<td width="84"><div align="center">
Mean Square</div>
</td>
<td width="75"><div align="center">
F</div>
</td>
<td width="80"><div align="center">
Sig.</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="48">1</td>
<td valign="top" width="89">Regression</td>
<td width="73"><div align="right">
76.562</div>
</td>
<td width="77"><div align="right">
3</div>
</td>
<td width="84"><div align="right">
25.521</div>
</td>
<td width="75"><div align="right">
4.299</div>
</td>
<td width="80"><div align="right">
.008<sup>a</sup></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="48"><br /></td>
<td valign="top" width="89">Residual</td>
<td width="73"><div align="right">
421.518</div>
</td>
<td width="77"><div align="right">
71</div>
</td>
<td width="84"><div align="right">
5.937</div>
</td>
<td valign="top" width="75"><br /></td>
<td valign="top" width="80"><br /></td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="48"><br /></td>
<td valign="top" width="89">Total</td>
<td width="73"><div align="right">
498.080</div>
</td>
<td width="77"><div align="right">
74</div>
</td>
<td valign="top" width="84"><br /></td>
<td valign="top" width="75"><br /></td>
<td valign="top" width="80"><br /></td>
</tr>
</tbody>
</table>
Sember : Lampiran 11, 2012<br />
Berdasarkan tabel 4.9, dapat dilihat pengaruh fasilitas, pelayanan
dan lokasi terhadap minat mahasiswa untuk menabung yang memiliki
signifikasi pada 0,008, hal ini berarti bahwa H4 yang menyatakan bahwa
fasilitas, pelayanan dan lokasi berpengaruh positif terhadap minat
mahasiswa untuk menabung diterima seperti yang tertera pada tabel 4.9
yakni sig. pada 0,008 < α = 0,05. Artinya ketiga variabel bebas
yakni fasilitas, pelayanan dan lokasi berpengaruh positif terhadap minat
mahasiswa untuk menabung.<br />
<b>4.6 Pembahasan</b><br />
Berdasarkan pengujian data empiris menggunakan SPSS 16 pada tabel
4.10 akan ditampilkan ringkasan hasil akhir dari pengujian hipotesis
yang menjelaskan bahwa pengujian hipotesis (H1, H2, H3, H4 ) diterima
ataupun ditolak.<br />
<div align="center">
Tabel 4.10</div>
<div align="center">
Ringkasan hasil pengujian hipotesis</div>
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" style="width: 525px;">
<tbody>
<tr>
<td valign="top" width="79"><div align="center">
No</div>
</td>
<td valign="top" width="312"><div align="center">
Hipotesis</div>
</td>
<td valign="top" width="134"><div align="center">
Hasil akhir</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="79"><div align="center">
H1</div>
</td>
<td valign="top" width="312">Fasilitas berpengaruh positif terhadap mahasiswa menabung</td>
<td width="134"><div align="center">
Ditolak</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="79"><div align="center">
H2</div>
</td>
<td valign="top" width="312">Lokasi berpengaruh positif terhadap mahasiswa menabung</td>
<td width="134"><div align="center">
Ditolak</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="79"><div align="center">
H3</div>
</td>
<td valign="top" width="312">Pelayanan berpengaruh positif terhadap mahasiswa menabung</td>
<td width="134"><div align="center">
Diterima</div>
</td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="79"><div align="center">
H4</div>
</td>
<td valign="top" width="312">Fasilitas, lokasi dan pelayanan berpengaruh positif terhadap mahasiswa menabung</td>
<td width="134"><div align="center">
Diterima</div>
</td>
</tr>
</tbody>
</table>
Sumber : Lampiran 11, 2012<br />
<b>4.6.1 Pengaruh Fasilitas Terhadap Mahasiswa Menabung</b><br />
Tabel 4.10 menunjukkan bahwa fasilitas tidak berpengaruh positif
terhadap mahasiswa menabung, ini menunjukkan bahwa fasilitas tidak
memberikan konstribusi yang cukup terhadap mahasiswa menabung yang
dibebaninya. Artinya, semakin banyak fasilitas yang disediakan di BMT
Surya Sekawan tidak akan berpengaruh pada mahasiswa meanabung. Begitupun
sebaliknya, semakin sedikit fasilitas yang tersedia tidak pula
berpengaruh terhadap mahasiswa menabung yang dibebankan.<br />
Sehingga dapat disimpulkan bahwa H1 yang menyatakan fasilitas berpengaruh positif terhadap mahasiswa menabung adalah ditolak.<br />
<b>4.6.2 Pengaruh Lokasi Terhadap Mahasiswa Menabung</b><br />
Tabel 4.10 menunjukkan bahwa lokasi tidak berpengaruh positif
terhadap mahasiswa menabung, ini menunjukkan bahwa lokasi tidak
memberikan konstribusi yang cukup terhadap mahasiswa menabung yang
dibebaninya. Artinya, semakin luas area lokasi yang disediakan di BMT
Surya Sekawan tidak akan berpengaruh pada mahasiswa meanabung. Begitupun
sebaliknya, semakin sempit area lokasi yang tersedia tidak cukup
memadai berpengaruh terhadap mahasiswa menabung yang dibebankan.<br />
Sehingga dapat disimpulkan bahwa H2 yang menyatakan lokasi berpengaruh positif terhadap mahasiswa menabung adalah ditolak.<br />
<b>4.6.3 Pengaruh Pelayanan Terhadap Mahasiswa Menabung</b><br />
Tabel 4.10 menunjukkan bahwa pelayanan tidak berpengaruhi positif
terhadap mahasiswa menabung, ini menunjukkan bahwa pelayanan tidak
memberikan konstribusi yang cukup terhadap mahasiswa menabung yang
dibebaninya. Artinya, semakin memuaskan pelayanan yang disediakan di BMT
Surya Sekawan tidak akan berpengaruh pada mahasiswa meanabung.
Begitupun sebaliknya, semakin kurang pelayanan yang diberikan akan
berpengaruh terhadap mahasiswa menabung yang dibebankan.<br />
Sehingga dapat disimpulkan bahwa H3 yang menyatakan pelayanan berpengaruh positif terhadap mahasiswa menabung adalah diterima.<br />
<b>4.6.4 Pengaruh Fasilitas, Lokasi dan Pelayanan Terhadap Mahasiswa Menabung</b><br />
Tabel 4.10 menunjukkan bahwa fasilitas, lokasi dan pelayanan
berpengaruh positif terhadap mahasiswa menabung, ini menunjukkan bahwa
pelayanan memberikan kontribusi yang kuat terhadap mahasiswa menabung
yang dibebankan.<br />
Sehingga dapat disimpulkan bahwa H4 yang menyatakan fasilitas, lokasi
dan pelayanan berpengaruh positif terhadap mahasiswa menabung adalah
diterima. Artinya semakin tinggi tingkat fasilitas, lokasi dan pelayanan
akan mempengaruhi besarnya mahasiswa menabung. Begitupun sebaliknya,
semakin rendah tingkat fasilitas, lokasi dan pelayanan maka akan
mempengaruhi kecilnya mahasiswa menabung yang dibebankan.<br />
<div align="center">
</div>
<div align="center">
<b>BAB V</b></div>
<div align="center">
KESIMPULAN</div>
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh
fasilitas, lokasi dan pelayanan terhadap minat mahasiswa UNSIQ untuk
menabung dalam memilih BMT Surya Sekawan Kalibeber. Data yang digunakan
dalam penelitian ini didapatkan melalui kuesioner terhadap mahasiswa
sejumlah 75 responden yang tersebar pada seluruh fakultas di Universitas
Sains Al-Qur’an.<br />
Selain itu pengambilan data melalui kuesioner kepada nasabah yang ada
pada saat itu, bisa saja jawaban yang ada tidak dipikirkan dengan
seksama karena tertuju pada kesibukan pada saat kuliah atau pada saat
pengisian koesioner.<br />
<br />
<div align="center">
DAFTAR PUSTAKA</div>
<div align="center">
</div>
<span class="skimlinks-unlinked">dinaakunt.files.wordpress.com/2011/07/prop-metpen1.doc</span><br />
Edar Sugiarto, sikologi pelayanan dalam industri jasa,(Jakarta :Gramedia pustaka umam,2002.) hal 27<br />
Kasmir, Etika Custemer Service, ( Jakarta : Rajawali Prees, 2005.) hal 15<br />
Azwar,S. 1997.<i>Reliabilitas </i>dan<i> validitas</i>. Yogyakarta: Andi offsiet.<br />
Hadari,Nawawi. 1983. <i>Metode Penelitian Bidang Sosial</i>.Yokyakarta: Gajah Mada University Press.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1765215757802502660.post-62962127825505137672012-12-02T20:38:00.002-08:002012-12-02T20:38:52.364-08:00Penerapan Pedoman Akuntansi Perbankan Di Indonesia<span id="HtmlPlaceholderControl1"></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://i1219.photobucket.com/albums/dd425/w03lv3r1n3/akuntansi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="228" src="http://i1219.photobucket.com/albums/dd425/w03lv3r1n3/akuntansi.jpg" width="320" /></a></div>
<div align="justify">
<br /></div>
<div align="justify">
<br /></div>
<div align="justify">
Sehubungan dengan
dilakukannya penyempurnaan oleh Ikatan Akuntan Indonesia terhadap
beberapa Standar Akuntansi Keuangan yang saat ini berlaku, maka PAPI
yang merupakan penjabaran lebih lanjut dari PSAK yang relevan untuk
industri perbankan juga perlu disesuaikan, termasuk penyesuaian terkait
dengan penerbitan PSAK No. 50 (Revisi 2006) tentang Instrumen Keuangan:
Penyajian dan Pengungkapan, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) tentang
Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, yang akan berlaku sejak 1
Januari 2010.
</div>
<div align="justify">
PAPI disusun dengan kerjasama antara Bank
Indonesia, perbankan, dan Ikatan Akuntan Indonesia. Dengan PAPI
diharapkan dapat terjadi peningkatan transparansi kondisi keuangan bank
sehingga laporan keuangan bank menjadi semakin relevan, komprehensif,
andal, dan dapat diperbandingkan. </div>
<div align="justify">
<span id="HtmlPlaceholderControl1">Pemberlakuan PAPI 2008 diatur dalam <a href="http://www.bi.go.id/web/id/Peraturan/Perbankan/se_110409.htm">Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 11/4/DPNP</a>
tanggal 27 Januari 2009 perihal Pelaksanaan Pedoman Akuntansi Perbankan
Indonesia. Sebagai petunjuk pelaksanaan dari PSAK maka untuk hal-hal
yang tidak diatur dalam PAPI tetap mengacu kepada PSAK yang berlaku.</span></div>
<div align="justify">
<span id="HtmlPlaceholderControl1">Untuk pendukung penjelasan saya persilahkan para pembaca mendownload di <a href="http://files.indowebster.com/all_akuntansi.html">makalah akuntansi</a> </span> </div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1765215757802502660.post-25942731326341707142012-06-04T21:40:00.001-07:002012-06-04T21:45:53.592-07:00Ayah "Bondan Ingin Beli Waktu Ayah.....!!!"<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://i1219.photobucket.com/albums/dd425/w03lv3r1n3/DB%20abondis/baby.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://i1219.photobucket.com/albums/dd425/w03lv3r1n3/DB%20abondis/baby.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Sedikit cerita tentang sebuah nilai kehidupan tentang seorang anak yang ingin sekali menikmati waktu bersama ayahnya, mungkin kisah ini terjadi di antara kita yang gila akan sebuah pekerjaan dan sebuah karir tapi lupa akan anak yang membutuhkan kasih sayang dari seorang ayah<br />
<div style="text-align: justify;">
Pada suatu hari, seorang Ayah pulang dari bekerja
pukul 21.00 malam. Seperti hari-hari sebelumnya, hari itu sangat melelahkan
baginya. Sesampainya dirumah ia mendapati anaknya yang berusia 8 tahun yang
duduk di kelas 2 SD sudah menunggunya di depan pintu rumah. Sepertinya ia sudah
menunggu lama.”Kok belum tidur?” sapa sang Ayah pada anaknya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Biasanya si anak sudah lelap ketika ia pulang
kerja, dan baru bangun ketika ia akan bersiap berangkat ke kantor di pagi
hari.”Aku menunggu Ayah pulang , karena aku mau tanya berapa sih gaji
Ayah?”"Lho,tumben, kok nanya gaji Ayah segala? Kamu mau minta uang lagi
ya?”"Ah, nggak pa, aku sekedar..pengin tahu aja…”"Oke, kamu boleh
hitung sendiri. Setiap hari Ayah bekerja sekitar 10 jam dan dibayar Rp.100.000.
setiap bulan rata-rata dihitung 25 hari kerja. Jadi gaji Ayah satu bulan
berapa, hayo?!”Si anak kemudian berlari mengambil kertas dari meja belajar
sementara Ayahnya melepas sepatu dan mengambil minuman.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika sang Ayah ke kamar untuk berganti pakaian,
sang anak mengikutinya.”jadi kalau satu hari Ayah dibayar Rp 100.000 utuk 10
jam, berarti satu jam Ayah digaji Rp 10.000 dong!”"Kamu pinter, sekarang
tidur ya..sudah malam!” tapi sang anak tidak mau beranjak.”Ayah, aku boleh
pinjam uang Rp 2.000 nggak?”"Sudah malam nak, buat apa minta uang
malam-malam begini. Sudah, besok pagi saja. Sekarang kamu tidur…”"Tapi Ayah…”"Sudah,
sekarang tidur…” suara sang Ayah mulai meninggi.Anak kecil itu berbalik menuju
kamarnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sang Ayah tampak menyesali ucapannya. Tak lama
kemudian ia menghampiri anaknya di kamar. Anak itu sedang-terisak-isak sambil
memegang uang Rp 8.000.Sambil mengelus kepala sang anak, Ayahnya berkata”Maafin
Ayah ya! kenapa kamu minta uang malam-malam begini..besok kan masih bisa.
Jangankan Rp.10.000, lebih dari itu juga boleh. Kamu mau pakai buat beli mainan
khan?….”"Ayah, aku ngga minta uang. Aku pinjam…nanti aku kembalikan kalau
sudah menabung lagi dari uang jajanku.”"Iya..iya..tapi buat apa??” Tanya
sang Ayah.”</div>
<div style="text-align: justify;">
Aku menunggu Ayah pulang hari ini dari jam 8. aku
mau ajak Ayah main ular tangga. Satu jam saja pa, aku mohon. Mama sering
bilang, kalau waktu Ayah itu sangat berharga. Jadi aku mau beli waktu Ayah. Aku
buka tabunganku, tapi cuma ada uang Rp 8.000. tapi Ayah bilang, untuk satu jam Ayah
dibayar Rp 10.000.. karena uang tabunganku hanya Rp.8.000,- dan itu tidak
cukup, aku mau pinjam Rp 2.000 dari Ayah…”Sang Ayah cuma terdiam.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ia kehilangan kata-kata. Ia pun memeluk erat anak
kecil itu sambil menangisMendengar perkataan anaknya, sang Ayah langsung
terdiam, ia seketika terenyuh, kehilangan kata-kata dan menangis.. ia lalu
segera merangkul sang anak yang disayanginya itu sambil menangis dan minta maaf
pada sang anak..”Maafkan Ayah sayang…” ujar sang Ayah.”Ayah telah khilaf,
selama ini Ayah lupa untuk apa Ayah bekerja keras…maafkan Ayah anakku…” kata
sang Ayah ditengah suara tangisnya. Si anak hanya diam membisu dalam dekapan
sang Ayah…</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1765215757802502660.post-53982724075766452672011-12-27T07:59:00.000-08:002011-12-27T07:59:23.966-08:00Kehidupan Dunia Hanya Kesenangan Semata<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://i1219.photobucket.com/albums/dd425/w03lv3r1n3/DB%20abondis/Renungan-Kehidupan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://i1219.photobucket.com/albums/dd425/w03lv3r1n3/DB%20abondis/Renungan-Kehidupan.jpg" width="320" /></a></div> <br />
Allah menciptakan surga dan neraka, yang kelak akan diisi oleh manusia. Di mana nanti kita berada -surga atau neraka- akan ditentukan melalui proses kompetisi yang panjang selama hidup di dunia; yaitu kompetisi dalam mengumpulkan pahala. Kompetisi ini berakhir pada waktu kita mati, karena tidak ada kesempatan pengumpulan pahala lagi setelah kita mati.<br />
Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan bagi manusia, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya. (Al Kahfi:7)<span id="more-27"></span><br />
Seseorang yang berhasil mengumpulkan pahala yang banyak, tempatnya kelak adalah di surga. Sedangkan bagi yang lalai, tidak diragukan lagi, ia akan berada di tempat sebaliknya, yaitu neraka. Jadi, surga adalah merupakan puncak hadiah yang akan diraih oleh manusia. Dan untuk mendapatkan hadiah puncak ini, tentu saja tidaklah mudah. Diperlukan perjuangan yang sungguh-sungguh, karena Allah akan terus menerus menguji keuletan kita dalam mematuhi “aturan main” yang dibuat-Nya.<br />
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan: ‘kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi? (Al-Ankabuut: 2)<br />
Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. (Al-Anbiya’:35)<br />
Rasulullah SAW Pun memperingatkan kita:<br />
Dunia itu adalah nerakanya orang mukmin dan surganya orang kafir. Surga itu dikelilingi oleh hal-hal yang tidak disukai, dan neraka itu dikelilingi oleh hal-hal yang menyenangkan (nafsu).<br />
Bentuk ujian Allah itu bermacam-macam. Hal ini adalah wajar, mengingat hadiahnya pun luar biasa, yaitu hidup abadi dalam kebahagiaan di surga. Ujian terberat yang dirasakan oleh kebanyakan orang, umunya adalah yang berkaitan dengan harta atau pangkat. Harta atau pangkat dapat dengan mudah membuat manusia terbius, terlupa akan tujuan hidupnya di dunia. <strong>Harta yang seharusnya digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan ketaatan pada aturan main-Nya, terbuai justru digunakan untuk melanggar ‘aturan main’ itu (!)</strong>. dalam hal ini sayidina Ali r.a. berwasiat, ‘Hati-hatilah terhadap hartamu, karena ia dapat menjadi bahan utama pelampiasan hawa nafsu!” [ "... Ya Allah, jadikanlah dunia di tangan kami dan jangan Engkau jadikan dunia di hati kami"]<br />
Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anak kamu itu hanyalah sebagai cobaan ….. (Al-Anfaal: 28)<br />
….. Dan Kami coba mereka dengan nikmat yang baik-baik dan bencana yang buruk-buruk. (Al-A’raaf: 168)<br />
Untuk dapat mengatasi berbagai macam ujian Allah ini, Nanda harus mempunyai bekal motivasi yang kuat. Karena hanya denagn motivasi yang kuat, akan tercipta semangat yang hebat. Dan dengan semangat yang hebat, segala godaan yang berasal dari nafsu dan setan yang gila pun akan dapat ditaklukkan.<br />
Ayat-ayat berikut ini dapat dijadikan sebagai bekal untuk motivasi:<br />
Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permaianan dan senda gurau ….. (Muhammad: 36)<br />
Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk kedalam kubur. (At-Takaatsur: 1,2)<br />
Maka janganlah harta benda dan anak-anak, mereka menarik hatimu. Sesungguhnya Allah menghendaki dengan (memberi) harta benda dan anak-anak itu untuk menyiksa mereka dalam kehidupan di dunia dan kelak akan melayang nyawa mereka, sedang mereka dalam keadaan kafir. (At-Taubah: 55)<br />
Ketahuilah bahwa kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. ……… Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. (Hadiid: 20)<br />
Dan tidaklah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenar-benarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui. (Al-Ankabuut: 64)<br />
Sesungguhnya barangsiapa datang kepada Rabbnya dalam keadaan berdosa, maka sesungguhnya baginya mereka jahanam. Ia tidak mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup. (Thaha: 74)<br />
Menurut Imam Ghazaly. Kelak semua manusia akan melintasi jembatan yang di bawahnya terdapat neraka. Jembatan ini dikenal dengan sebutan shiratha’l-mustaqim. Kelak bakal ada yang melewatinya secepat kilat, ada juga yang berlalu seperti angina atau sekencang larinya kuda, dan ada pula yang secepat terbangnya burung. Namun di samping itu, ada juga yang berjalan biasa atau yang merangkak hingga hangus menjadi arang. Bahkan ada yang tersandung sehingga terjatuh ke dalam neraka. Perbedaan cara ini dikarenakan perbedaan sikap hidup selama di dunia, yaitu apakah selalu taat, atau sering membangkang pada aturan main-Nya. Shiratha’l mustaqim bukanlah jembatan seperti di dunia yang dapat ditempuh dengan kekuatan fisik atau kaki, tetapi jembatan ini hanya dapat diseberangi dengan kekuatan hati. Hati yang selalu membangkang ibarat sepasang kaki yang lumpuh (pincang), sedangkan hati yang selalu taat pada aturan main-Nya ibarat sepasang kaki seorang pelari ulung.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1765215757802502660.post-47742826850250149852011-10-19T09:19:00.000-07:002011-10-19T09:23:03.183-07:00ETIKA DAN TATA TERTIB DALAM RAPAT<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://i1219.photobucket.com/albums/dd425/w03lv3r1n3/DB%20abondis/ETIKARAPAT.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://i1219.photobucket.com/albums/dd425/w03lv3r1n3/DB%20abondis/ETIKARAPAT.jpg" /></a></div><div style="font-family: inherit;"><br />
</div><div style="font-family: inherit;"><br />
</div><div style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="font-weight: bold;">DALAM</span> kehidupan profesional, rapat merupakan salah satu agenda penting yang harus dijalankan. Rapat berfungsi sebagai forum penyampaian ide, kritik, maupun saran yang berguna bagi proses perkembangan bersama. <br />
<br />
Akan tetapi, ada beberapa etika yang harus dipatuhi agar rapat terselenggara dengan sukses dan lancar. Berikut ini </span> <span style="font-size: small;"><span style="font-style: italic;">Media Perempuan</span> memberikan petunjuknya: <br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Tepat waktu</span></span> <span style="font-size: small;"><br />
Hadir di ruangan beberapa menit sebelum rapat dimulai, untuk mengindikasikan respek terhadap penyelenggara rapat. Selain itu, hal ini memperlihatkan Anda sebagai individu yang terorganisir. <br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Penuh persiapan</span></span> <span style="font-size: small;"><br />
Jangan menghadiri rapat tanpa persiapan. Sebelum rapat dimulai, pastikan Anda telah mempersiapkan diri dengan membaca berbagai materi, kebijakan, atau prosedur terkait yang akan dibahas dalam rapat nanti. Dengan demikian, Anda bisa turut berkontribusi dengan memberikan masukan berguna. <br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Membawa alat tulis</span></span> <span style="font-size: small;"><br />
Meskipun tidak mencatat apapun nantinya, selalu bawa buku catatan dan pena setiap menghadiri rapat. Hal ini sekaligus memperlihatkan minat dan keseriusan Anda terhadap agenda pertemuan. <br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Mematikan peralatan komunikasi</span></span> <span style="font-size: small;"><br />
Matikan semua <span style="font-style: italic;">handphone</span>, <span style="font-style: italic;">pager</span>, atau peralatan komunikasi lainnya agar tidak mengganggu berjalannya rapat. <br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Berpartisipasi</span></span> <span style="font-size: small;"><br />
Selalu memberikan respon ketika pemimpin rapat meminta <span style="font-style: italic;">feedback</span> dari para peserta, khususnya jika memiliki sesuatu yang penting untuk disampaikan. Selain itu, Anda juga bisa meresponnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan. <br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Berlaku sopan dan memerhatikan</span></span> <span style="font-size: small;"><br />
Hindari bercakap-cakap dengan peserta lain di tengah-tengah rapat, dan tunjukkan sikap sopan dengan menyimak baik-baik apa yang disampaikan pembicara kepada forum. Selain itu, tahan keinginan untuk beradu argumen, mendominasi, menginterupsi pembicaraan, atau melontarkan komentar-komentar yang tidak diperlukan. <br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Bersikap profesional</span></span> <span style="font-size: small;"><br />
Manfaatkan momen rapat untuk memperlihatkan profesionalisme dan keseriusan, tunjukkan bahwa Anda memiliki kualitas berharga dengan mendemonstrasikan pengetahuan serta pemahaman. <br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Berterima kasih</span></span> <span style="font-size: small;"><br />
Kedengarannya memang sederhana, tapi berterima kasih kepada penyelenggara rapat merupakan salah satu cara untuk memperlihatkan penghargaan. </span> </div>Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1765215757802502660.post-16794630471012516632011-10-12T08:09:00.000-07:002011-10-12T08:09:19.267-07:00Arti Kehidupan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://i1219.photobucket.com/albums/dd425/w03lv3r1n3/DB%20abondis/renungan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="241" src="http://i1219.photobucket.com/albums/dd425/w03lv3r1n3/DB%20abondis/renungan.jpg" width="320" /></a></div><br />
<br />
Semua manusia, tanpa terkecuali, pasti akan mati. Bila demikian, lalu apa sebenarnya yang akan dituju oleh manusia di alam dunia ini. Apakah manusia hidup semata-mata hanya untuk bekerja, berumah tangga, bersenang-senang dengan harta yang dimilikinya, ataupun berkeluh kesah dalam kemiskinan; kemudian ia lalu mati tidak berdaya? Apakah setelah mati itu ia akan hilang menguap seperti halnya api obor yang padam? Atau, apakah manusia yang dilahirkan dalam “ketiadaan” itu akan mati dalam “ketiadaan” pula? Bila ya, apakah berarti hidup manusia di dunia ini sia-sia belaka? Tentu tidaklah demikian. Allah telah berfirman, bahwa manusia akan terus ada dan tidak akan pernah menghilang atau menguap. Manusia akan menjalani kehidupan abadi di akhirat.<span id="more-5"></span><br />
Dengan demikian, jelaslah bahwa sesungguhnya yang dituju oleh semua manusia adalah akhirat! Cepat atau lambat, suka atau tidak suka, semua manusia pasti akan menuju ke sana.<br />
Apakah kalian mengira bahwa Kami menciptakan kalian sia-sia, dan bahwa sesungguhnya kalian tidak akan dikembalikan kepada Kami? (Al-Mu’minun: 115)<br />
Apakah manusia mengira, bahwa ia akan diberikan begitu saja (tanpa pertanggungjawaban)?<br />
(Al-Qiyamah: 36)<br />
Sesungguhnya hari kiamat akan datang (dan) Aku merahasiakan (waktunya) agar tiap-tiap diri dibalas dengan apa yang diusahakannya. (Thaahaa: 15)<br />
Dan tidaklah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenar-benarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui. (Al-Ankabuut: 64)<br />
Dan sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, Kami sediakan bagi mereka azab yang pedih. (Al-Israa’: 10)<br />
Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mu’min, maka mereka itu orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik. (Al-Israa’: 9)<span id="goog_1865797199"></span><span id="goog_1865797200"></span><br />
Keterangan singkat yang diuraikan di atas, sekilas tampaknya sederhana, namun bila Nanda renungkan baik-baik, makna yang tersirat sangatlah dalam. Pahamilah hal ini dengan baik. Karena inilah fundamen yang paling mendasar untuk dapat menemukan atau mengerti kebenaran hidup yang hakiki.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1765215757802502660.post-21516138283468864602011-09-19T18:34:00.000-07:002014-09-12T10:26:54.833-07:00Sepucuk Surat Untuk Ayah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://i1219.photobucket.com/albums/dd425/w03lv3r1n3/DB%20abondis/yang-tidak-bisa-di-ucapkan-ayah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://i1219.photobucket.com/albums/dd425/w03lv3r1n3/DB%20abondis/yang-tidak-bisa-di-ucapkan-ayah.jpg" height="200" width="181" /> </a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
Kepada Ayahandaku Tercinta<br />
Ayah, Maafkan aku …<br />
Maafkan aku jika ternyata aku baru menyadari begitu beratnya menjadi seorang suami. Menjadi pencari nafkah untuk seluruh keluarga anak dan istri, memeras keringat, pikiran dan hati untuk keluarga.<br />
Ayah, Maafkan aku …<br />
Maafkan aku jika ternyata aku baru menyadari begitu besarnya pengorbananmu. Aku pikir engkau tidak sayang padaku, tetapi aku salah, ternyata disaat kami aku terlelap engkau baru pulang dari pekerjaanmu, dan disaat aku belum bangun engkau sudah berangkat mencari nafkah.<br />
Ayah, Maafkan aku …<br />
Aku lebih banyak bermain dan nonton tv daripada belajar.<br />
Ayah, Maafkan aku …<br />
Aku selalu berlari keluar rumah jika suaramu menggelegar<br />
Dulu aku tidak pernah memahami bahwa dibalik suaramu yang menggelegar, dibalik sikapmu yang keras, tersimpan sebuah keinginan agar aku bisa lebih baik darimu.<br />
Dulu aku tidak paham bahwa disaat aku membutuhkan uang kau selalu bilang besok, aku hanya berfikir engkau pelit dan tidak sayang kepadaku, tetapi kini aku sadar bahwa engkau bersusah payah meminjam kesana kemari untuk bisa memberikan kebutuhanku tersebut.<br />
Kini setelah semuanya aku rasakan, setelah aku memiliki istri dan anak, aku benar benar merasakan apa yang kau rasakan.<br />
Aku baru menyadari begitu besarnya pengorbananmu untuk kami, begitu sayangnya engkau kepada kami.<br />
Ayah, diusiamu yang sudah semakin tua. Apakah aku bisa membuatmu bahagia dengan seonggok emas ?<br />
Ternyata aku juga salah, engkau tidak bahagia dengan seonggok emas. Aku baru menyadari bahwa engkau lebih bahagia jika aku ada didekatmu saat usiamu tua dan engkau akan bahagia jika melihatku dalam keadaan sehat.<br />
Ya Robb …<br />
Hadiah kan lah Surga Untuk ayahku, berikanlah ayahku tempat yang nyaman dan berilah ayahku kebahagiaan<br />
<br />
By : Ananda Adhi<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1765215757802502660.post-33802710774729667082011-08-26T12:47:00.000-07:002011-08-26T12:47:25.565-07:00Makalah KewarganegaraanBAB I<br />
PENDAHULUAN<br />
1.1. Latar Belakang Masalah<br />
Terbentuknya negara Indonesia dilatar belakangi oleh perjuangan seluruh bangsa. Sudah sejak lama <span style="font-weight: bold;">Indonesia</span> menjadi incaran banyak negara atau bangsa lain, karena potensinya yang besar dilihat dari wilayahnya yang luas dengan kekayaan alam yang banyak. Kenyataannya ancaman datang tidak hanya dari luar, tetapi juga dari dalam. Terbukti, setelah perjuangan bangsa tercapai dengan terbentuknya NKRI, ancaman dan gangguan dari dalam juga timbul, dari yang bersifat kegiatan fisik sampai yang idiologis. Meski demikian, bangsa Indonesia memegang satu komitmen bersama untuk tegaknya negara kesatuan Indonesia. Dorongan kesadaran bangsa yang dipengaruhi kondisi dan letak geografis dengan dihadapkan pada lingkungan dunia yang serba berubah akan memberikan motivasi dlam menciptakan suasana damai.<br />
<br />
1.2. Rumusan Masalah<br />
Dalam paper ini akan dibahas beberapa masalah, diantaranya :<br />
1 <span style="font-weight: bold;">Konsep ketahanan nasional berlapis-lapis</span>.<br />
2 Konsepsi dasar ketahanan nasional .<br />
3 Tujuan ketahanan nasional .<br />
4 Ketahanan astagatra .<br />
5 Bentuk hakikat ketahanan nasional .<br />
6 Sifat-sifat ketahanan nasional .<br />
1.3.Metode Penulisan<br />
Dalam pembuatan makalah ini penyusun mengumpulkan data mengenai pembahasan lebah dan manfaatnya melalui teknik studi literatur dan media maya untuk mencari data yang relevan dalam pembuatan makalah ini.<br />
<br />
BAB II<br />
PEMBAHASAN MASALAH<br />
<br />
A. Pengertian Konsepsi Ketahanan Nasional<br />
Kondisi dinamik bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang berintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan ancaman hambatan dan gangguan baik yang datang dari luar maupun dari dalam. Untuk menjamin identitas, integritas kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mencapai tujuan nasionalnya.<br />
Konsepsi ketahanan nasional Indonesia adalah konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan yang selaras, serasi dan seimbang dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan menyeluruh dan terpadu berlandaskan Pancasila, UUD ’45 dan Wawasan Nusantara Dengan kata lain, konsepsi ketahanan nasional Indonesia merupakan sarana untuk meningkatkan keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan.<br />
Kesejahteraan = Kemampuan bangsa dalam menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai nasionalnya demi sebesar-besarnya kemakmuran yang adil dan merata rohani dan jasmani.<br />
Keamanan = Kemampuan bangsa Indonesia melindungi nilai-nilai nasionalnya terhadap ancaman dari luar maupun dari dalam.<br />
<br />
B. Konsep Dasar Ketahanan Nasional<br />
Ketahanan Nasional (Tannas) adalah konsep bangsa Indonesia, Keselamatan Nasional (National Security) atau kelangsungan hindup bangsa (national survival). National security yang sering kita tejemahkan dengan keamanan nasional, lebih fokus pada kekuatan militer daripada kekuatan lain yang ada dalam kehidupan suatu bangsa. Tannas yang juga disebut sebagai comprehensive security, berpendapat bahwa kelangsungan hidup suatu bangsa atau masyarakat tergantung pada keserasian aspek kehidupan seperti Ideologi-Politik-Ekonomi-Sosial Budaya-Militer, dimana tiap aspek saling mempengaruhi. Stabilitas dari networking aspek-aspek tersebut akan menciptakan Tannas yang kuat. Tannas lahir di Seskoad (Sekolah Staf & Komanda Angkatan Darat) pada tahun 1969-1970, yang pada saat itu berusaha mengembangkan doktrin sendiri tentang national security, berdasarkan pengalaman sendiri dan bangsa lain. Hasilnya menyatakan bahwa kelangsungan hidup suatu masyarakat tidak hanya ditentukan oleh kekuatan militer saja, tetapi juga tergantung pada kemampuan aspek kehidupan yang lain. Keadaan ekonomi dan konflik antar kelompok karena alasan politik, agama dan sumberdaya dapat menghancurkan kemampuan negara untuk bertahan. Pada tahun 1966 kita menghentikan konfrontasi dengan Malaysia dan Singapore, dan Indonesia tidak ingin dianggap negara yang agresif. Strategi yang mendukung tercapainya Tannas dalam menghadapi ancaman, terutama ancaman militer atau kekerasan adalah strategi tidak langsung, konsep Andre Beaufre – jendral Prancis. Untuk pertahanan dikembangkan Sistem Pertahanan Rakyat Semesta dan untuk kemanan dalam negeri dikembangkan Operasi Keamanan Dalam Negeri, strategi dari keduanya didasarkan pada strategi tidak langsung. Strategi tidak langsung barangkali dapat digambarkan yang dalam bahasa Jawa disebut: “nglurug tanpa bala, menang tanpa ngasorake“, yang artinya kira-kira: berlaga tanpa pasukan, menang tanpa mengalahkan. Dalam permainan game/strategi ini disebut “non zero sum game“, dalam suatu penyelesaian sengketa kedua belah pihak mendapat manfaat. Awalnya konsep Tannas ini diberi nama Pembinaan Nusantara, yang terdiri dari pembinaan Wilayah (untuk menciptakan kesejahteraan) dan pembinaan Teritorial (untuk menciptakan keamanan). Keduanya saling berkaitan, tidak mutually eksklusif, kita tidak bisa meng-antagoniskan kedua pembinaan, karena dalam setiap pembinaan kedua unsur tersebut harus diperhatikan, hanya yang mana lebih diutamakan hanya masalah prioritas sesuai dengan kondisi pada saat itu. Teori lain yang dipakai adalah teori kelangsungan hidup suatu social system yang dikembangkan oleh Talcot Parson. Parson berpendapat jika suatu sistem sosial ingin mempertahankan hidupnya dia harus mampu mengembangkan kemampuan: 1. pattern maintainence; 2. adaptation; 3.goal attainment; 4. integration; 5. goal setting. Tidak social system mampu mengembangkan semua fungsi. Sebelum konsep ini berkembang sampai mempunyai kerangka yang jelas, pada tahun 1972 presiden Suharto meminta agar konsep ini dikelola oleh Lemhannas (Lembaga Pertahanan Nasional yang kemudian menjadi Lembaga Ketahanan Nasional. Perkembangan konsep ini kemudian tidak sesuai dengan apa yang semula digagas di Seskoad. Wawasan Nusantara adalah suatu konsep bagaimana bangsa ini melihat dirinya sendiri yang merupakan negara kepulauan. Jika didasarkan hukum yang berlaku pada saat itu, maka Indonesia terdiri dari pulau-pulau yang dikelilingi perairan teritorial sepanjang 12 mil, maka selebihnya menjadi wilayah internasional, situasi demikian membahayakan keamanan nasional dan internasional, karena rawan konflik. Maka Indonesia mengusulkan agar wilayah laut pedalaman, yang pengukurannya didasarkan berdasarkan pada prinsip-prinsip tertentu dapat menjadi wilayah nasional. Hubungan wawasan nusantara dengan Ketahanan Nasional adalah, bahwa Wawasan Nusantara memperkuat dan mempermudah pengelolaan Ketahanan Nasional. Tetapi masalahnya justru adanya Wawasan Nusantara orang berpendapat bahwa sebagai negara maritim kita harus mempunyai kekuatan maritim (baca: Angkatan Laut) yang kuat. Teknologi sekarang sudah memungkinkan terciptanya networking antar unsur untuk mencapai tujuan strategi. Diharapkan generasi muda berusaha mendalami dan menggali pengalaman masa lalu, supaya kita dapat menciptakan konsep <a href="http://www.tugaskuliah.info/"><span style="font-weight: bold;"></span></a>yang cucuk dengan suasana dan lingkungan kita sendiri. Manfaat suatu konsep adalah jika dapat dipraktekan, hobi kita suatu konsep untuk terus menjadi wacana, yang hanya menghasilkan orang pintar bicara. Apabila kita menggali ilmu di luar negeri, kita ambil intisari ilmu untuk mengkaji keadaan kita berdasarkan ilmu tersebut. Bukan kita tiru aplikasi ilmu itu dalam kondisi lain, lalu hasilnya ingin diterapkan di Indonesia. Ini akan merugikan bangsa kita, kerugian tidak segera nampak, karena proses berjalan lama. Ibarat kita beli sepatu, tidak cocok di kaki kita, jangan kakinya yang dirubah tetapi sepatunya. Para pemuda harus menggeluti ilmu dari muda, mau mempelajari sejarah secara teliti, karena sejarah adalah masa lalu kita. Masa depan dibangun dari pengambilan hikmah masa lalu. Tetapi juga harus disadari bahwa penulisan sejarah kita, kebanyakan adalah untuk kepentingan penulis atau subyek yang ditulisnya, sehingga sebetulnya tidak bermanfaat untuk kepentingan kita. Pelajari sejarah dan pengalaman secara sangat kritis, jangan takut untuk dicap tidak patriotis, karena pengalaman menunjukkan bahwa orang yang menyebut orang lain tidak patriotis, dia sendiri selalu berlindung dalam kemunafikan.<br />
<br />
C. <span style="font-weight: bold;">Tujuan Ketahanan Nasional</span><br />
Tujuan ketahanan nasional pada dasarnya untuk menghadapi ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan (AHTG)<br />
Jadi semakin kuat ketahanan nasional suatu bangsa semakin dapat menjamin kelangsungan hidup atau survival hidup suatu bangsa dan Negara. Oleh karena itu, sekarang yang dibutuhkan adalah bagaimana membangun ketahanan nasional nasional secara bottom up approach melalui pembinaan tingkat ketahanan dari mulai ketahanan nasional, ketahanan daerah, ketahanan lingkungan, ketahanan keluarga dan <span style="font-weight: bold;">ketahanan</span> pribadi.<br />
Dengan pembangunan ketahanan nasional melalui pendekatan dari bawah maka diharapkan dapat tercapai kondisi keamanan nasional yang menjamin kelangsungan hidup bangsa dan Negara dan sekaligus pelaksanaan pembangunan di berbagai daerah.<br />
Contoh Bentuk-bentuk ancaman menurut doktrin hankamnas (catur dharma eka karma) :<br />
1. Ancaman di dalam negeri<br />
Contohnya adalah pemeberontakan dan subversi yang berasal atau terbentuk dari masyarakat indonesia.<br />
2. Ancama dari luar negeri<br />
Contohnya adalah infiltrasi, subversi dan intervensi dari kekuatan kolonialisme dan imperialisme serta invasi dari darat, udara dan laut oleh musuh dari luar negri.<br />
<br />
<br />
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1765215757802502660.post-7440547869565968512011-08-26T12:33:00.000-07:002011-08-26T12:52:14.031-07:00Ketahanan Nasional Dibidang Ekonomi<div style="text-align: center;">BAB I<br />
PENDAHULUAN</div><div style="text-align: left;"><br />
</div>1. LATAR BELAKANG<br />
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, ada beberapa hal terpenting yang harus dijalankan. Pemerintah dan warga Negara wajib untuk melaksanakannya. Setiap pihak mengambil posisi atau bagian dalam pelaksanaannya.<br />
Ketahanan Nasional merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan dan dijalankan oleh setiap Negara. Walaupun istilah ketahanan nasional itu dapat dikatakan sebagai istilah khas Indonesia, namun setiap Negara harus memperhatikan unsure yang satu ini. Ketahanan nasional itu sendiri memiliki artian sebagai kondisi dinamis suatu bangsa, yang berisi keuletan dan ketangguhan, yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan, baik yang dating membahayakan intergritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan mengejar tujuan nasionalnya.<br />
Maka dari itu ketahanan nasional dapat dikatakan bahwa pada hakikatnya merupakan konsepsi pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan dalam kehidupan nasional, dan perwujudannya harus menggunakan pendekatan kesejahteraan prosperity approach) dan pendekatan keamanan (security approach).<br />
Ketahanan nasional memiliki beberapa landasan dan aspek. Diantaranya yang pertama adalah landasan :<br />
1. Landasan Idiil<br />
2. Landasan Konstitusional<br />
3. Landasan Visional.<br />
Sedangkan aspeknya yaitu:<br />
1. Aspek Alamiah<br />
a. Letak Geografis Negara<br />
b. Kekayaan alam<br />
c. Keadaan dan Kemampuan penduduk.<br />
2. Aspek social budaya<br />
a. Aspek ideology<br />
b. Aspek politik<br />
c. Aspek ekonomi<br />
d. Aspek social budaya<br />
e. Aspek pertahanan dan keamanan.<br />
Adapun yang akan kita bahas dalam makalah ini adalah tentang aspek social. Yaitu aspek ekonomi dan aspek social budaya.<br />
2. PERMASALAHAN<br />
Dalam makalah ini yang akan dibahas adalah mengenai aspek ketahanan nasional. Adapun aspek yang akan dibahas itu adalah aspek ekonomi dan aspek social budaya. Permasalahan yang akan dibahas dalam isi makalah ini yaitu:<br />
a. Bagaimanakah peranan aspek ekonomi dalam ketahanan nasional?<br />
b. Bagaimanakah peranan aspek social budaya dalam ketahanan nasional?<br />
<div style="text-align: center;">BAB II<br />
PEMBAHASAN</div>1. ASPEK EKONOMI<br />
1.1. Pengeritan Ekonomi<br />
Ekonomi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan upaya manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Upaya untuk memenuhi kebutuhan hidup meliputi kegiatan produksi barang dan jasa serta mendistribusikannya kepada konsumen atau pemakai.<br />
Kegiatan produksi dalam perekonomian melibatkan factor-faktor produksi berupa:<br />
a. Tenaga kerja,<br />
b. Modal,<br />
c. Teknologi,<br />
d. Sumber daya alam,<br />
e. Manajemen.<br />
1.2. Ekonomi Indonesia<br />
Pengelolaan dan pengembangan ekonomi Indonesia didasarkan pada pasal 33 UUD 1945 sebagai berikut :<br />
a. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan.<br />
b. Cabang-cabang produksi yang penting bagai Negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara.<br />
c. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.<br />
d. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.<br />
e. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.<br />
Peranan Negara dalam system ekonomi kerakyatan sesuai dengan pasal 33 lebih ditekankan bagi segi penataan kelembagaan melalui pembuatan peraturan perundang-undangan. Penataan itu baik menyangkut cabang-cabang produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak, maupun sehubungan dengan pemanfaatan bumi, air, dan segala kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. Tujuannya adalah untuk menjamin agar kemakmuran masyarakat senantiasa lebih diutamakan daripada kemakmuran orang seorang, dan agar tampuk produksi tidak jatuh ke tangan orang seorang yang memungkinkan ditindasnya rakyat banyak oleh segelintir orang yang berkuasa.<br />
1.3. Ketahanan di Bidang Ekonomi<br />
Ketahanan ekonomi nasional merupakan suatu konsep yang berkaitan dengan banyak dimensi. Dimensi-dimensi itu meliputi :<br />
a. Stabilitas ekonomi,<br />
b. Tingkat integritas ekonomi,<br />
c. Ketahanan system ekonomi terhadap goncangan dari luar system ekonomi,<br />
d. Margin of savety dari garis kemiskinan dan tingkat pertumbuhan ekonomi,<br />
e. Keunggulan kompetitif produk-produk ekonomi nasional,<br />
f. Kemantapan ekonomi dari segi besarnya ekonomi nasional,<br />
g. Tingkat integritas ekonomi nasional dengan ekonomi global.<br />
1.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketahanan di Bidang Ekonomi<br />
Negara berkembang seperti Indonesia dalam pengelolaan factor produksi menjadi barang dan jasa mempunyai cirri sebagai berikut:<br />
a. Bumi dan sumber alam,<br />
• Belum ada kemampuan sepenuhnya untuk memanfaatkan kekayaan alam, yaitu karena, kurang modal, belum memiliki keterampilan teknologi yang memadai dan tingkat manajemen yang belum memenuhi harapan.<br />
• Bencana alam seperti banjir dan musim kering yang hanya dikuasai dengan pengendalian sungai dan banjir.<br />
• Struktur ekonomi agraris merupakan tekanan berat atas areal tanah dan lingkungan dengan konsekuensi social yang amat luas.<br />
• Negara yang tidak mempunyai kekayaan alam sangat tergantung kepada impor bahan baku yang banyak memerlukan devisa sehingga perkembangan industrinya lamban.<br />
b. Tenaga kerja<br />
Pertambahan penduduk yang cepat bisa menguntungkan, karena persediaan tenaga kerja yang cukup, namun harus disertai dengan peningkatan keterampilan teknologis dan perluasan kesempatan kerja. Apabila kebijaksanaan ini ditempuh maka akan menimbulkan pengangguran kelihatan atau tak kelihatan. Untuk jangka panjang perlu ditempuh penanggulangan sebagai berikut:<br />
Peningkatan keterampilan teknologi,<br />
Transmigrasi,<br />
Keluarga berencana,<br />
Distribusi penduduk secara ekonomi geografis yang dipadukan dengan masalah keamanan nasional.<br />
c. Faktor modal<br />
Modal dapat diperoleh dari tabungan, pajak, reinvestasi perusahaan, pendapatan ekspor dan modal asing. Negara berkembang menghadapi kekurangan modal dan pemupukan modal dalam negeri terbatas, misalnya disebabkan:<br />
Pendapatan masyarakat rendah, sehingga tidak memungkinkan adanya tabungan,<br />
Dasar tariff pajak dan aparatur pemungutan pajak masih terbatas,<br />
Kemampuan investasi modal perusahaan masih kurang.<br />
Untuk mengurangi masalah ekonomi dalam bidang modal perlu ditempuh strategi pembangunan yang bertujuan:<br />
Memberikan pendidikan keterampilan secara masal dan terarah,<br />
Industrialisasi untuk perluasan lapangan pekerjaan,<br />
Peningkatan produksi barang dan jasa untuk konsumsi dalam negeri dan untuk ekspor barang setengah jadi dan barang jadi,<br />
Pembinaan permodalan bagi pengusaha golongan ekonomi lemah.<br />
d. Faktor teknologi<br />
Penggunaan teknologi memerlukan pertimbangan-pertimbangan, misalnya:<br />
Labour intensive (Padat karya)<br />
Teknologi intermediate atau teknologi Elektra.<br />
Teknologi mutakhir atau technocratium.<br />
e. Hubungan dengan ekonomi luar negeri<br />
Hal-hal yang harus diperhatikan oleh Negara-negara berkembang di bidang hubungan ekonomi luar negeri adalah sebagai berikut:<br />
Melebarnya jurang pemisah antara Negara maju dengan Negara berkembang, kerena pertumbuhan ekonomi yang tidak sama.<br />
Akibat perkembangan tersebut ialah berupa kemerosotan harga bahan ekspor tradisional dan menurunkan hasil produksi Negara berkembang.<br />
Makin tinggi kapasitas produksi dan volume ekspor Negara industri, makin mudah keadaan tersebut dipengaruhi oleh perkembangan pasaran internasional.<br />
Adanya pengelompokan Negara maju menjadi masyarakat ekonomi.<br />
f. Prasarana atau infrastruktur<br />
Prasarana merupakan segal sesuatu yang diperlukan untuk menunjang produksi barang dan jasa. Prasarana adalah factor utama bagi pertumbuhan dan kelangsungan ekonomi Negara. Usaha subversip dan infiltrasi baik dalam suasana damai, apalagi dalam keadaan perang selalu menjadikan prasarana sebagai sasaran utama dari pihak lawan.<br />
g. Faktor manajemen<br />
Manajemen adalah tata cara mengelola perusahaan. Public administration adalah manajemen atau tatacara perusahaan oleh aparatur Negara, sedangkan business managemen adalah tatacara perusahaanoleh pihak swasta.<br />
2. ASPEK SOSIAL BUDAYA<br />
Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang secara relative mandiri hidup bersama cukup lama, yang mendiami suatu wilayah tertentu, memiliki kebudayaan yang sama, dan melakukan sebagian besar kegiatannya dalam kelompok tersebut.<br />
Manusia mengembangkan kebudayaan tidak lain sebagai upaua mempertahankan kelangsungan hidupnya menghadapi berbagai tantangan yang muncul dari lingkungannya untuk kemudian mewujudkan kehidupan yang lebih baik. Karena itulah dapat dikatakan bahwa kebudayaan merupakan wujud tanggapan aktif manusia terhadap tantangan yang dating dari lingkungan.<br />
Aspek social biasanya mengacu pada masalah struktur social dan pola hubungan social yang ada di dalamnya, sedangkan kalau kita bicara aspek budaya, mengacu pada kondisi kebudayaan yang ada dalam masyarakat yang bersangkutan. Atas dasar itu, maka hal tersebut akan dibicarakan dalam bahasan berikut.<br />
2.1. Struktur Sosial di Indonesia<br />
struktur masyarakat Indonesia ditandai oleh dua cirinya yang bersifat unik. Secara horizontal ditandai oleh adanya kesatuan-kesatuan berdasarkan perbedaan suku-bangsa, agama, adat, serta perbedaan kedaerahan. Secara vertical struktur masyarakat Indonesia ditandai oleh perbedaan-perbedaan vertical antara lapisan atas dan lapisan bawah yang cukup tajam.<br />
Pluralitas masyarakat Indonesia yang bersifat multi dimensional telah menimbulkan persoalan tentang bagaimana masyarakat Indonesia terintegrasi secara horizontal, sementara sratifikasi social sebagaimana terwujud pada masyarakat Indonesia akan memberi bentuk pada integrasi.<br />
Oleh karena itulah maka timbul persoalan yang timbul dari struktur masyarakat Indonesia yang demikian adalah bagaimana masyarakat Indonesia terintegrasi pada tingkat nasional sehingga menunjang penciptaan ketahanan nasional yang mantap.<br />
2.2. Kondisi Budaya di Indonesia<br />
Lapisan social yang berbeda membawa perbedaan perilaku kebudayaan yang diwujudkan dalam keadaan tertentu seperti bahasa yang digunakan, kebiasaan berpakaian, kebiasaan konsumsi makanan dan sebagainya. Semua itu menambah keanekaragaman tampilan budaya masyarakat Indonesia.<br />
Kebudayaan baru yang lebih penting daripada kebudayaan-kebudayaan lain dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa adalah kebudayaan nasional atau kebudayaan Indonesia. Kebudayaan ini tidak sama dengan kebudayaan daerah tertentu tidak sama artinya dengan penjumlahan budaya-budaya daerah di kepulauan Indonesia.<br />
Apa yang disebutkan kebudayaan bangsa dalam penjelasan UUD 1945 dirumuskan sebagai puncak-puncak kebudayaan di daerah-daerah si seluruh Indonesia. Perkataan puncak-puncak kebudayaan itu artinya adalah kebudayaan yang diterima dan dijunjung tinggi oleh sebagian besar suku-suku bangsa di Indonesia dan memiliki persebaran di sebagian besar wilayah Indonesia.<br />
<div style="text-align: center;">BAB III<br />
PENUTUP</div>Demikian telah kita ulas di atas tentang ketahanan nasional. Dari ulasan di atas nampak bahwa ketahanan nasional berkisar pada masalah pengembangan kehidupan nasional untuk mengahadapi berbagai tantangan sehingga mampu mempertahankan kelangsungan hidup sebagai suatu bangsa. Karena tantangan kehidupan nasional senantiasa berubah dari waktu ke waktu.<br />
Dengan pemahaman yang demikian pengembangan pemikiran tentang ketahanan nasional dalam aspek ekonomi dan aspek social budaya merupakan suatu hal yang sangat penting bagi suatu bangsa karena hal itu berkaitan dengan eksistensi serta kelangsungan hidup bangsa yang bersangkutan.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1765215757802502660.post-58021333264580477762011-08-26T12:20:00.000-07:002011-08-26T12:51:27.023-07:00KEWARGANEGARAAN ( Ketahanan Nasional )<div style="color: blue; text-align: center;"><b>BAB I </b></div><div style="color: blue; text-align: center;"><b>PENDAHULUAN</b></div><br />
<div style="color: red;"><b>A. LATAR BELAKANG</b></div>Terbentuknya negara Indonesia dilatar belakangi oleh perjuangan seluruh bangsa. Sudah sejak lama Indonesia menjadi incaran banyak negara atau bangsa lain, karena potensinya yang besar dilihat dari wilayahnya yang luas dengan kekayaan alam yang banyak. Kenyataannya ancaman datang tidak hanya dari luar, tetapi juga dari dalam. Terbukti, setelah perjuangan bangsa tercapai dengan terbentuknya NKRI, ancaman dan gangguan dari dalam juga timbul, dari yang bersifat kegiatan fisik sampai yang idiologis. Meski demikian, bangsa Indonesia memegang satu komitmen bersama untuk tegaknya negara kesatuan Indonesia. Dorongan kesadaran bangsa yang dipengaruhi kondisi dan letak geografis dengan dihadapkan pada lingkungan dunia yang serba berubah akan memberikan motivasi dlam menciptakan suasana damai.<br />
Sejak merdeka negara Indonesia tidak luput dari gejolak dan ancaman yang membahayakan kelangsungan hidup bangsa. Tetapi bangsa Indonesia mampu mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatannya dari agresi Belanda dan mampu menegakkan wibawa pemerintahan dari gerakan separatis.<br />
<br />
<div style="color: red;"><b>B. POKOK-POKOK PIKIRAN</b></div>a. Manusia Berbudaya<br />
Manusia dikatakan mahluk sempurna karena memiliki naluri, kemampuan berpikir, akal, dan ketrampilan, senantiasa berjuang mempertahankan eksistensi, pertumbuhan dan kelangsungan hidupnya, berupaya memenuhi baik materil maupun spiritual. Oleh karena itu manusia berbudaya akan selalu mengadakan hubungan-hubungan dengan: Agama, Idiologi, Politik, Ekonomi, Sosial, Seni/Budaya, IPTEK, dan Hankam.<br />
b. Tujuan Nasional Falsafah Bangsa dan Idiologi Negara<br />
Tujuan nasional menjadi pokok pikiran ketahanan nasional karena sesuatu organisasi dalam proses kegiatan untuk mencapai tujuan akan selalu berhadapan dengan masalah-masalah internal dan eksternal sehingga perlu kondisi yang siap menghadapi<br />
<br />
<div style="color: red;"><b>C. RUMUSAN MASALAH</b></div>Berdasarkan latar belakang diatas, penulis akan mencoba membahas beberapa masalah, diantaranya :<br />
A. Apa Pengertian Ketahanan Nasional Indonesia ?<br />
B. Bagaimana Hakekat Ketahanan Nasional dan Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia ?<br />
C. Apa saja Asas-Asas Ketahanan Nasional Indonesia ?<br />
D. Bagaimana Sifat-Sifat Ketahanan Nasional Indonesia ?<br />
E. Bagaiman Kedudukan dan Fungsi Ketahanan Nasional Indonesia ?<br />
F. Bagaimana Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia ?<br />
G. Apa saja yang Mempengaruhi Aspek Ketahanan Nasional Pada Kehidupan Bernegara<br />
H. Bagaimana Ancaman Bagi Negara Indonesia ? <br />
<br />
<br />
<div style="color: blue; text-align: center;"><b>BAB II </b></div><div style="color: blue; text-align: center;"><b>PEMBAHASAN</b></div><br />
<div style="color: red;"><b>A. PENGERTIAN KETAHANAN NASIONAL INDONESIA</b></div>Kondisi dinamik bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang berintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan ancaman hambatan dan gangguan baik yang datang dari luar maupun dari dalam. Untuk menjamin identitas, integritas kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mencapai tujuan nasionalnya.<br />
Konsepsi ketahanan nasional Indonesia adalah konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang serasi dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan menyeluruh berlandaskan Pancasila, UUD 45 dan Wasantara<br />
Kesejahteraan = Kemampuan bangsa dalam menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai nasionalnya demi sebesar-besarnya kemakmuran yang adil dan merata rohani dan jasmani.<br />
Keamanan = Kemampuan bangsa Indonesia melindungi nilai-nilai nasionalnya terhadap ancaman dari luar maupun dari dalam. <br />
<br />
<div style="color: red;"><b>B. HAKEKAT KETAHANAN NASIONAL DAN KONSEPSI KETAHANAN NASIONAL INDONESIA</b></div>1. Hakekat Ketahanan Nasional Indonesia = Keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional untuk dapat menjamin kelangsungan hidup dan tujuan negara.<br />
2. Hakekat Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia = Pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan secara seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan nasional.<br />
<br />
<div style="color: red;"><b>C. ASAS-ASAS KETAHANAN NASIONAL INDONESIA</b></div>Asas ketahanan nasional adalah tata laku yang didasari nilai-nilai yang tersusun berlandaskan Pancasil, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara. Asas-asas tersebut adalah sebagai berikut (Lemhannas, 2000: 99 – 11).<br />
a. Asas kesejahtraan dan keamanan <br />
Asas ini merupakan kebutuhan yang sangat mendasar dan wajib dipenuhi bagi individu maupun masyarakat atau kelompok. Didalam kehidupan nasional berbangsa dan bernegara, unsur kesejahteraan dan keamanan ini biasanya menjadi tolak ukur bagi mantap/tidaknya ketahanan nasional.<br />
b. Asas komprehensif/menyeluruh terpadu<br />
Artinya, ketahanan nasional mencakup seluruh aspek kehidupan. Aspek-aspek tersebut berkaitan dalam bentuk persatuan dan perpaduan secara selaras, serasi, dan seimbang.<br />
c. Asas kekeluargaan<br />
Asas ini bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam hal hidup dengan asas kekeluargaan ini diakui adanya perbedaan, dan kenyataan real ini dikembangkan secara serasi dalam kehidupan kemitraan dan dijaga dari konflik yang bersifat merusak/destruktif.<br />
<br />
<div style="color: red;"><b>D. SIFAT KETAHANAN NASIONAL INDONESIA</b></div>1. Mandiri = Percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri bertumpu pada identitas, integritas dan kepribadian. Kemandirian merupakan prasyarat menjalin kerjasama yang saling menguntungkan<br />
2. Dinamis = Berubah tergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan negara serta kondisi lingkungan strategis.<br />
3. Wibawa = Pembinaan ketahanan nasional yang berhasil akan meningkatkan kemampuan bangsa dan menjadi faktor yang diperhatikan pihak lain.<br />
4. Konsultasi dan Kerjasama = Sikap konsultatif dan kerjasama serta saling menghargai dengan mengandalkan pada kekuatan moral dan kepribadian bangsa.<br />
<br />
<div style="color: red;"><b>E. KEDUDUKAN DAN FUNGSI KETAHANAN NASIONAL</b></div>a. Kedudukan :<br />
Ketahanan nasional merupakan suatu ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh bangsa Indonesia serta merupakan cara terbaik yang perlu di implementasikan secara berlanjut dalam rangka membina kondisi kehidupan nasional yang ingin diwujudkan, wawasan nusantara dan ketahanan nasional berkedudukan sebagai landasan konseptual, yang didasari oleh Pancasil sebagai landasan ideal dan UUD sebagai landasan konstisional dalam paradigma pembangunan nasional.<br />
b. Fungsi :<br />
Ketahanan nasional nasional dalam fungsinya sebagai doktrin dasar nasional perlu dipahami untuk menjamin tetap terjadinya pola pikir, pola sikap, pola tindak dan pola kerja dalam menyatukan langkah bangsa yang bersifat inter – regional (wilayah), inter – sektoral maupun multi disiplin. Konsep doktriner ini perlu supaya tidak ada cara berfikir yang terkotak-kotak (sektoral). Satu alasan adalah bahwa bila penyimpangan terjadi, maka akan timbul pemborosan waktu, tenaga dan sarana, yang bahkan berpotensi dalam cita-cita nasional. Ketahanan nasional juga berfungsi sebagai pola dasar pembangunan nasional. Pada hakikatnya merupakan arah dan pedoman dalam pelaksanaan pembangunman nasional disegala bidang dan sektor pembangunan secara terpadu, yang dilaksanakan sesuai dengan rancangan program.<br />
<br />
<div style="color: red;"><b>F. KETAHANAN NASIONAL DAN KONSEPSI KETAHANAN NASIONAL</b></div>Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis suatu bangsa yang meliputi segenap kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan, baik yang datang dari dalam maupun dari luar, untuk menjamin identitas, integrasi dan kelangsungan hidup bangsa dan negar serta perjuangan mencapai tujuan nasional dapat dijelaskan seperti dibawah ini :<br />
a. Ketangguhan<br />
Adalah kekuatan yang menyebabkan seseorang atau sesuatu dapat bertahan, kuat menderita atau dapat menanggulangi beban yang dipikulnya. <br />
b. Keuletan<br />
Adalah usaha secara giat dengan kemampuan yang keras dalam menggunakan kemampuan tersebut diatas untuk mencapai tujuan. <br />
c. Identitas<br />
Yaitu ciri khas suatu bangsa atau negara dilihat secara keseluruhan. Negara dilihat dalam pengertian sebagai suatu organisasi masyarakat yang dibatasi oleh wilayah dengan penduduk, sejarah, pemerintahan, dan tujuan nasional serta dengan peran internasionalnya. <br />
d. Integritas<br />
Yaitu kesatuan menyeluruh dalam kehidupan nasional suatu bangsa baik unsur sosial maupun alamiah, baik bersifat potensional maupun fungsional.<br />
e. Ancaman<br />
Yang dimaksud disini adalah hal/usaha yang bersifat mengubah atau merombak kebijaksanaan dan usaha ini dilakukan secara konseptual, kriminal dan politis. <br />
f. Hambatan dan gangguan<br />
Adalah hal atau usaha yang berasal dari luar dan dari diri sendiri yang bersifat dan bertujuan melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional<br />
<br />
<div style="color: red;"><b>G. PENGARUH ASPEK KETAHANAN NASIONAL PADA KEHIDUPAN BERNEGARA</b></div>Ketahanan nasional merupakan gambaran dari kondisi sistem (tata) kehidupan nasional dalam berbagai aspek pada saat tertentu. Tiap-tiap aspek relatif berubah menurut waktu, ruang dan lingkungan terutama pada aspek-aspek dinamis sehingga interaksinya menciptakan kondisi umum yang sulit dipantau karena sangan komplek.<br />
Konsepsi ketahanan nasional akan menyangkut hubungan antar aspek yang mendukung kehidupan, yaitu:<br />
<div style="color: blue;"><b>1. ASPEK ILMIAH ( STATIS )</b></div>a. Geografi <br />
b. Kependudukan <br />
c. Sumber kekayaan alam<br />
<div style="color: blue;"><b>2. ASPEK SOSIAL ( DINAMIS )</b></div><div style="color: lime;"><b>A. ASPEK IDEOLOGI ( Pengaruh Aspek Ideologi )</b></div>Ideologi => Suatu sistem nilai yang merupakan kebulatan ajaran yang memberikan motivasi.<br />
Dalam Ideologi terkandung konsep dasar tentang kehidupan yang dicita-citakan oleh bangsa. Keampuhan ideologi tergantung pada rangkaian nilai yang dikandungnya yang dapat memenuhi serta menjamin segala aspirasi hidup dan kehidupan manusia. Suatu ideologi bersumber dari suatu aliran pikiran/falsafah dan merupakan pelaksanaan dari sistem falsafah itu sendiri.<br />
1. Ideologi Dunia<br />
a. Liberalisme(Individualisme)<br />
Negara adalah masyarakat hukum (legal society) yang disusun atas kontrak semua orang (individu) dalam masyarakat (kontraksosial). Liberalisme bertitik tolak dari hak asasi yang melekat pada manusia sejak lahir dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun termasuk penguasa terkecuali atas persetujuan dari yang bersangkutan. Paham liberalisme mempunyai nilai-nilai dasar (intrinsik) yaitu kebebasan kepentingan pribadi yang menuntut kebebasan individu secara mutlak. Tokoh: Thomas Hobbes, John Locke, J.J. Rousseau, Herbert Spencer, Harold J. Laski<br />
b. Komunisme(ClassTheory)<br />
Negara adalah susunan golongan (kelas) untuk menindas kelas lain. Golongan borjuis menindas golongan proletar (buruh), oleh karena itu kaum buruh dianjurkan mengadakan revolusi politik untuk merebut kekuasaan negara dari kaum kapitalis & borjuis, dalam upaya merebut kekuasaan / mempertahankannya, komunisme,akan:<br />
1. Menciptakan situasi konflik untuk mengadu golongan-golongan tertentu serta menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan.<br />
2. Atheis, agama adalah racun bagi kehidupan masyarakat.<br />
3. Mengkomuniskan dunia, masyarakat tanpa nasionalisme.<br />
4. Menginginkan masyarakat tanpa kelas, hidup aman, tanpa pertentangan, perombakan masyarakat dengan revolusi.<br />
c. PahamAgama<br />
Negara membina kehidupan keagamaan umat dan bersifat spiritual religius. Bersumber pada falsafah keagamaan dalam kitab suci agama. Negara melaksanakan hukum agama dalam kehidupan dunia.<br />
2. Ideologi Pancasila<br />
Merupakan tatanan nilai yang digali (kristalisasi) dari nilai-nilai dasar budaya bangsa Indonesia. Kelima sila merupakan kesatuan yang bulat dan utuh sehingga pemahaman dan pengamalannya harus mencakup semua nilai yang terkandung didalamnya.<br />
Ketahanan ideologi diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan ideologi bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan yang dari luar/dalam, langsung/tidak langsung dalam rangka menjamin kelangsungan kehidupan ideologi bangsa dan negara Indonesia.<br />
Untuk mewujudkannya diperlukan kondisi mental bangsa yang berlandaskan keyakinan akan kebenaran ideologi Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara serta pengamalannya yang konsisten dan berlanjut.<br />
Untuk memperkuat ketahanan ideologi perlu langkah pembinaan sebagai berikut:<br />
1. Pengamalan Pancasila secara obyektif dan subyektif.<br />
2. Pancasila sebagai ideologi terbuka perlu direlevansikan dan diaktualisasikan agar mampu membimbing dan mengarahkan kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara.<br />
3. Bhineka Tunggal Ika dan Wasantara terus dikembangkan dan ditanamkan dalam masyarakat yang majemuk sebagai upaya untuk menjaga persatuan bangsa dan kesatuan wilayah.<br />
4. Contoh para pemimpin penyelenggara negara dan pemimpin tokoh masyarakat merupakan hal yang sangat mendasar.<br />
5. Pembangunan seimbang antara fisik material dan mental spiritual untuk menghindari tumbuhnya materialisme dan sekularisme<br />
6. Pendidikan moral Pancasila ditanamkan pada anak didik dengan cara mengintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain<br />
<br />
<div style="color: lime;"><b>B. ASPEK POLITIK ( Pengaruh Aspek Politik )</b></div>Politik berasal dari kata politics dan atau policy yang berarti kekuasaan (pemerintahan) atau kebijaksanaan.<br />
1. DalamNegeri<br />
Adalah kehidupan politik dan kenegaraan berdasarkan Pancasila dan UUD ’45 yang mampu menyerap aspirasi dan dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam satu system yang unsur-unsurnya:<br />
a. StrukturPolitik<br />
Wadah penyaluran pengambilan keputusan untuk kepentingan masyarakat dan sekaligus wadah dalam menjaring/pengkaderan pimpinan nasional<br />
b. ProsesPolitik<br />
Rangkaian pengambilan keputusan tentang berbagai kepentingan politik maupun kepentingan umum yang bersifat nasional dan penentuan dalam pemilihan kepemimpinan yang akhirnya terselenggara pemilu.<br />
c. BudayaPolitik<br />
Pencerminan dari aktualisasi hak dan kewajiban rakyat dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara yang dilakukan secara sadar dan rasional melalui pendidikan politik dan kegiatan politik sesuai dengan disiplinnasional.<br />
d. KomunikasiPolitik<br />
Hubungan timbal balik antar berbagai kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, baik rakyat sebagai sumber aspirasi maupun sumber pimpinan-pimpinan nasional<br />
2. LuarNegeri<br />
Salah satu sasaran pencapaian kepentingan nasional dalam pergaulan antar bangsa.<br />
Landasan Politik Luar Negeri = Pembukaan UUD ’45, melaksanakan ketertiban dunia, berdasar kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial dan anti penjajahan karena tidak sesuai dengan kemanusiaan dan keadilan.<br />
Politik Luar Negeri Indonesia adalah bebas dan aktif.<br />
Bebas = Indonesia tidak memihak pada kekuatan-kekuatan yang pada dasarnya tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.<br />
Aktif = Indonesia dalam percayuran internasional tidak bersifat reaktif dan tidak menjadi obyek, tetapi berperan atas dasar cita-citanya.<br />
Untuk mewujudkan ketahanan aspek politik diperlukan kehidupan politik bangsa yang sehat dan dinamis yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas politik yang bersadarkan Pancasila UUD ‘45<br />
Ketahanan pada aspek politik dalam negeri = Sistem pemerintahan yang berdasarkan hukum, mekanisme politik yang memungkinkan adanya perbedaan pendapat. Kepemimpinan nasional yang mengakomodasikan aspirasi yang hidup dalam masyarakat<br />
Ketahanan pada aspek politik luar negeri = meningkatkan kerjasama internasional yang saling menguntungkan dan meningkatkan citra positif Indonesia. Kerjasama dilakukan sesuai dengan kemampuan dan demi kepentingan nasional. Perkembangan, perubahan, dan gejolak dunia terus diikuti dan dikaji dengan seksama.memperkecil ketimpangan dan mengurangi ketidakadilan dengan negara industri maju. Mewujudkan tatanan dunia baru dan ketertiban dunia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia. Melindungi kepentingan Indonesia dari kegiatan diplomasi negatif negara lain dan hak-hak WNI di luar negeri perlu ditingkatkan<br />
<br />
<div style="color: lime;"><b>C. ASPEK EKONOMI ( Pengaruh Aspek Ekonomi )</b></div>1. Aspek kehidupan nasional yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan bagi masyarakat meliputi: produksi, distribusi, dan konsumsi barang-barang jasa<br />
2. Usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat secara individu maupun kelompok, serta cara-cara yang dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat untuk memenuhi kebutuhan.<br />
Sistem perekonomian yang diterapkan oleh suatu negara akan memberi corak terhadap kehidupan perekonomian negara yang bersangkutan. Sistem perekonomian liberal dengan orientasi pasar secara murni akan sangat peka terhadap pengaruh-pengaruh dari luar, sebaliknya sistem perekonomian sosialis dengan sifat perencanaan dan pengendalian oleh pemerintah kurang peka terhadap pengaruh-pengaruh dari luar.<br />
Perekonomian Indonesia = Pasal 33 UUD ’45, Sistem perekonomian sebagai usaha bersama berarti setiap warga negara mempunyai hak dan kesempatan yang sama dalam menjalankan roda perekonomian dengan tujuan untuk mensejahterakan bangsa. Dalam perekonomian Indonesia tidak dikenal monopoli dan monopsoni baik oleh pemerintah/swasta. Secara makro sistem perekonomian Indonesia dapat disebut sebagai sistem perekonomian kerakyatan.<br />
Wujud ketahanan ekonomi tercermin dalam kondisi kehidupan perekonomian bangsa yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis serta kemampuan menciptakan kemandirian ekonomi nasional dengan daya saing tinggi dan mewujudkan kemampuan rakyat.<br />
Untuk mencapai tingkat ketahanan ekonomi perlu pertahanan terhadap berbagai hal yang menunjang, antara lain:<br />
Sistem ekonomi Indonesia harus mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan yang adil dan merata. EkonomiKerakyatanMenghindari :<br />
1. Sistem free fight liberalism: Menguntungkan pelaku ekonomi yang kuat.<br />
2. Sistem Etastisme: Mematikan potensi unit-unit ekonomi diluar sektor negara.<br />
3. Monopoli: Merugikan masyarakat dan bertentangan dengan cita-cita keadilan sosial.<br />
4. Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang antara sektor pertanian, perindustrian dan jasa.<br />
5. Pembangunan ekonomi dilaksanakan sebagai usaha bersama dibawah pengawasan anggota masyarakat memotivasi dan mendorong peran serta masyarakat secara aktif.<br />
6. Pemerataan pembangunan.<br />
7. Kemampuan bersaing.<br />
<br />
<div style="color: lime;"><b>D. ASPEK SOSIAL BUDAYA ( Pengaruh Aspek Sosial budaya )</b></div>Sosial = Pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat yang mengandung nilai-nilai kebersamaan, senasib, sepenanggungan, solidaritas yang merupakan unsur pemersatu<br />
Budaya = Sistem nilai yang merupakan hasil hubungan manusia dengan cipta rasa dan karsa yang menumbuhkan gagasan-gagasan utama serta merupakan kekuatan pendukung penggerak kehidupan.<br />
Kebudayaan diciptakan oleh faktor organobiologis manusia, lingkungan alam, lingkungan psikologis, dan lingkungan sejarah.<br />
Dalam setiap kebudayaan daerah terdapat nilai budaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh budaya asing (local genuis). Local genuis itulah pangkal segala kemampuan budaya daerah untuk menetralisir pengaruh negatif budaya asing.<br />
Kebuadayaan nasional merupakan hasil (resultante) interaksi dari budaya-budaya suku bangsa (daerah) atau budaya asing (luar) yang kemudian diterima sebagai nilai bersama seluruh bangsa. Interaksi budaya harus berjalan secara wajar dan alamiah tanpa unsur paksaan dan dominasi budaya terhadap budaya lainnya. <br />
Kebudayaan nasional merupakan identitas dan menjadi kebanggaan Indonesia. Identitas bangsa Indonesia adalah manusia dan masyarakat yang memiliki sifat-sifat dasar:<br />
- Religius<br />
- Kekeluargaan<br />
- Hidup seba selaras<br />
- Kerakyatan<br />
Wujud ketahanan sosial budaya tercermin dalam kondisi kehidupan sosial budaya bangsa yang dijiwai kepribadian nasional, yang mengandung kemampuan membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha esa, bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju dan sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi dan seimbang serta kemampuan menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional.<br />
<div style="color: lime;"><b><br />
</b></div><div style="color: lime;"><b>E. ASPEK KETAHANAN KEAMANAN ( Pengaruh Aspek Ketahanan keamanan )</b></div>Pertahanan Keamanan Indonesia=> Kesemestaan daya upaya seluruh rakyat Indonesia sebagai satu sistem ketahanan keamanan negara dalam mempertahankan dan mengamankan negara demi kelangsungan hidup dan kehidupan bangsa dan negara RI.<br />
Pertahanan keamanan negara RI dilaksanakan dengan menyusun, mengerahkan, menggerakkan seluruh potensi nasional termasuk kekuatan masyarakat diseluruh bidang kehidupan nasional secara terintegrasi dan terkoordinasi.<br />
Penyelenggaraan ketahanan dan keamanan secara nasional merupakan salah satu fungi utama dari pemerintahan dan negara RI dengan TNI dan Polri sebagai intinya, guna menciptakan keamanan bangsa dan negara dalam rangka mewujudkan ketahanan nasional Indonesia.<br />
Wujud ketahanan keamanan tercermin dalam kondisi daya tangkal bangsa yang dilandasi kesadaran bela negara seluruh rakyat yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas pertahanan keamanan negara (Hankamneg) yang dinamis, mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya serta kemampuan mempertahankan kedaulatan negara dan menangkal segala bentuk ancaman.<br />
Postur kekuatan pertahanan keamanan mencakup :<br />
- Struktur kekuatan<br />
- Tingkat kemampuan<br />
- Gelar kekuatan<br />
Untuk membangun postur kekuatan pertahanan keamanan melalui empat pendekatan:<br />
1. Ancaman<br />
2. Misi<br />
3. Kewilayahan<br />
4. Politik<br />
Pertahanan diarahkan untuk menghadapi ancaman dari luar dan menjadi tanggung jawab TNI. Keamanan diarahkan untuk menghadapi ancaman dari dalam negeri dan menjadi tanggung jawab Polri.<br />
TNI dapat dilibatkan untuk ikut menangani masalah keamanan apabila diminta atau Polri sudah tidak mampu lagi karena eskalasi ancaman yang meningkat ke keadaan darurat.<br />
Secara geografis ancaman dari luar akan menggunakan wilayah laut dan udara untuk memasuki wilayah Indonesia (initial point). Oleh karena itu pembangunan postur kekuatan pertahanan keamanan masa depan perlu diarahkan kepada pembangunan kekuatan pertahanan keamanan secara proporsional dan seimbang antara unsur-unsur utama.<br />
Kekuatan Pertahanan = AD, AL, AU. Dan unsur utama Keamanan = Polri.<br />
Gejolak dalam negeri harus diwaspadai karena tidak menutup kemungkinan mengundang campur tangan asing (link up) dengan alasan-alasan :<br />
- Menegakkan HAM<br />
- Demokrasi<br />
- Penegakan hokum<br />
- Lingkungan hidup<br />
Mengingat keterbatasan yang ada, untuk mewujudkan postur kekuatan pertahanan keamanan kita mengacu pada negara-negara lain yang membangun kekuatan pertahanan keamanan melalui pendekatan misi yaitu = untuk melindungi diri sendiri dan tidak untuk kepentingan invasi (standing armed forces) :<br />
1. Perlawanan bersenjata = TNI, Polri, Ratih (rakyat terlatih) sebagai fungsi perlawanan rakyat.<br />
2. Perlawanan tidak bersenjata = Ratih sebagai fungsi dari TIBUM, KAMRA, LINMAS<br />
3. Komponen pendukung = Sumber daya nasional sarana dan prasarana serta perlindungan masyarakat terhadap bencana perang.<br />
Ketahanan pada Aspek Pertahanan Keamanan<br />
1. Mewujudkan kesiapsiagaan dan upaya bela negara melalui penyelenggaraan SISKAMNAS.<br />
2. Indonesia adalah bangsa cinta damai, akan tetapi lebih cinta kemerdekaan dan kedaulatan.<br />
3. Pembangunan pertahanan keamanan ditujukan untuk menjamin perdamaian dan stabilitas keamanan.<br />
4. Potensi nasional dan hasil-hasil pembangunan harus dilindungi.<br />
5. Mampu membuat perlengkapan dan peralatan pertahanan keamanan.<br />
6. Pembangunan dan penggunaan kekuatan pertahanan keamanan diselenggarakan oleh manusia-manusia yang berbudi luhur, arif, bijaksana, menghormati HAM, menghayati nilai perang dan damai.<br />
7. TNI sebagai tentara rakyat, tentara pejuang berpedoman pada Sapta Marga.<br />
8. Polri sebagai kekuatan inti KAMTIBMAS berpedoman pada Tri Brata dan Catur Prasetya.<br />
<br />
<div style="color: red;"><b>H. BEBERAPA ANCAMAN KETAHANAN DALAM DAN LUAR NEGERI</b></div>Beberapa ancaman dalam dan luar negeri telah dapat diatasi bangsa Indonesia dengan adanya tekad bersama-sama menggalang kesatuan dan kecintaan bangsa. Ancaman sparatis dawasa ini ditunjukan dengan banyaknya wilayah atau propinsi di Indonesia yang menginginkan dirinya merdeka lepas dari Indonesia, begitu pula beberapa aksi provokasi yang mengganggu kestabilan kehidupan sampai terjadinya berbagai kerusuhan yang diwarnai nuansa etnis dan agama dan gangguan dari luar adalah gangguan dari negara lain yang ingin menguasai pulau-pulau kecil yang masih berada di didalam wilayah NKRI namun dekat dengan wilayah negara lain. <br />
<br />
<br />
<div style="color: blue; text-align: center;"><b>BAB III</b></div><div style="color: blue; text-align: center;"><b>PENUTUP</b></div><br />
<div style="color: red;"><b>A. KESIMPULAN</b></div>Negara Indonesia adalah negara yang solid terdiri dari berbagai suku dan bangsa, terdiri dari banyak pulau-pulau dan lautan yang luas. Jika kita sebagai warga negara ingin mempertahankan daerah kita dari ganguan bangsa/negara lain, maka kita harus memperkuat ketahanan nasional kita. Ketahanan nasional adalah cara paling ampuh, karena mencakup banyak landasan seperti : Pancasila sebagai landasan ideal, UUD 1945 sebagai landasan konstitusional dan Wawasan Nusantara sebagai landasan visional, jadi dengan demikian katahanan nasional kita sangat solid.<br />
<br />
<div style="color: red;"><b>B. KRITIK DAN SARAN</b></div>Apabila dalam penulisan Makalah ini ada kesalahan, saya atas nama penulis Makalah ini memohon untuk memberikan kritik, saran dan masukannya yang bersifat membangun demi menuju kesempurnaan makalah ini.<br />
<br />
<br />
<div style="color: blue; text-align: center;"><b>KATA PENGANTAR</b></div><br />
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa, atas rahmat dan hidayahnya sehingga saya dapat membuat dan menyelesaikan tugas ini<br />
Tugas ini disusun untuk diajukan sebagai tugas mata kuliah linguistik dengan judul “ PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN ”. Harapan saya, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pendidikan pada umumnya dan pendidikan linguistik pada khususnya.<br />
Demikianlah tugas ini saya susun, saya menyadari masih banyak terdapat kekurangan dalam penyusunan tugas ini, kepada para mahasiswa jurusan bahasa dan sastra Indonesia serta Dosen yang telah membimbing dalam pembuatan makalah ini, saya ucapkan terima kasih.<br />
<br />
Cirebon, .. Mei 2011<br />
Penyusun,<br />
<br />
<br />
( ………………… )<br />
<br />
<div style="color: blue; text-align: center;"><b>DAFTAR ISI</b></div><br />
Kata Pengantar <br />
Daftar Isi <br />
BAB I PENDAHULUAN <br />
A. Latar Belakang <br />
B. Poko-pokok Pikiran <br />
C. Rumusan Masalah <br />
BAB II PEMBAHASAN <br />
A. Pengertian Ketahanan <br />
B. Hakekat Ketahanan <br />
C. Asas Ketahanan <br />
D. Sifat Ketahanan <br />
E. Kedudukan Dang Fungsi Ketahanan <br />
F. Ketahanan Nasional dan Konsepsi<br />
G. Pengaruh Aspek Ketahanan <br />
H. Beberapa Ancaman Ketahanan <br />
BAB III PENUTUP <br />
A. Kesimpulan <br />
B. Kritik dan Saran <br />
DAFTAR PUSTAKA <br />
<br />
<br />
<div style="color: blue; text-align: center;"><b>DAFTAR PUSTAKA</b></div><br />
• Zubaidi, H. Achmad, dkk.2002.PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. Yogyakarta: Paradigma.<br />
• http://www.tugaskuliah.info/2010/03/makalah-ketahanan-nasional pendidikan.html<br />
• ……………., Pendidikan Kewarganegaraan. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2005.<br />
• http://www.organisasi.org<br />
• http://www.naynienay.wordpress.com Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1765215757802502660.post-68351859972137914052011-08-04T06:51:00.000-07:002011-08-04T06:54:57.304-07:00Hikmah Berpuasa<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://i1219.photobucket.com/albums/dd425/w03lv3r1n3/DB%20abondis/puasa.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="208" src="http://i1219.photobucket.com/albums/dd425/w03lv3r1n3/DB%20abondis/puasa.jpg" width="320" /></a></div><h3 style="font-weight: normal;"><span style="font-size: small;">Shaum (puasa) yang disyari’atkan dan difardhukan oleh Allah kepada hamba-hamba-Nya mempunyai hikmah dan manfaat yang banyak sekali.</span></h3><span style="font-size: small;"><span id="more-719"></span></span><br />
<h3 style="font-weight: normal;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #993300;">Meninggalkan Kesenangan Dunia</span></span></h3><h3 style="font-weight: normal;"><span style="font-size: small;">Di antara hikmah puasa adalah bahwasanya puasa itu merupakan ibadah yang bisa digunakan seorang hamba untuk bertaqarrub kepada Allah dengan meninggalkan kesenangan-kesenangan dunianya seperti makan, minum dan menggauli istri dalam rangka untuk mendapatkan ridha Rabbnya dan keberuntungan di kampung kemuliaan (yaitu kampung akhirat).</span></h3><h3 style="font-weight: normal;"><span style="font-size: small;">Dengan puasa ini jelas bahwa seorang hamba akan lebih mementingkan kehendak Rabbnya daripada kesenangan-kesenangan pribadinya. Lebih cinta kampung akhirat daripada kehidupan dunia.</span></h3><h3 style="font-weight: normal;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #993300;">Meningkatkan Derajat Taqwa</span></span></h3><h3 style="font-weight: normal;"><span style="font-size: small;">Hikmah puasa yang lain adalah bahwa puasa adalah sarana untuk menghadapi derajat takwa apabila seseorang melakukannya dengan sesungguhnya (sesuai dengan syari’at). Allah Ta’ala berfirman (yang artinya):<br />
<span style="color: green;">“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa.”</span></span> <span style="font-size: small;"> (Al-Baqarah:183)</span></h3><h3 style="font-weight: normal;"><span style="font-size: small;">Orang yang berpuasa berarti diperintahkan untuk bertakwa kepada Allah, yakni dengan mengerjakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Inilah tujuan agung dari disyari’atkannya puasa. Jadi bukan hanya sekedar melatih untuk meninggalkan makan, minum dan menggauli istri.<br />
Apabila kita membaca ayat tersebut, maka tentulah kita mengetahui apa hikmah diwajibkannya puasa, yakni takwa dan menghambakan diri kepada Allah.</span></h3><h3 style="font-weight: normal;"><span style="font-size: small;">Adapun takwa adalah meninggalkan keharaman-keharaman, dan kata takwa ini ketika dimutlakkan (penggunaannya) maka mengandung makna mengerjakan perintah-perintah dan meninggalkan larangan-larangan, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:<br />
<span style="color: green;">“Barangsiapa yang tidak bisa meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta maka Allah tidak butuh terhadap amalan dia meninggalkan makanan dan minumannya.”</span></span> <span style="font-size: small;"> (HR. Al-Bukhariy no.1903)</span></h3><h3 style="font-weight: normal;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #993300;">Melatih Diri Meninggalkan Perbuatan Buruk</span></span></h3><h3 style="font-weight: normal;"><span style="font-size: small;">Berdasarkan dalil ini, maka diperintahkan dengan kuat terhadap setiap orang yang berpuasa untuk mengerjakan segala kewajiban, demikian juga menjauhi hal-hal yang diharamkan baik berupa perkataan maupun perbuatan, maka tidak boleh mencela, ghibah (menggunjing orang lain), berdusta, mengadu domba antar mereka, menjual barang dagangan yang haram, mendengarkan apa saja yang haram untuk didengarkan seperti lagu-lagu, musik ataupun nasyid, yang itu semuanya dapat melalaikan dari ketaatan kepada Allah, serta menjauhi segala bentuk keharaman lainnya.</span></h3><h3 style="font-weight: normal;"><span style="font-size: small;">Apabila seseorang mengerjakan semuanya itu dalam satu bulan penuh dengan penuh keimanan dan mengharap pahala kepada Allah maka itu akan memudahkannya kelak untuk istiqamah di bulan-bulan tersisa lainnya dalam tahun tersebut.<br />
Akan tetapi betapa sedihnya, kebanyakan orang yang berpuasa tidak membedakan antara hari puasanya dengan hari berbukanya, mereka tetap menjalani kebiasaan yang biasa mereka lakukan yakni meninggalkan kewajiban-kewajiban dan mengerjakan keharaman-keharaman, mereka tidak merasakan keagungan dan kehormatan puasa.</span></h3><h3 style="font-weight: normal;"><span style="font-size: small;">Perbuatan ini memang tidak membatalkan puasa tetapi mengurangi pahalanya, bahkan seringkali perbuatan-perbuatan tersebut merusak pahala puasa sehingga hilanglah pahalanya.</span></h3><h3 style="font-weight: normal;"><span style="font-size: small;"><span style="color: #993300;">Melatih Diri Dalam Mengatur Kehidupan</span></span></h3><h3 style="font-weight: normal;"><span style="font-size: small;">Hikmah puasa yang lainnya adalah seorang kaya akan mengetahui nilai nikmat Allah dengan kekayaannya itu di mana Allah telah memudahkan baginya untuk mendapatkan apa yang diinginkannya, seperti makan, minum dan menikah serta apa saja yang dibolehkan oleh Allah secara syar’i. Allah telah memudahkan baginya untuk itu. Maka dengan begitu ia akan bersyukur kepada Rabbnya atas karunia nikmat ini dan mengingat saudaranya yang miskin, yang ternyata tidak dimudahkan untuk mendapatkannya. Dengan begitu ia akan berderma kepadanya dalam bentuk shadaqah dan perbuatan yang baik lainnya.</span></h3><h3 style="font-weight: normal;"><span style="font-size: small;">Diantara hikmah puasa juga adalah melatih seseorang untuk menguasai dan berdisiplin dalam mengatur jiwanya. Sehingga ia akan mampu memimpin jiwanya untuk meraih kebahagiaan dan kebaikannya di dunia dan di akhirat serta menjauhi sifat kebinatangan.<br />
Puasa juga mengandung berbagai macam manfaat kesehatan yang direalisasikan dengan mengurangi makan dan mengistirahatkan alat pencernaan pada waktu-waktu tertentu serta mengurangi kolesterol yang jika terlalu banyak akan membahayakan tubuh. Juga manfaat lainnya dari puasa sangat banyak.</span></h3><h3 style="font-weight: normal;"><span style="font-size: small;">Wallaahu A’lam.</span></h3>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1765215757802502660.post-33919781007263146662011-06-25T10:00:00.000-07:002011-06-25T10:00:02.234-07:00Cara Kerja Mekanisme Mesin Risograph<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://i1219.photobucket.com/albums/dd425/w03lv3r1n3/DB%20abondis/risograp.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="228" src="http://i1219.photobucket.com/albums/dd425/w03lv3r1n3/DB%20abondis/risograp.jpg" width="320" /></a></div><br />
<br />
Teknologi mesin terbaru abad ini dengan mekanisme kerja sangat mirip dengan mesin fotokopi (Photocopy, copier). Mesin cetak Riso menyatukan beberapa proses yang sebelumnya dilakukan secara manual, misalnya dengan menggunakan Riso Cetak Gocco sistem atau Gestetner sistem.<br />
<br />
Dokumen/naskah asli dipindai (scanning) melalui mesin dan master yang dibuat, master ini kemudian melilit ke drum dan tinta keluar melalui rongga dalam drum tinta. Master paper berjalan datar melalui mesin, sementara drum tinta Riso berputar dengan kecepatan tinggi untuk mencetak setiap teks/gambar ke atas kertas.<br />
<br />
Teknologi sederhana ini sangat bisa diandalkan dibandingkan dengan mesin fotokopi standar dan dapat mencapai kecepatan yang sangat tinggi (biasanya 120-130 halaman per menit) dan berbiaya sangat rendah. Sebuah umur mesin yang baik untuk mesin cetak sekelas Risograph dapat mencapai pembuatan sekitar 5.000.000 lembar cetak dan 100.000 lembar master.<br />
<br />
Komponen utama master thermal head pada Risograph dibuat oleh perusahaan Toshiba. Teknologi serupa mesin Risographs diproduksi juga oleh Ricoh, Gestetner, Rex Rotary dan Nashuatec. Kini, semua merek ini selain Riso, telah dimiliki oleh Ricoh.<br />
<br />
Karena proses tersebut memakai tinta cetak seperti cetak offset - dan tidak memerlukan panas untuk memperbaiki gambar pada kertas – seperti mesin fotokopi atau printer laser – output dari risograph dapat dikategorikan seperti materi cetakan lainnya. Ini berarti bahwa lembar yang telah dicetak dengan risograph dapat sebanding dengan kualitas printer laser (600 dpi)<br />
<br />
Untuk sekolah, klub, perguruan tinggi, politik kampanye dan pekerjaan jangka pendek lainnya yang perlu dicetak, Risograph menjembatani kesenjangan antara mesin fotokopi standar dan kemampuan dari mesin cetak komersial (mesin cetak offset).<br />
<br />
Riso MZ seri 2 color, adalah mesin cetak Risograph yang memungkinkan mencetak dua warna yang bisa dicetak dalam sekali jalan cetak. Riso model terbaru HC 5500, menggunakan kecepatan teknologi ink-jet yang tinggi untuk pencetakan FulColor Separasi 4 warna sekali jalan cetak dengan volume speed 120 halaman per menit.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1765215757802502660.post-57113774197907789482011-05-15T17:50:00.000-07:002011-05-15T17:50:48.384-07:00SISI NEGATIF PERGAULAN BEBAS REMAJA<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://i1219.photobucket.com/albums/dd425/w03lv3r1n3/DB%20abondis/pergaulan-bebas.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://i1219.photobucket.com/albums/dd425/w03lv3r1n3/DB%20abondis/pergaulan-bebas.jpg" width="320" /></a></div><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<span style="font-size: small;">Tingginya kasus penyakit Human Immunodeficiany Virus/Acquired Immnune Deficiency Syndrome <b>(HIV/AIDS)</b>, khususnya pada kelompok umur remaja, salah satu penyebabnya akibat pergaulan bebas.Hasil penelitian di 12 kota di Indonesia termasuk Denpasar menunjukkan 10-31% remaja yang belum menikah sudah pernah melakukan hubungan seksual.</span><br />
<span style="font-size: small;">Di kota Denpasar dari 633 pelajar Sekolah Menengah Tingkat Atas (SLTA) yang baru duduk di kelas II, 155 orang atau 23,4% mempunyai pengalaman hubungan seksual.</span><br />
<span style="font-size: small;">Mereka terdiri atas putra 27% dan putri 18%. Data statistik nasional mengenai penderita HIV/AIDS di Indonesia menunjukkan bahwa sekitar 75% terjangkit hilangnya kekebalan daya tubuh pada usia remaja.</span><br />
<span style="font-size: small;">Demikian pula masalah remaja terhadap penyalahgunaan narkoba semakin memprihatinkan.Berdasarkan data penderita HIV/AIDS di Bali hingga Pebruari 2005 tercatat 623 orang, sebagian besar menyerang usia produktif. Penderita tersebut terdiri atas usia 5-14 tahun satu orang, usia 15-19 tahun 21 orang, usia 20-29 tahun 352 orang, usia 30-39 tahun 185 orang, usia 40-49 tahun 52 orang dan 50 tahun ke atas satu orang.</span><br />
<span style="font-size: small;">semakin memprihatinkan penderita HIV/AIDS memberikan gambaran bahwa, cukup banyak permasalahan kesehatan reproduksi yang timbul diantara remaja. Oleh sebab itu mengembangan model pusat informasi dan konsultasi kesehatan reproduksi remaja melalui pendidik (konselor) sebaya menjadi sangat penting.</span><br />
<span style="font-size: small;">“Pusat informasi dan konsultasi kesehatan reproduksi remaja menjadi model pemberdayaan masyarakat yang bertujuan menumbuhkan kesadaran dan peranserta individu memberikan solusi kepada teman sebaya yang mengalami masalah kesehatan reproduksi”.</span><br />
<span style="font-size: small;">Pelatihan Managemen tersebut diikuti 24 peserta utusan dari delapan kabupaten dan satu kota di Bali berlangsung selama empat hari.</span><br />
<span style="font-size: small;">Belum lama ini ada berita seputar tentang keinginan sekelompok masyarakat agar aborsi dilegalkan, dengan dalih menjunjung tinggi nilai hak azasi manusia. Ini terjadi karena tiap tahunnya peningkatan kasus aborsi di Indonesia kian meningkat, terbukti dengan pemberitaan di media massa atau TV setiap tayangan pasti ada terungkap kasus aborsi. Jika hal ini di legalkan sebgaimana yang terjadi di negara-negara Barat akan berakibat rusaknya tatanan agama, budaya dan adat bangsa. Berarti telah hilang nilai-nilai moral serta norma yang telah lama mendarah daging dalam masyarakat. Jika hal ini dilegal kan akan mendorong terhadap pergaulan bebas yang lebih jauh dalam masyarakat. </span><br />
<span style="font-size: small;">Orang tidak perlu menikah untuk melakukan hubungan seks. Sedangkan pelepasan tanggung jawab kehamilan bisa diatasi dengan aborsi. Legalisasi aborsi bukan sekedar masalah-masalah kesehatan reproduksi lokal Indonesia, tapi sudah termasuk salah satu pemaksaan gaya hidup kapitalis sekuler yang dipropagandakan PBB melalui ICDP (International Conference on Development and Population) tahun 1994 di Kairo Mesir. </span><br />
<span style="font-size: small;">Pada dasarnya seorang wanita yang melakukan aborsi akan mengalami ; penderitaan kehilangan harga diri (82%), berteriak-teriak histeris (51%), mimpi buruk berkali-kali mengenai bayi (63%), ingin bunuh diri (28%), terjerat obat-obat terlarang (41%), dan tidak bisa menikmati hubungan seksual (59%). </span><br />
<span style="font-size: small;">Aborsi atau abortus berarti penguguran kandungan atau membuang janin dengan sengaja sebelum waktunya, (sebelum dapat lahir secara alamiah). Abortus terbagi dua; </span><br />
<span style="font-size: small;">Pertama, Abortus spontaneus yaitu abortus yang terjadi secara tidak sengaja. penyebabnya, kandungan lemah, kurangnya daya tahan tubuh akibat aktivitas yang berlebihan, pola makan yang salah dan keracunan. </span><br />
<span style="font-size: small;">Kedua, Abortus provocatus yaitu aborsi yang disengaja. Disengaja maksudnya adalah bahwa seorang wanita hamil sengaja menggugurkan kandungan/ janinnya baik dengan sendiri atau dengan bantuan orang lain karena tidak menginginkan kehadiran janin tersebut. </span><br />
<span style="font-size: small;"><b>Risiko Aborsi</b><br />
Aborsi memiliki risiko penderitaan yang berkepanjangan terhadap kesehatan maupun keselamatan hidup seorang wanita. Tidak benar jika dikatakan bahwa seseorang yang melakukan aborsi ia ” tidak merasakan apa-apa dan langsung boleh pulang “. </span><br />
<span style="font-size: small;">Ini adalah informasi yang sangat menyesatkan bagi setiap wanita, terutama mereka yang sedang kebingungan karena tidak menginginkan kehamilan yang sudah terjadi. Resiko kesehatan terhadap wanita yang melakukan aborsi berisiko kesehatan dan keselamatan secara fisik dan gangguan psikologis. </span><br />
<span style="font-size: small;">Dalam buku “Facts of Life” yang ditulis oleh Brian Clowes, Phd; Risiko kesehatan dan keselamatan fisik yang akan dihadapi seorang wanita pada saat melakukan aborsi dan setelah melakukan aborsi adalah ;<br />
- Kematian mendadak karena pendarahan hebat.<br />
- Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal.<br />
- Kematian secara lambat akibat infeksi serius disekitar kandungan.<br />
- Rahim yang sobek (Uterine Perforation).<br />
- Kerusakan leher rahim (Cervical Lacerations) yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya.<br />
- Kanker payudara (karena ketidakseimbangan hormon estrogen pada wanita),<br />
- Kanker indung telur (Ovarian Cancer).<br />
- Kanker leher rahim (Cervical Cancer).<br />
- Kanker hati (Liver Cancer).<br />
- Kelainan pada placenta/ari-ari (Placenta Previa) yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya dan pendarahan hebat pada saat kehamilan berikutnya.<br />
- Menjadi mandul/tidak mampu memiliki keturunan lagi ( Ectopic Pregnancy).<br />
- Infeksi rongga panggul (Pelvic Inflammatory Disease).<br />
- Infeksi pada lapisan rahim (Endometriosis) </span><br />
<span style="font-size: small;">Proses aborsi bukan saja suatu proses yang memiliki resiko tinggi dari segi kesehatan dan keselamatan seorang wanita secara fisik, tetapi juga memiliki dampak yang sangat hebat terhadap keadaan mental seorang wanita. Gejala ini dikenal dalam dunia psikologi sebagai “Post-Abortion Syndrome” (Sindrom Paska-Aborsi) atau PAS. Gejala-gejala ini dicatat dalam ” Psychological Reactions Reported After Abortion ” di dalam penerbitan The Post-Abortion Review. </span><br />
<span style="font-size: small;">Oleh sebab itu yang sangat penting untuk diperhatikan dalam hal ini adanya perhatian khusus dari orang tua remaja tersebut untuk dapat memberikan pendidikan seks yang baik dan benar. Dan memberikan kepada remaja tersebut penekanan yang cukup berarti dengan cara meyampaikan; jika mau berhubungan seksual, mereka harus siap menanggung segala risikonya yakni hamil dan penyakit kelamin. </span><br />
<span style="font-size: small;">Namun disadari, masyarakat (orangtua) masih memandang tabu untuk memberikan pendidikan, pengarahan sex kepada anak. Padahal hal ini akan berakibat remaja mencari informasi dari luar yang belum tentu kebenaran akan hal sex tersebut. </span><br />
<span style="font-size: small;"><b>Nilai Pancasila</b><br />
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh perusahaan riset Internasional Synovate atas nama DKT Indonesia melakukan penelitian terhadap perilaku seksual remaja berusia 14-24 tahun. Penelitian dilakukan terhadap 450 remaja dari Medan, Jakarta, Bandung dan Surabaya. </span><br />
<span style="font-size: small;">Hasil penelitian tersebut mengungkapkan bahwa 64% remaja mengakui secara sadar melakukan hubungan seks pranikah dan telah melanggar nilai-nilai dan norma agama. Tetapi, kesadaran itu ternyata tidak mempengaruhi perbuatan dan prilaku seksual mereka. Alasan para remaja melakukan hubungan seksual tersebut adalah karena semua itu terjadi begitu saja tanpa direncanakan. </span><br />
<span style="font-size: small;">Hasil penelitian juga memaparkan para remaja tersebut tidak memiliki pengetahuan khusus serta komprehensif mengenai seks. Informasi tentang seks (65%) mereka dapatkan melalui teman, Film Porno (35%), sekolah (19%), dan orangtua (5%). Dari persentase ini dapat dilihat bahwa informasi dari teman lebih dominan dibandingkan orangtua dan guru, padahal teman sendiri tidak begitu mengerti dengan permasalahan seks ini, karena dia juga mentransformasi dari teman yang lainnya. </span><br />
<span style="font-size: small;">Kurang perhatian orangtua, kurangnya penanaman nilai-nilai agama berdampak pada pergaulan bebas dan berakibat remaja dengan gampang melakukan hubungan suami istri di luar nikah sehingga terjadi kehamilan dan pada kondisi ketidaksiapan berumah tangga dan untuk bertanggung jawab terjadilah aborsi. Seorang wanita lebih cendrung berbuat nekat (pendek akal) jika menghadapi hal seperti ini. </span><br />
<span style="font-size: small;">Pada zaman modren sekarang ini, remaja sedang dihadapkan pada kondisi sistem-sistem nilai, dan kemudian sistem nilai tersebut terkikis oleh sistem nilai yang lain yang bertentangan dengan nilai moral dan agama. Seperti model pakaian (fasion), model pergaulan dan film-film yang begitu intensif remaja mengadopsi kedalam gaya pergaulan hidup mereka termasuk soal hubungan seks di luar nikah dianggap suatu kewajaran. </span><br />
<span style="font-size: small;">Bebera faktor yang menyebabkan terjadinya pergaulan bebas dikalangan remaja yaitu;<br />
Pertama, Faktor agama dan iman.<br />
Kedua, Faktor Lingkungan seperti orangtua, teman, tetangga dan media.<br />
Ketiga, Pengetahuan yang minim ditambah rasa ingin tahu yang berlebihan.<br />
Keempat, Perubahan Zaman. </span><br />
<span style="font-size: small;"><b>Nilai Agama</b><br />
Firman Allah: ” Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut melarat. Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka dan kepadamu juga. Sesungguhnya membunuh mereka adalah dosa yang besar.” ( QS 17:31 ). Banyak calon ibu yang masih muda beralasan bahwa karena penghasilannya masih belum stabil atau tabungannya belum memadai, kemudian ia merencanakan untuk menggugurkan kandungannya. </span><br />
<span style="font-size: small;">Padahal ayat tersebut telah jelas menerangkan bahwa rezeki adalah urusan Allah sedangkan manusia diperintahkan untuk berusaha. Membunuh satu nyawa sama artinya dengan membunuh semua orang. Menyelamatkan satu nyawa sama artinya dengan menyelamatkan semua orang. </span><br />
<span style="font-size: small;">Islam memberikan ganjaran dosa yang sangat besar terhadap pelaku aborsi. Firman Allah: “Barang siapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena sebab-sebab yang mewajibkan hukum qishash, atau bukan karena kerusuhan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barang siapa yang memelihara keselamatan nyawa seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara keselamatan nyawa manusia semuanya.” (QS 5:32 ) </span><br />
<span style="font-size: small;">Oleh sebab itu aborsi adalah membunuh, membunuh berarti melakukan tindakan kriminal dan melawan terhadap perintah Allah. Al-Quran menyatakan: “Adapun hukuman terhadap orang-orang yang berbuat keonaran terhadap Allah dan RasulNya dan membuat bencana kerusuhan di muka bumi ialah: dihukum mati, atau disalib, atau dipotong tangan dan kakinya secara bersilang, atau diasingkan dari masyarakatnya. Hukuman yang demikian itu sebagai suatu penghinaan untuk mereka di dunia dan di akhirat mereka mendapat siksaan yang pedih.” (QS 5:36) </span><br />
<span style="font-size: small;"><b>Nilai Yuridis/Hukum</b><br />
Dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana Indonesia Bab XIV tentang kejahatan terhadap kesusilaan pasal 229 ayat (1) dikatakan bahwa perbuatan aborsi yang disengaja atas perbuatan sendiri atau meminta bantuan pada orang lain dianggap sebagai tindakan pidana yang diancam dengan hukuman paling lama 4 tahun penjara atau denda paling banyak tiga ribu rupiah. </span><br />
<span style="font-size: small;">Ayat (2) pasal 299 tersebut melanjutkan bahwa apabila yang bersalah dalam aborsi tersebut adalah pihak luar ( bukan ibu yang hamil ) dan perbuatan itu dilakukan untuk tujuan ekonomi, sebagai mata pencarian, maka hukumannya dapat ditambah sepertiga hukuman pada ayat (1) dia atas. </span><br />
<span style="font-size: small;">Apabila selama ini perbuatan itu dilakukan sebagai mata pencarian, maka dapat dicabut haknya untuk melakukan mata pencarian tersebut. Kemudian pada pasal 346 dikatakan bahwa wanita yang dengan sengaja menggugurkan kandungannya atau meyuruh orang lain untuk melakukan hal itu diancam hukuman penjara paling lama empat tahun. </span><br />
<span style="font-size: small;">Pada pasal 347 ayat (1) disebutkan orang yang menggugurkan atau mematikan kehamilan seorang wanita tanpa persetujuan wanita itu diancam hukuman paling lama 12 tahun penjara, dan selanjutnya ayat (2) menyebutkan jika dalam menggugurkan kandungan tersebut berakibat pada hilangnya nyawa wanita yang mengandung itu, maka pihak pelaku dikenakan hukuman penjara paling lama 15 tahun. </span><br />
<span style="font-size: small;">Dalam pasal 348 ayat (1) disebutkan bahwa orang yang dengan sengaja menggugurkan kandungan seorang wanita atas persetujuan wanita itu diancam hukuman paling lama 15 tahun penjara, dan ayat (2) melanjutkan, jika dalam perbuatan itu menyebabkan wanita itu meninggal, maka pelaku diancam hukuman paling lama 17 tahun penjara. Dengan demikian, perbuatan aborsi di Indonesia termasuk tindakan kejahatan yang diancam dengan hukuman yang jelas dan tegas. </span><br />
<span style="font-size: small;"><b>Kesimpulan</b><br />
Telah jelas bagi kita tidak ada dasar bagi Rancangan pembentukan Undang-undang legalisasi aborsi karena hal itu bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, Agama dan Hukum yang berlaku. Legalisasi aborsi akan mendorong pergaulan bebas lebih jauh dalam masyarakat. </span><br />
<span style="font-size: small;">Orang tidak perlu menikah untuk melakukan hubungan seks. Sedangkan pelepasan tanggung jawab kehamilan bisa diatasi dengan aborsi. Sedangkan dilarang saja masih banyak terjadi aborsi, bagaimana jika hal ini dilegalkan? Legalisasi akan berakibat orang tidak lagi takut untuk melakukan hubungan intim pranikah, prostitusi karena jika hamil hanya tinggal datang ke dokter atau bidan beranak untuk menggugurkan, dengan kondisi ini dokter ataupun bidan dengan leluasa memberikan patokan harga yang tinggi dalam sekali melakukan pengguguran. </span><br />
<span style="font-size: small;">Jika perharinya yang melakukan aborsi 7 s/d 8 orang dan harga sekali aborsi sebesar Rp. 4.000.000,-, berarti dalam satu harinya dokter ataupun bidan bisa meraup keuntungan sebesar Rp. 32.000.000,-. Jika di legalkan hal tersebut lebih berdampak negatif bagi pertumbuhan dan perkembangan remaja, legalisasi tidak memberikan manfaat bagi masyarakat dan bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dan Agama, jika bertentangan tidak perlu diterima/dibentuk peraturan tersebut. </span><br />
<span style="font-size: small;">Yang terpenting sebenarnya adalah bagaimana remaja dapat menempatkan dirinya sebagai remaja yang baik dan benar sesuai dengan tuntutan agama dan norma yang berlaku di dalam masyarakat serta dituntut peran serta orangtua dalam memperhatikan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari anaknya, memberikan pendidikan agama, memberikan pendidikan seks yang benar. Oleh sebab itu permasalahan ini merupakan tugas seluruh elemen bangsa tanpa terkecuali, agar menjadi sebuah proritas dalam penanganannya agar tidak terjadi kematian disebabkan aborsi tersebut. </span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1765215757802502660.post-21795555491712205232011-05-15T17:24:00.000-07:002011-05-15T17:27:33.340-07:00PERGAULAN DALAM PANDANGAN ISLAM<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://i1219.photobucket.com/albums/dd425/w03lv3r1n3/DB%20abondis/pergaulanbebas2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="211" src="http://i1219.photobucket.com/albums/dd425/w03lv3r1n3/DB%20abondis/pergaulanbebas2.jpg" width="320" /></a></div><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;"><span class="fullpost"> Ruang lingkup remaja memang sebuah dunia yang terbatas namun sangat mata sulit di bicarakan batasan akhirnya, tentang remaja selalu mendapat tanggapan yang beraneka ragam. Sayangnya, sekarang ini kesan yang ada dalam benak masyarakat justru cenderung kebanyakan negatif. Dimulai dari perkelahian antar pelajar, pornografi, kebut-kebutan, tindakan kriminal seperti pencurian dan perampasan barang orang lain, pengedaran dan pesta obat-obat terlarang, bahkan yang sekarang lagi heboh adalah dampak pergaulan bebas yang semakin mengkhawatirkan.</span><br />
<span class="fullpost"> Apalagi sekarang terpaan media informasi di abad millennium ini semakin merambah dengan cepat. Di daerah yang tidak diduga sekalipun bahkan terpencil ada saja tempat untuk pemutaran film-film porno. Rental VCD bertebaran di setiap tempat, belum lagi media cetak yang demikian bebas mengumbar informasi sensual dan kemesuman</span><br />
<span class="fullpost"> Satu masalah yang perlu mendapat perhatian serius adalah bebasnya hubungan antar jenis diantara pemuda yang nantinya menjadi tonggak pembaharuan. Islam sangat memperhatikan masalah ini dan banyak memberikan rambu-rambu untuk bisa berhati-hati dalam melewati masa muda. Suatu masa yang akan ditanya Allah di hari kiamat diantara empat masa kehidupan di dunia ini. </span><br />
<span class="fullpost"> </span><br />
<span class="fullpost"> Islam telah mengatur etika pergaulan remaja. Perilaku tersebut merupakan batasan-batasan yang dilandasi nilai-nilai agama. Oleh karena itu perilaku tersebut harus diperhatikan, dipelihara, dan dilaksanakan oleh para remaja. Perilaku yang menjadi batasan dalam pergaulan adalah :</span></div><div style="text-align: justify;"><br />
<span class="fullpost"> <b>1. Menutup Aurat</b></span><br />
<span class="fullpost"> Islam telah mewajibkan laki-laki dan perempuan untuk menutup aurot demi menjaga kehormatan diri dan kebersihan hati. Aurot merupakan anggota tubuh yang harus ditutupi dan tidak boleh diperlihatkan kepada orang yang bukan mahramnya terutama kepada lawan jenis agar tidak boleh kepada jenis agar tidak membangkitkan nafsu birahi serta menimbulkan fitnah.</span><br />
<span class="fullpost"> Aurat laki-laki yaitu anggota tubuh antara pusar dan lutut sedangkan aurat bagi wanita yaitu seluruh anggota tubuh kecuali muka dan kedua telapak tangan.</span><br />
<span class="fullpost"> Di samping aurat, Pakaian yang di kenakan tidak boleh ketat sehingga memperhatikan lekuk anggota tubuh, dan juga tidak boleh transparan atau tipis sehingga tembus pandang. </span><br />
<span class="fullpost"> <b>2. Menjauhi perbuatan zina</b></span><br />
<span class="fullpost"> Pergaulan antara laki-laki dengan perempuan di perbolehkan sampai pada batas tidak membuka peluang terjadinya perbuatan dosa. Islam adalah agama yang menjaga kesucian, pergaulan di dalam islam adalah pergaulan yang dilandasi oleh nilai-nilai kesucian. Dalam pergaulan dengan lawan jenis harus dijaga jarak sehingga tidak ada kesempatan terjadinya kejahatan seksual yang pada gilirannya akan merusak bagi pelaku maupun bagi masyarakat umum. Dalam Al-Qur’an Allah berfirman dalam Surat Al-Isra’ ayat 32:</span><br />
<span class="fullpost"> </span><span class="fullpost"> “Dan janganlah kamu mendekati zina, Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk”</span><br />
<span class="fullpost"> Dalam rangka menjaga kesucian pergaulan remaja agar terhindar dari perbuatan zina, islam telah membuat batasan-batasan sebagai berikut :</span><br />
<ol><li><span class="fullpost"> Laki-laki tidak boleh berdua-duaan dengan perempuan yang bukan mahramnya. Jika laki-laki dan perempuan di tempat sepi maka yang ketiga adalah syetan, mula-mula saling berpandangan, lalu berpegangan, dan akhirnya menjurus pada perzinaan, itu semua adalah bujuk rayu syetan.</span></li>
<li><span class="fullpost"> Laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim tidak boleh bersentuhan secara fisik. Saling bersentuhan yang dilarang dalam islam adalah sentuhan yang disengaja dan disertai nafsu birahi. Tetapi bersentuhan yang tidak disengaja tanpa disertai nafsu birahi tidaklah dilarang.</span></li>
</ol></div><div style="text-align: justify;"><br />
<span class="fullpost"> <b>Tata Cara Pergaulan Remaja</b></span><br />
<span class="fullpost"> Semua agama dan tradisi telah mengatur tata cara pergaulan remaja. Ajaran islam sebagai pedoman hidup umatnya, juga telah mengatur tata cara pergaulan remaja yang dilandasi nilai-nilai agama. Tata cara itu meliputi :</span><br />
<span class="fullpost"> <b>a. Mengucapkan Salam</b></span><br />
<span class="fullpost"> Ucapan salam ketika bertemu dengan teman atau orang lain sesama muslim, ucapan salam adalah do’a. Berarti dengan ucapan salam kita telah mendoakan teman tersebut.</span></div><div style="text-align: justify;"><br />
<span class="fullpost"> <b>b. Meminta Izin</b></span><br />
<span class="fullpost"> Meminta izin di sini dalam artian kita tidak boleh meremehkan hak-hak atau milik teman apabila kita hendak menggunakan barang milik teman maka kita harus meminta izin terlebih dahulu</span></div><div style="text-align: justify;"><br />
<span class="fullpost"> <b>c. Menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda</b></span><br />
<span class="fullpost"> Remaja sebagai orang yang lebih muda sebaiknya menghormati yang lebih tua dan mengambil pelajaran dari hidup mereka. Selain itu, remaja juga harus menyayangi kepada adik yang lebih muda darinya, dan yang paling penting adalah memberikan tuntunan dan bimbingan kepada mereka ke jalan yang benar dan penuh kasih sayang.</span></div><div style="text-align: justify;"><br />
<span class="fullpost"> <b>d. Bersikap santun dan tidak sombong</b></span><br />
<span class="fullpost"> Dalam bergaul, penekanan perilaku yang baik sangat ditekankan agar teman bisa merasa nyaman berteman dengan kita. Kemudian sikap dasar remaja yang biasanya ingin terlihat lebih dari temannya sungguh tidak diterapkan dalam islam bahkan sombong merupakan sifat tercela yang dibenci Allah.</span></div><div style="text-align: justify;"><br />
<span class="fullpost"> <b>e. Berbicara dengan perkataan yang sopan</b></span><br />
<span class="fullpost"> Islam mengajarkan bahwa bila kita berkata, utamakanlah perkataan yang bermanfaat, dengan suara yang lembut, dengan gaya yang wajar .</span></div><div style="text-align: justify;"><br />
<span class="fullpost"> <b>f. Tidak boleh saling menghina</b></span><br />
<span class="fullpost"> Menghina / mengumpat hukumnya dilarang dalam islam sehingga dalam pergaulan sebaiknya hindari saling menghina di antara teman.</span></div><div style="text-align: justify;"><br />
<span class="fullpost"> <b>g. Tak boleh saling membenci dan iri hati</b></span><br />
<span class="fullpost"> Rasa iri akan berdampak dapat berkembang menjadi kebencian yang pada akhirnya mengakibatkan putusnya hubungan baik di antara teman. Iri hati merupakan penyakit hati yang membuat hati kita dapat merasakan ketenangan serta merupakan sifat tercela baik di hadapan Allah dan manusia.</span></div><div style="text-align: justify;"><br />
<span class="fullpost"> <b>h. Mengisi waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat</b></span><br />
<span class="fullpost"> Masa remaja sebaiknya dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan yang positif dan bermanfaat remaja harus membagi waktunya efisien mungkin, dengan cara membagi waktu menjadi 3 bagian yaitu : sepertiga untuk beribadah kepada Allah, sepertiga untuk dirinya dan sepertiga lagi untuk orang lain.</span></div><div style="text-align: justify;"><br />
<span class="fullpost"> <b>i. Mengajak untuk berbuat kebaikan</b></span><br />
<span class="fullpost"> Orang yang memberi petunjuk kepada teman ke jalan yang benar akan mendapatkan pahala seperti teman yang melakukan kebaikan itu, dan ajakan untuk berbuat kebajikan merupakan suatu bentuk kasih sayang terhadap teman.</span></div><div style="text-align: justify;"><br />
<span class="fullpost"> Demikian beberapa tata cara pergaulan remaja yang dilandasi nilai-nilai moral dan ajaran islam. Tata cara tersebut hendaknya dijadikan pedoman bagi remaja dalam bergaul dengan teman-temannya.Mudah-mudahan ini bisa kita jadikan renungan atau muhasabah</span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1765215757802502660.post-65070873614301329182011-05-11T07:26:00.000-07:002011-05-11T07:32:31.627-07:00TETESAN KASIH IBU TIADA HENTI,,,,,,,,<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://i1219.photobucket.com/albums/dd425/w03lv3r1n3/DB%20abondis/kasihIbu.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="254" src="http://i1219.photobucket.com/albums/dd425/w03lv3r1n3/DB%20abondis/kasihIbu.jpg" width="320" /></a></div><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Saat km berumur 1 tahun, dia menyuapi dan memandikan.<br />
Sebagai balasannya, km menangis sepanjang malam.<br />
<br />
Saat kau berumur 2 tahun, dia mengajarimu bagaimana cara berjalan.<br />
Sebagai balasannya, kau kabur saat dia memanggilmu.<br />
<br />
Saat kau berumur 3 tahun, dia memasakkan semua makananmu dengan kasih<br />
sayang. Sebagai balasannya, kau buang piring berisi makanan ke lantai.<br />
<br />
Saat kau berumur 4 tahun, dia memberimu pensil berwarna Sebagai balasannya,<br />
kau coret-coret dinding rumah dan meja makan<br />
<br />
Saat kau berumur 5 tahun, dia membelikanmu pakaian2 yang mahal dan indah.<br />
Sebagai balasannya,kau memakainya untuk bermain di kubangan lumpur dekat rumah<br />
<br />
Saat kau berumur 6 tahun, dia mengantarmu pergi ke sekolah. Sebagai<br />
balasannya, kau berteriak.”NGGAK MAU!!”<br />
<br />
Saat kau berumur 7 tahun, dia membelikanmu bola.<br />
Sebagai balasannya, kau lemparkan bola ke jendela tetangga.<br />
<br />
Saat kau berumur 8 tahun, dia memberimu es krim.<br />
Sebagai balasannya, kau tumpahkan hingga mengotori seluruh bajumu.<br />
<br />
Saat kau berumur 9 tahun, dia membayar mahal untuk kursus ngaji. Sebagai<br />
balasannya, kau sering bolos dan sama sekali tidak pernah berlatih.<br />
<br />
Saat kau berumur 10 tahun, dia mengantarmu ke mana saja, dari kolam renang hingga sekolah. Sebagai balasannya, kau melompat keluar mobil tanpa memberi salam.<br />
<br />
Saat kau berumur 11 tahun, dia mengantar kau dan teman-temanmu ke bioskop.<br />
Sebagai balasannya, kau minta dia duduk di baris lain<br />
<br />
Saat kau berumur 12 tahun, dia melarangmu untuk melihat acara TV khusus orang dewasa. Sebagai balasannya, kau tunggu dia sampai di keluar rumah<br />
<br />
Saat kau berumur 13 tahun, dia menyarankanmu untuk memotong rambut, karena sudah waktunya. Sebagai balasannya, kau katakan dia tidak tahu mode.<br />
<br />
Saat kau berumur 14 tahun, dia membayar biaya untuk kempingmu selama sebulan liburan<br />
Sebagai balasannya, kau tak pernah meneleponnya..<br />
<br />
Saat kau berumur 15 tahun, pulang kerja ingin memelukmu.<br />
Sebagai balasannya, kau kunci pintu kamarmu.<br />
<br />
Saat kau berumur 16 tahun, dia ajari kau mengemudi mobilnya.<br />
Sebagai balasannya, kau pakai mobilnya setiap ada kesempatan tanpa peduli kepentingannya.<br />
<br />
Saat kau berumur 17 tahun, dia sedang menunggu telepon yang penting<br />
Sebagai balasannya, kau pakai telepon nonstop semalaman<br />
<br />
Saat kau berumur 18 tahun, dia menangis terharu ketika kau lulus SMA<br />
Sebagai balasannya, kau berpesta dengan temanmu hingga pagi.<br />
<br />
Saat kau berumur 19 tahun, dia membayar biaya kuliahmu dan mengantarmu ke kampus pada hari pertama. Sebagai balasannya, kau minta diturunkan jauh dari pintu gerbang agar kau tidak malu di depan teman-temanmu.<br />
<br />
Saat kau berumur 20 tahun, dia bertanya, “Dari mana saja seharian ini?”<br />
Sebagai balasannya, kau jawab,”Ah Ibu cerewet amat sih, ingin tahu urusan orang!”<br />
<br />
Saat kau berumur 21 tahun, dia menyarankan satu pekerjaan yang bagus utk karirmu di masa depan. Sebagai balasannya, kau katakan,”Aku tidak ingin seperti Ibu.”<br />
<br />
Saat kau berumur 22 tahun, dia memelukmu dengan haru saat kau lulus perguruan tinggi<br />
Sebagai balasannya, kau tanya dia kapan kau bisa ke Bali.<br />
<br />
Saat kau berumur 23 tahun, dia membelikanmu 1set furnitur untuk rumah barumu.<br />
Sebagai balasannya, kau ceritakan pada temanmu betapa jeleknya furnitur itu.<br />
<br />
Saat kau berumur 24 tahun, dia bertemu dengan tunanganmu dan bertanya ttg rencananya di masa depan. Sebagai balasannya, kau mengeluh,”Aduuh, bagaimana Ibu ini, kok bertanya spt itu?”<br />
<br />
Saat kau berumur 25 tahun, dia mambantumu membiayai penikahanmu.<br />
Sebagai balasannya, kau pindah ke kota lain yang jaraknya lebih dari 500km.<br />
<br />
Saat kau berumur 30 tahun, dia memberikan beberapa nasehat bagaimana merawat bayimu.<br />
Sebagai balasannya, kau katakan padanya,”Bu, sekarang jamannya sudah berbeda!”<br />
<br />
Saat kau berumur 40 tahun, dia menelepon untuk memberitahukan pesta ulang tahun salah seorang kerabat. Sebagai balasannya, kau jawab,”Bu, saya sibuk sekali, nggak ada waktu”.<br />
<br />
Saat kau berumur 50 tahun, dia sakit-sakitan sehingga memerlukan perawatanmu.<br />
Sebagai balasannya, kau baca tentang pengaruh negatif orang tua yang menumpang tinggal di rumah anak-anaknya.<br />
<br />
Dan hingga suatu hari, dia meninggal dengan tenang, dan tiba-tiba kau teringat semua yang belum pernah kau lakukan.<br />
<br />
Semoga uraian di atas bisa memberikan banyak inspirasi dan motivasi. Terutama agar kita bisa lebih mencintai & berbakti pada IBU tanpa menyakiti hatinya.Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1765215757802502660.post-72857502471637414152011-05-11T07:23:00.000-07:002011-05-11T07:23:16.302-07:00ETIKA DALAM DUNIA KERJA<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://i1219.photobucket.com/albums/dd425/w03lv3r1n3/DB%20abondis/etikakerja.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://i1219.photobucket.com/albums/dd425/w03lv3r1n3/DB%20abondis/etikakerja.jpg" /></a></div><br />
Penulis kali ini akan berusaha memberikan gambaran tentang dunia kerja yang penulis harap ini adalah sarana referensi yang nantinya para siswa SMK hadapi dalam jenjang kedepan menjelang masa depan, dalam dunia kerja ada sebuah aturan yang diterapkan manajemen dengan tujuan membuat suatu Rule Of Dicipline Of Work yang tidak lain merupakan bertujuan untuk peningkatan SDM (Sumber Daya Manusia)<br />
Etika profesi merupakan karakteristik suatu profesi yang membedakan suatu profesi dengan profesi lainnya, yang berfungsi untuk mengatur tingkah laku para anggotanya (Murtanto dan Marini, 2003). Sedangkan menurut Agoes (2004), Setiap profesi yang memberikan pelayanan jasa pada masyarakat harus memiliki kode etik, yang merupakan seperangkat prinsip-prinsip moral yang mengatur tentang perilaku profesional.<br />
Tanpa etika, profesi akuntansi tidak aka nada karena fungsi akuntan adalah sebagai penyedia informasi untuk proses pemabuatan keputusan bisnis oleh para pelaku bisnis.<br />
Sebagaimana etika dalam bidang profesi Hakim, semestinya bebas nilai, bisa menentukan dan menghilangkan hak atau kebebasan seseorang.<br />
Sedangkan dalam etika profesi Dokter memiliki kekuasaan atas fisik atau tubuh pasiennya. Kesalahan seorang dokter dalam pengambilan keputusan saat melaksanakan profesinya, dapat menyebabkan seorang pasiennya mengalami gangguan kesehatan, cacat atau bahkan meninggal.<br />
Maka dapat disimpulkan bahwa etika profesi dalam segala bidang pekerjaan yang ada hamper sama, yaitu mematuhi kode etik atau norma-norma yang berlaku. Yang membedakannya adalah profesinya dan norma-morma yang berlaku pada setiap bidangnya.<br />
Dalam prinsip etika akuntan atau kode etik akuntan meliputi delapan butir pernyataan (IAI,1998,dalam Ludigdo,2007). Kedelapan pernyataan tersebut merupakan hal-hal yang seharusnya dimiliki oleh seoran akuntan, meliputi :<br />
1. Tanggung Jawab Profesi : bahwa akuntan di dalam melaksanakan tanggungjawabnya sebagai profesional harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya.<br />
2. Kepentingan Publik : akuntan sebagai anggota IAI berkewajiban untuk senatiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepentingan publik, dan menunjukkan komitmen atas profesionalime.<br />
3. Integritas : akuntan sebagai seorang profesional, dalam memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, harus mematuhi tanggungjawab profesionalnya tersebut dengan menjaga integritasnya setingi mungkin.<br />
4. Obyektifitas : dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya, seorang akuntan sebagai anggota IAI harus menjaga obyektifitasnya dan bebas dari benturan kepentingan.<br />
5. Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional : akuntan dituntut harus melaksanakan jasa profesionalnnya dengan penuh kehati-hatian, kompetensi dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan keterampilan profesionalnya pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa klien atau pemberi kerja memperoleh manfaat dari jasa profesional yang kompeten berdasarkan perkembangan praktik, legislasi dan teknik yang paling mutakhir.<br />
6. Kerahasiaan : akuntan harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesiaonal atau hukum untuk mengungkapkannya.<br />
7. Perilaku Profesional : akuntan sebagai profesional dituntut untuk berperilaku konsisten selaras dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesinya.<br />
8. Standar teknis : akuntan dalam menjalankan tugas profesionalnya harus mengacu dan mematuhi standar teknis dan standar profesional yang relevan.<br />
Sekian kiranya tulisan ini saya buat, jika ada kekurangan dan salah-salah kata, saya mohon maaf. Terima kasihUnknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1765215757802502660.post-59011275874517135042011-05-10T09:55:00.000-07:002011-05-10T10:10:16.664-07:00MOTIVASI DAN RENUNGAN KEHIDUPAN<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://i1219.photobucket.com/albums/dd425/w03lv3r1n3/DB%20abondis/renungankehidupan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://i1219.photobucket.com/albums/dd425/w03lv3r1n3/DB%20abondis/renungankehidupan.jpg" /></a></div><br />
<br />
Jangan tertarik kepada seseorang karena parasnya,<br />
sebab keelokan paras dapat menyesatkan.<br />
Jangan pula tertarik kepada kekayaannya,<br />
karena kekayaan dapat musnah.<br />
Tertariklah kepada seseorang yang dapat membuatmu tersenyum,<br />
karena hanya senyum yang dapat membuat hari-hari yang gelap menjadi cerah .<br />
Semoga kamu menemukan orang seperti itu.<br />
<br />
Ada saat-saat dalam hidup ketika kamu sangat merindukan seseorang<br />
sehingga ingin hati menjemputnya dari alam mimpi<br />
dan memeluknya dalam alam nyata.<br />
Semoga kamu memimpikan orang seperti itu.<br />
<br />
Bermimpilah tentang apa yang ingin kamu impikan,<br />
pergilah ke tempat-tempat kamu ingin pergi,<br />
jadilah seperti yang kamu inginkan,<br />
karena kamu hanya memiliki satu kehidupan<br />
dan satu kesempatan untuk melakukan hal-hal yang ingin kamu lakukan.<br />
<br />
Semoga kamu mendapatkan kebahagiaan yang cukup<br />
untuk membuatmu baik hati,<br />
cobaan yang cukup untuk membuatmu kuat,<br />
kesedihan yang cukup untuk membuatmu manusiawi,<br />
pengharapan yang cukup untuk membuatmu bahagia<br />
dan uang yang cukup untuk membeli hadiah-hadiah<br />
(kepada orang yang kamu kasihi).<br />
<br />
Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup,<br />
pintu yang lain dibukakan.<br />
Tetapi acapkali kita terpaku terlalu lama pada<br />
pintu yang tertutup sehingga tidak melihat<br />
pintu lain yang dibukakan bagi kita.<br />
<br />
Sahabat terbaik adalah dia yang dapat duduk<br />
berayun-ayun di beranda bersamamu, tanpa<br />
mengucapkan sepatah katapun, dan kemudian<br />
kamu meninggalkannya dengan perasaan telah<br />
bercakap-cakap lama dengannya.<br />
<br />
Sungguh benar bahwa kita tidak tahu apa yang kita miliki<br />
sampai kita kehilangannya, tetapi sungguh benar pula<br />
bahwa kita tidak tahu apa yang belum pernah kita miliki<br />
sampai kita mendapatkannya.<br />
<br />
Pandanglah segala sesuatu dari kacamata orang lain.<br />
Apabila hal Itu menyakitkan hatimu,<br />
sangat mungkin hal itu menyakitkan hati orang itu pula.<br />
<br />
Kata-kata yang diucapkan sembarangan dapat menyulut perselisihan.<br />
Kata-kata yang kejam dapat menghancurkan suatu kehidupan.<br />
Kata-kata yang diucapkan pada tempatnya dapat meredakan ketegangan.<br />
Kata-kata yang penuh cinta dapat menyembuhkan dan memberkahi..<br />
Awal dari cinta adalah membiarkan orang yang kita cinta<br />
menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi<br />
gambaran yang kita inginkan.<br />
Jika tidak, kita hanya mencintai pantulan diri sendiri<br />
yang kita temukan di dalam dia<br />
<br />
Orang-orang yang paling berbahagia tidak selalu<br />
memiliki hal-hal terbaik, mereka hanya berusaha<br />
menjadikan yang terbaik dari setiap hal yang hadir dalam<br />
hidupnya<br />
<br />
Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu<br />
dengan beberapa orang Yang salah (tidak tepat)<br />
sebelum bertemu dengan orang yang tepat,<br />
kita Harus mengerti bagaimana berterima kasih atas karunia itu.<br />
<br />
Hanya diperlukan waktu semenit untuk menaksir seseorang,<br />
sejam untuk menyukai seseorang<br />
dan sehari untuk mencintai seseorang<br />
tetapi diperlukan waktu seumur hidup untuk melupakan seseorang.<br />
<br />
Kebahagiaan tersedia bagi mereka yang menangis,<br />
mereka yang disakiti hatinya,<br />
mereka yang mencari dan<br />
mereka yang mencoba.<br />
Karena hanya mereka itulah yang menghargai<br />
pentingnya orang-orang yang pernah hadir dalam hidup mereka.<br />
<br />
Cinta adalah jika kamu kehilangan rasa, gairah,<br />
romantika dan masih tetap peduli padanya.<br />
<br />
Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah<br />
ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu<br />
dan mendapati pada akhirnya bahwa tidak demikian adanya<br />
dan kamu harus melepaskannya.<br />
<br />
Cinta dimulai dengan sebuah senyuman, bertumbuh<br />
dengan sebuah ciuman dan berakhir dengan tetesan air mata.<br />
<br />
Cinta datang kepada mereka yang masih berharap sekalipun pernah dikecewakan,<br />
kepada mereka yang masih percaya sekalipun pernah dikhianati,<br />
kepada mereka yang masih mencintai sekalipun pernah disakiti hatinya.<br />
<br />
Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu,<br />
tetapi yang lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang<br />
dan tidak pernah memiliki keberanian untuk mengutarakan cintamu kepadanya.<br />
<br />
Masa depan yang cerah selalu tergantung kepada masa lalu yang dilupakan,<br />
kamu tidak dapat hidup terus dengan baik jika kamu tidak melupakan kegagalan<br />
dan sakit hati di masa lalu.<br />
<br />
<br />
Jangan pernah mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba<br />
jangan pernah menyerah jika kamu masih merasa sanggup<br />
jangan pernah mengatakan kamu tidak mencintainya lagi<br />
jika kamu masih tidak dapat melupakannya.<br />
<br />
Memberikan seluruh cintamu kepada seseorang<br />
bukanlah jaminan dia akan membalas cintamu!<br />
Jangan mengharapkan balasan cinta,<br />
tunggulah sampai cinta berkembang di hatinya,<br />
tetapi jika tidak, berbahagialah karena cinta tumbuh dihatimu.<br />
<br />
Ada hal-hal yang sangat ingin kamu dengar tetapi tidak akan<br />
pernah kamu dengar dari orang yang kamu harapkan untuk mengatakannya.<br />
namun demikian janganlah menulikan telinga untuk mendengar<br />
dari orang yang mengatakannya dengan sepenuh hati.<br />
<br />
Waktu kamu lahir, kamu menangis dan orang-orang disekelilingmu tersenyum<br />
jalanilah hidupmu sehingga pada saat kamu akan meninggalkan dunia<br />
dan pada saat itu kamu lah yang tersenyum<br />
dengan meninggalkan orang yang ganti akan menangisi kamuUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1765215757802502660.post-80312487098197847432011-05-09T07:41:00.000-07:002011-05-09T07:41:45.100-07:00JIWA IKHLAS<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://i1219.photobucket.com/albums/dd425/w03lv3r1n3/DB%20abondis/ikhlas.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://i1219.photobucket.com/albums/dd425/w03lv3r1n3/DB%20abondis/ikhlas.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;"> </div><div style="text-align: center;">Setiap jiwa adalah jiwa kecintaan Tuhan<br />
yang diturunkan ke alam kehidupan raga sebagai manusia<br />
yang bertugas mewujudkan kemuliaan dari jiwanya<br />
untuk mengindahkan kehidupan sesamanya<br />
bagi keindahan hidupnya di surga.<br />
<br />
Dan jiwa yang mampu memimpin dirinya sendiri<br />
untuk keluar dari kekhawatiran, ketidak-tegasan,<br />
penundaan, dan kemalasan,<br />
memiliki semua potensi untuk memindahkan gunung.</div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1765215757802502660.post-38773873939753861852011-05-09T06:58:00.000-07:002011-05-09T06:58:56.464-07:00PROSEDUR PENANGANAN SURAT MENYURAT<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://i1219.photobucket.com/albums/dd425/w03lv3r1n3/DB%20abondis/surat.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="248" src="http://i1219.photobucket.com/albums/dd425/w03lv3r1n3/DB%20abondis/surat.jpg" width="320" /></a></div><br />
TATA PERSURATAN DAN KEARSIPAN<br />
Pada bab ini, akan dibahas ulang materi tentang mail handling dan filling system, hanya pembahasannya lebih menitikberatkan aplikasinya di tempat kerja. Materi lebih menekankan pada sharing pendapat dengan membandingkan antara teori dengan aplikasinya di tempat kerja. Syarat utama untuk membahas modul ini adalah para peserta didik telah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Instansi atau di Dunia Usaha/Dunia Industri.<br />
<strong>A. </strong><strong>Tata Persuratan (Mail Handling)</strong><br />
Prosedur penanganan surat baik surat masuk maupun surat keluar dapat dilakukan dengan dua sistem yaitu Sistem Buku Agenda dan Sistem Kartu kendali.<br />
<strong>1. </strong><strong>Sistem Buku Agenda</strong><br />
Karakteristik mail handling sistem buku agenda adalah saat penanganan dan pendistribusian surat diperlukan buku-buku sebagai berikut :<br />
<ol><li>Buku Agenda Surat Masuk</li>
</ol>Kegunaannya yaitu untuk mencatat semua data surat masuk yang diterima oleh perusahaan<br />
<ol><li>Buku Agenda Surat Keluar</li>
</ol>Kegunaannya yaitu untuk mencatat semua data surat keluar yang dikirim keluar perusahaan/instansi maupun yang dikirim untuk lingkungan intern perusahaan<br />
<ol><li>Buku Ekspedisi Intern</li>
</ol>Kegunaannya yaitu :<br />
1) Untuk menginformasikan bahwa surat masuk yang perlu ditindaklanjuti (berdisposisi) sudah didistribusikan dan diterima oleh yang besangkutan (yang mendapat disposisi) dibuktikan dengan adanya tanda tangan penerima surat.<br />
2) Untuk menginformasikan bahwa surat keluar intern sudah didistribusikan dan diterima oleh yang bersangkutan dibuktikan dengan adanya tanda tangan penerima surat.<br />
<ol><li>Buku Ekspedisi Ekstern</li>
</ol>Kegunaannya untuk menginformasikan bahwa surat-surat keluar perusahaan/instansi sudah didistribusikan/dikirimkan dibuktikan dengan adanya tanggal kirim surat.<br />
Prosedur penanganan surat sistem buku agenda adalah sebagai berikut: a. Surat Masuk<br />
1) Surat diterima oleh bagian penerimaan surat<br />
2) Surat dikelompokkan misalnya surat untuk pimpinan, untuk manajer, untuk sekretaris, surat yang harus segera ditindaklanjuti, dll. sesuai kebutuhannya.<br />
3) Surat kemudian dicatat di Buku Agenda Surat Masuk. Petugasnya disebut Agendaris.<br />
4) Serahkan surat kepada yang bersangkutan (pimpinan, manajer, kepala bagian,dll)<br />
5) Surat dibaca oleh pimpinan/manajer/kepala bagian, kemudian surat-surat yang perlu ditindaklanjuti diberi disposisi.<br />
6) Surat diserahkan kepada sekretaris/kepala tata usaha<br />
7) Untuk surat-surat masuk yang berdisposisi, sebelum didistribusikan catat terlebih dahulu di buku agenda surat<br />
masuk pada kolom “diteruskan kepada” yaitu pihak yang mendapat disposisi.<br />
8) Oleh sekretaris/kepala tata usaha surat yang berdisposisi didistibusikan ke alamat disposisi dengan menggunakan buku ekspedisi intern<br />
9) Surat ditindaklanjuti sesuai dengan disposisi dari pimpinan/manajer/kepala bagian<br />
10) Selesai diproses surat masuk diserahkan ke bagian arsip untuk diarsipkan.<br />
b. Surat Keluar<br />
1) Diawali dengan adanya perintah/disposisi/instruksi pembuatan surat<br />
2) Pembuatan konsep surat oleh pihak yang mendapat disposisi (alamat disposisi)<br />
3) Konsep surat diserahkan kepada pihak yang memberikan disposisi untuk meminta persetujuan<br />
4) Apabila surat sudah disetujui kemudian minta nomor surat ke bagian pencatatan buku agenda surat keluar (Verbalis)<br />
5) Konsep surat diserahkan ke bagian pengetikan untuk diketik menjadi naskah surat (asli dan tindasan)<br />
6) Naskah surat diteliti kerapihan dan kebenarannya (sesuai dengan konsep surat) oleh kepala tata usaha/sekretaris<br />
7) Apabila naskah surat sudah sesuai dengan konsep surat, kemudian oleh pemeriksa (kepala tata usaha/sekretaris) diberi tanda taklik pada surat tindasan di sebelah kiri salam penutup.<br />
8) Naskah surat dan tindasan diserahkan kepada pihak yang memberikan disposisi untuk ditandatangani<br />
9) Serahkan surat kepada Verbalis untuk dicatat pada Buku Agenda Surat Keluar<br />
10) Selesai pencatatan, naskah asli diserahkan kepada ekspeditur untuk diperiksa kelengkapan suratnya, dicatat pada buku ekspedisi dan siap dikirimkan. Surat keluar intern dicatat pada buku ekspedisi intern dan surat keluar ekstern dicatat pada buku ekspedisi ekstern<br />
11) Tindasan/tembusan surat diserahkan kepada Arsiparis untuk diarsipkan.<br />
<strong>2. </strong><strong>Sistem Kartu Kendali</strong><br />
Karakteristik mail handling sistem kartu kendali adalah :<br />
<ol><li>Surat terlebih dahulu dikelompokkan menurut sifatnya (surat penting, rahasia, dan surat bisaa)</li>
<li>Masing-masing surat ditangani dengan cara yang berbeda sesuai dengan sifat suratnya</li>
<li>Pada saat penanganan surat, pengurusannya masih menggunakan kartu atau lembaran lepas baru diakhir periode kartu/lembaran-lembaran lepas itu dikumpulkan dan dijilid menjadi sebuah buku.</li>
</ol>Prosedur penanganan surat sistem kartu kendali adalah sebagai berikut:<br />
<ol><li>Surat Penting</li>
</ol>1) Surat Masuk<br />
a) Pertama-tama di Unit Kearsipan, surat masuk diterima oleh Bagian Penerima<br />
b) Bagian Penerima menyerahkan surat ke Bagian Pencatat Surat<br />
c) Bagian Pencatat surat menerima surat penting dan membuatkan 3 kartu kendali<br />
d) Kartu kendali diisi lengkap kecuali kolom indeks/subjek, kode dan pengolah dikosongkan<br />
e) Surat penting dan kartu kendali diserahkan ke Bagian Pengarah atau pengendali surat<br />
f) Bagian Pengarah mengisi kolom indeks, kode dan pengolah pada kartu kendali<br />
g) Kartu Kendali I disimpan oleh Bagian Pengarah pada Kotak Indeks<br />
h) Kartu Kendali II dan III berikut surat penting diserahkan ke Unit Pengolah Bagian Tata Usaha<br />
i) Di Bagian Tata Usaha surat penting dilengkapi dengan Lembar Disposisi rangkap 2, semua diisi lengkap kecuali kolom”instruksi” dan “diteruskan kepada” untuk diisi oleh pimpinan<br />
j) Surat penting, Kartu kendali III, dan 2 lembar disposisi diserahkan kepada Pimpinan Unit pengolah. Sedangkan Kartu Kendali II diserahkan ke Bagian Penata Arsip sebagai informasi ada surat masuk hanya belum bisa diarsipkan karena sedang diproses<br />
k) Surat penting, Kartu Kendali III dan 2 lembar disposisi setelah pengisiannya dilengkapi oleh pimpinan diserahkan kembali ke Bagian Tata Usaha<br />
l) Bagian Tata Usaha menyerahkan surat penting dan lembar disposisi I ke Bagian Pengolah Surat<br />
m) Selesai diolah surat penting dan lembar disposisi I diserahkan kembali ke Bagian Tata usaha<br />
n) Oleh Bagian Tata Usaha : Surat penting, Kartu Kendali III dan 2 Lembar Disposisi disatukan kemudian ditukar dengan Kartu Kendali II yang ada di Bagian Penata Arsip sebagai informasi bahwa surat sudah bisa diarsipkan.<br />
o) Posisi terakhir setelah surat masuk penting selesai diproses adalah Kartu Kendali I di Bagian Pengarah, Kartu Kendali II di Bagian Tata Usaha Unit Pengolah, dan Kartu Kendali III di Bagian Penata Arsip<br />
2) Surat Keluar<br />
a) Setelah naskah dan tindasan surat keluar penting selesai dibuat oleh Unit Pengolah surat diserahkan ke Unit Kearsipan Bagian Pencatat<br />
b) Bagian Pencatat surat menyiapkan 3 kartu kendali semua diisi kecuali kolom Indeks/subjek, Kode Arsip, dan pengolah dikosongkan<br />
c) Surat penting dan 3 kartu kendali diserahkan ke Bagian Pengarah<br />
d) Oleh Bagian Pengarah kartu kendali dilengkapi pengisiannya dengan indeks/subjek, kode arsip dan pengolah. Kartu Kendali I disimpan di Bagian Pengarah<br />
e) Kartu Kendali II dan III berikut surat penting diserahkan ke Bagian Ekspedisi.<br />
f) Bagian ekspedisi memeriksa kelengkapan surat kemudian surat asli siap dikirim sedangkan surat tindasan dan Kartu Kendali III diserahkan ke Bagian Penata Arsip<br />
g) Kartu Kendali II diserahkan ke Unit Pengolah sebagai informasi bahwa surat keluar sudah dikirim<br />
h) Posisi terakhir setelah surat selesai diproses adalah Kartu Kendali I di Unit Pengarah, Kartu Kendali II di Unit Pengolah, dan Kartu Kendali III di Penata Arsip<br />
<ol><li>Surat Biasa</li>
</ol>1) Surat Masuk<br />
a) Surat Biasa diterima oleh Unit Kearsipan Bagian Penerima Surat, kemudian diserahkan ke Bagian Pencatat Surat<br />
b) Bagian Pencatat Surat mencatat data surat biasa pada Lembar Pengantar Surat Biasa rangkap 2. Sebagai informasi bahwa apabila ada beberapa surat masuk yang ditujukan pada Unit Pengolah yang sama cukup ditulis pada Lembar Pengantar Surat Biasa yang sama<br />
c) Surat Biasa dan 2 Lembar Pengantar Surat Biasa diserahkan ke Unit Pengolah<br />
d) Setelah diparaf lembar Pengantar Surat Biasa I diserahkan ke Bagian Pencatat, sedangkan surat biasa dan Lembar Pengantar Surat Biasa II diarsipakan di Unit pengolah<br />
2) Surat Keluar<br />
a) Unit Pengolah membuat surat asli dan tindasan sesuai dengan disposisi pimpinan dan mencatat data surat pada Lembar Pengantar Surat Biasa rangkap 2<br />
b) Surat asli, tindasan dan Lembar Pengatar Surat Biasa rangkap 2 diserahkan ke Bagian Pencatat<br />
c) Setelah diparaf oleh Bagian Pencatat, Lembar Pengantar Surat Biasa I disimpan.<br />
d) Surat asli diserahkan ke Bagian Ekspedisi untuk dikirimkan sedangkan surat tindasan dan Lembar<br />
Pengantar Surat Biasa II diserahkan kembali ke Unit Pengolah sebagai informasi bahwa surat sudah dikirimkan.<br />
<ol><li>Surat Rahasia</li>
</ol>1) Surat Masuk<br />
a) Surat masuk rahasia diterima oleh Unit Kearsipan Bagian Penerima Surat<br />
b) Masih dalam keadaan tertutup, surat diserahkan ke Bagian Pencatat<br />
c) Bagian Pencatat membuatkan 2 Lembar Pengantar Surat Rahasia<br />
d) Surat yang masih dalam keadaan tertutup berikut 2 Lembar Pengantar Surat rahasia diserahkan ke Bagian Pengarah<br />
e) Oleh Bagian Pengarah, Surat Rahasia berikut 2 Lembar Pengantar Surat Rahasia diserahkan ke Unit Pengolah<br />
f) Setelah diparaf, Lembar Pengantar Surat Rahasia I diserahkan kembali ke Bagian Pengarah sebagai informasi bahwa surat sudah diterima<br />
g) Surat Rahasia dan Lembar Pengantar Surat Rahasia II disimpan di Unit Pengolah<br />
2) Surat Keluar<br />
a) Unit Pengolah membuat konsep surat, mengetik, dan memasukkan surat ke dalam sampul surat.<br />
b) Kemudian dengan dilampiri 2 Lembar Surat Pengantar Surat Rahasia, surat rahasia yang sudah dalam keadaan tertutup diserahkan ke Bagian Ekspedisi untuk dikirimkan<br />
c) Oleh Bagian Ekspedisi, surat rahasia dikirimkan, Lembar Pengantar Surat Rahasia II disimpan<br />
d) Sedangkan Lembar Pengantar Surat Rahasia I diserahkan kembali ke Unit Pengolah untuk disatukan dengan surat tindasan.<br />
<strong>B. </strong><strong>Tata Kearsipan (Filling System) </strong><br />
Beberapa system kearsipan yang biasa diterapkan di suatu perusahaan/instansi, yaitu :<br />
<ol><li>Sistem Tanggal</li>
<li>Sistem Abjad</li>
<li>Sistem Masalah</li>
<li>Sistem Wilayah</li>
<li>Sistem Nomor</li>
<li>Sistem Kombinasi</li>
</ol>Sebetulnya dari sistem-sistem penyimpanan arsip tersebut pada prinsipnya sama. Yang membedakannya hanyalah cara pengelompokkannya dan pemberian kode arsip, sedangkan prosedur kerja yang lainnya pada prinsipnya sama.<br />
<strong>1. </strong><strong>Prosedur Penyimpanan Arsip </strong><br />
a. Surat-surat sebelum disimpan dibuatkan Kartu Indeks atau dapat juga dicatat di Buku klapper<br />
b. Surat dikelompokkan antara surat masuk dengan surat keluar<br />
c. Surat dikelompokkan berdasarkan kode arsip yang dipergunakan baik untuk surat masuk maupun untuk surat keluar<br />
d. Kode arsip ditulis di pojok kanan atas surat memakai pinsil<br />
e. Siapkan Guide dan Tab<br />
f. Surat-Surat siap untuk disimpan di Tempat Arsip (Filling Cabinet, Odner, Bussiness File atau yang lainnya)<br />
<strong>2. </strong><strong>Prosedur Penemuan Kembali Arsip</strong><br />
a. Sebelum surat dicari di Tempat Arsip, lihat dulu data surat pada Kartu Indeks atau Buku Klapper<br />
b. Setelah yakin surat sudah tersimpan di Tempat Arsip, baru kita mencarinya di Tempat Arsip dengan berpedoman pada kode arsip yang dipergunakan<br />
<strong>3. </strong><strong>Prosedur Peminjaman Arsip</strong><br />
a. Arsip surat yang akan dipinjam, terlebih dahulu dibuatkan Bon Peminjaman Arsip rangkap 3<br />
b. Bon Peminjaman Arsip tersebut, satu disimpan di Tempat Arsip sebagai pengganti arsip yang dipinjam, satu disimpan oleh Arsiparis, dan satu lagi diserahkan ke Peminjam Arsip.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1765215757802502660.post-34514143054876612932011-05-09T06:38:00.000-07:002011-05-09T06:38:30.923-07:00TAHAP MENGOPERASIKAN KOMPUTER<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://i1219.photobucket.com/albums/dd425/w03lv3r1n3/DB%20abondis/Perangkat-komputer1.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="256" src="http://i1219.photobucket.com/albums/dd425/w03lv3r1n3/DB%20abondis/Perangkat-komputer1.gif" width="320" /> </a> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">Pengenalan Komputer Pemula</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Pengenalan Komputer, Windows, dan Word<br />
Pengenalan Bagian-Bagian Komputer<br />
Satu set komputer umumnya terdiri atas bagian-bagian:<br />
Monitor, berbentuk seperti pesawat televisi<br />
CPU (Central Processing Unit), umumnya berbentuk kotak yang diletakkan secara mendatar (biasa disebut bentuk desktop) atau menjulang (disebut bentuk tower/menara)<br />
Keyboard, berbentuk seperti papan ketik dengan tombol-tombol bertuliskan huruf A - Z, angka 0 – 9, dan fungsi-fungsi khusus.<br />
Mouse, berbentuk seperti tikus dengan kabel panjang yang terhubung ke CPU. Ada tombol yang bisa ditekan (biasanya berjumlah dua) dan di bagian tengah terdapat tombol putar/geser. Bagian bawah mouse terdapat bola yang dapat bergulir ke segala arah (pada model terakhir sudah digunakan lampu LED sebagai pengganti bola)<br />
Sepasang (atau lebih) speaker<br />
Stabilizer/Stavol, berbentuk kotak, biasanya ada jarum penunjuk daya di depannya. </div><div style="text-align: justify;"><br />
Printer, untuk mencetak dokumen/gambar/file dari komputer ke kertas<br />
Beberapa contoh perangkat lain yang mungkin dihubungkan dengan komputer:<br />
Scanner<br />
Headset/Mikrofon<br />
Telepon selular (via kabel data)<br />
Modem (mode eksternal)<br />
Jaringan lokal (LAN) (membutuhkan kartu ethernet)<br />
Plotter<br />
Tablet/Digitizer<br />
Cara Menghidupkan dan Mematikan Komputer<br />
Menghidupkan Komputer<br />
Pastikan komputer dan monitor sudah terhubung ke listrik. Nyalakan stabilizer dengan menekan switch power sampai lampu indikator menyala dan jarum penunjuk bergerak ke kanan.<br />
Nyalakan juga komponen yang terhubung langsung dengan listrik, misalnya monitor, printer, atau speaker.<br />
Cari bagian depan CPU, temukan dua tombol yang bisa ditekan<br />
Tombol untuk menghidupkan komputer biasanya mempunyai ciri-ciri:<br />
Bentuknya lebih besar<br />
Bertuliskan Power<br />
Jika tidak ada tulisannya, terdapat gambar di dekat tombol<br />
Tombol lain adalah tombol Reset yang berguna untuk membebaskan komputer dari kondisi Hang dengan memulai ulang komputer tanpa mematikannya. Ciri-cirinya: a. Bentuknya lebih kecil, bahkan kadang-kadang sangat kecil. Bertuliskan Reset <br />
Pada komputer produksi lama (1997 ke bawah), penekanan tombol Power harus cukup kuat (biasanya sampai berbunyi Klik). Namun untuk komputer generasi terakhir (produksi 1997 sampai sekarang), penekanan tombol Power cukup dengan sentuhan lembut, sampai lampu indikator menyala.<br />
Bila terdengar bunyi Bip satu kali, maka komputer sudah hidup dan siap melanjutkan ke tahap sistem operasi (Windows)<br />
Mematikan Komputer<br />
Pada sistem operasi Windows, mematikan komputer disebut Shut Down. Ada beberapa cara shutdown dalam Windows:<br />
Menggunakan mouse, klik tombol Start,, lalu tunjuk pada pilihan Shut Down (paling bawah) pada menu dan klik (tombol kiri), lalu akan muncul tampilan seperti di bawahkemudian pilih opsi Shut down the computer? dan klik tombol Yes<br />
Tekan tombol bergambar di keyboard, lalu tekan U, gunakan tombol panah untuk memilih opsi Shut down the computer?, dan tekan Enter<br />
Tekan tombol Ctrl + Esc, lalu lakukan seperti di atas.<br />
Tekan tombol Alt + F4, lalu lakukan seperti di atas.<br />
Akan muncul tampilan berbunyi Windows is Shutting Down...Please Wait. Setelah beberapa saat komputer akan mati dengan sendirinya.(Catatan: Pada komputer produksi lama (1997 ke bawah), tampilan di atas akan diikuti tampilan It's Now Safe to Turn Off Your Computer. Tekan tombol Power untuk mematikan komputer.)<br />
Matikan stabilizer dan bagian lain (monitor, printer, speaker)<br />
Dasar-Dasar Sistem Operasi (MS Windows 9x/Me)<br />
Tampilan Windows terdiri atas:<br />
Desktop, yaitu keseluruhan tampilan, biasanya dihiasi wallpaper/gambar<br />
Icon, berupa gambar-gambar kecil yang terletak di desktop, mewakili program/ aplikasi/ dokumen yang disebut juga Shortcut<br />
Tombol Start dengan lambang di bagian kiri<br />
Taskbar, merupakan kepanjangan tombol Start<br />
System Tray, berada di bagian kanan taskbar, berisi penunjuk waktu (jam),dan beberapa icon yang mewakili program/aplikasi khusus.<br />
Quick Launch (terdapat di Windows 98/IE4), berada di sebagian taskbar, berisi beberapa icon program aplikasi yang sering digunakan.<br />
Cara Menggunakan Mouse (dalam Windows)<br />
Cara menggunakan mouse adalah dengan menggenggam bagian atasnya menggunakan telapak tangan dan menggerakkannya ke segala arah untuk memposisikan pointer (tanda panah) di layar komputer.<br />
Tombol kiri dan tombol putar dioperasikan dengan jari telunjuk, dan tombol kanan dioperasikan dengan jari tengah (untuk yang kidal, berlaku kebalikannya) <br />
Kecuali disebutkan khusus, istilah klik mengacu pada penekanan tombol kiri mouse.<br />
Operasi klik kiri, kanan, dan klik kiri-kanan dapat dilatih menggunakan game Minesweeper<br />
Operasi lain adalah Dobel-Klik yaitu menekan tombol kiri dua kali berturut-turut<br />
Drag and Drop dilakukan dengan melakukan klik pada satu objek (icon) tanpa melepaskan tombol, kemudian menggerakkannya ke posisi yang diinginkan dengan membawa objek bersama dengan pointer lalu setelah sampai tombol mouse dilepaskan, dianalogkan dengan gerakan menggenggam, memindahkan benda, dan melepas genggaman.<br />
Operasi dobel-klik dan drag and drop dapat dilatih menggunakan game Solitaire<br />
Program aplikasi dapat diibaratkan alat perkakas untuk mengerjakan sesuatu tugas spesifik, misalnya: mengetik, menggambar, mengirim/menerima e-mail, browsing (menjelajah internet), chatting (bercakap-cakap secara elektronik), atau sekadar bersenang-senang (games).<br />
Suatu program aplikasi harus diaktifkan sebelum bisa dipakai. Ada beberapa cara mengaktifkan program aplikasi di Windows, yaitu:<br />
Menggunakan mouse, klik pada tombol Start, kemudian arahkan pointer ke submenu Programs, lalu carilah nama program yang diinginkan, yang mungkin masih tersembunyi di submenu berikutnya.<br />
Klik dua kali pada icon yang mewakili program tertentu di desktop<br />
Klik dua kali pada icon yang mewakili dokumen tertentu di desktop, Windows akan otomatis mengaktifkan aplikasi yang berhubungan<br />
Klik tombol kanan di desktop, pilih opsi NEW, lalu pilih salah satu tipe dokumen yang tersedia, sebuah icon baru akan diletakkan di desktop. Ganti nama dokumen, lalu klik dua kali untuk mengaktifkan aplikasi yang berhubungan<br />
Klik satu kali icon program/dokumen pada QUICKLAUNCH<br />
Ada beberapa cara lain yang memungkinkan:<br />
Melakukan klik dua kali pada icon/nama program aplikasi atau dokumen di WINDOWS EXPLORER<br />
Memilih salah satu dokumen di submenu RECENT DOCUMENTS<br />
Klik tombol START, klik RUN... lalu ketikkan nama program aplikasi selengkapnya (xxx.EXE atau xxx.COM) atau nama dokumen (xxx.DOC atau xxx.CDR)<br />
Untuk menutup/mengakhiri program aplikasi klik tombol X pada sudut kanan atas jendela program<br />
Aplikasi Komputer: Mengetik dan Mencetak (MS Word)<br />
Ada beberapa program aplikasi untuk mengetik, antara lain:<br />
Notepad dan WordPad adalah program bawaan Windows yang dapat digunakan untuk mengetik dokumen sederhana<br />
Word, produksi Microsoft, biasanya diinstalasi bersama program Microsoft Office<br />
Works, produksi Microsoft, merupakan versi ringan dari Microsoft Office<br />
WordPerfect, produksi Corel<br />
WordPro, produksi Lotus, bagian dari Paket SmartSuite<br />
StarWrite, produksi Sun Microsystems, bagian dari paket StarOffice<br />
OpenOffice.org Writer, mirip dengan StarWrite, diedarkan secara gratis<br />
Dalam modul ini kita menggunakan Microsoft Word XP.<br />
Buka program Word dengan mengklik icon W di desktop dua kali, atau memilih Microsot Word di submenu Programs<br />
Sebuah dokumen kosong akan otomatis terbuka<br />
Lakukan pekerjaan mengetik seperti biasa, gunakan ENTER untuk berganti paragraf/ alinea (bukan ganti baris!, Word akan otomatis merapikan tepi kanan ketikan)<br />
Untuk menyimpan dokumen:<br />
Tekan tombol bergambar disket di bagian atas<br />
Tekan tombol CTRL dan S bersamaan di keyboard<br />
Klik menu File lalu pilih Save<br />
Tekan tombol ALT dan F untuk mengaktifkan menu File. Gunakan tombol panah atas dan bawah untuk memilih Save di menu.<br />
Untuk mencetak dokumen:<br />
Pastikan printer terhubung ke CPU dan menyala (terhubung ke listrik), tekan tombol POWER/ON di printer kalau ada.<br />
Tekan tombol bergambar printer di bagian atas<br />
Tekan tombol CTRL dan P bersamaan di keyboard<br />
Klik menu File lalu pilih Print<br />
Untuk mengakhiri/keluar dari Word:<br />
Klik tombol X di pojok kanan atas<br />
Tekan tombol CTRL dan Q bersamaan di keyboard<br />
Klik menu File lalu pilih QUIT<br />
Modul 2: Pendalaman Windows<br />
Bagian-Bagian Window<br />
Title Bar, memuat judul dokumen/file dan aplikasi yang digunakan<br />
Icon operasi window (sudut kiri)<br />
Tombol minimize, maximize, close (sudut kanan)<br />
Menu Bar<br />
Icon Bar<br />
Scroll Bar, untuk menggulung dokumen/file ke atas/bawah, dan kiri/kanan<br />
Status Bar<br />
Pengenalan Mouse<br />
Bagian-Bagian Mouse<br />
Tombol mouse, bisa berjumlah satu (untuk Mac), dua, atau tiga<br />
Scroller, berupa roda berlapis karet, khususnya terdapat pada mouse-mouse keluaran terbaru, pertama kali diperkenalkan oleh Microsoft dengan IntelliMouse tahun 1997, bersamaan dengan software Office 97<br />
Bola penggerak, yang memungkinkan mouse digerakkan ke segala arah. Bola bisa dilepas dengan membuka penutup bagian bawah, untuk membersihkan roller. <br />
Lampu (LED) dan Sensor optik (LDR) terdapat di bagian dalam atau di bagian bawah (untuk mouse optik)<br />
Biasanya mouse menggunakan mouse pad (alas mouse) untuk memperlambat pengotoran roller atau menambah akurasi gerakan mouse optik, dan juga mengurangi kelelahan tangan.<br />
Gerakan Dasar Mouse<br />
Menggerakkan mouse sesuai arah pointer yang diinginkan di layar<br />
Klik tombol kiri, untuk membuka menu atau memilih item di layar, berupa icon, file, opsi menu, atau objek lain<br />
Dobel klik tombol kiri, untuk mengeksekusi program aplikasi atau membuka file (dobel-klik pada title bar akan memaksimasi window)<br />
Klik tombol kanan, untuk memunculkan context menu atau menu yang berhubungan dengan objek yang sedang ditunjuk<br />
Drag and Drop, yaitu menunjuk satu objek (icon atau file), mengklik dan menahan tombol kiri, kemudian mengarahkan mouse ke tempat yang diinginkan, lalu melepas tekanan pada tombol. Dapat dianalogkan dengan gerakan mengambil benda, menggenggam, mengarahkan, lalu melepaskan benda di tempat yang diinginkan. Drag and drop juga digunakan untuk:<br />
Mengubah ukuran window, dengan mengarahkan mouse di bagian tepi, mengklik, menyeret mouse ke arah dalam (memperkecil) atau ke arah luar (memperbesar), dan setelah mencapai ukuran yang diinginkan, tombol dilepas.<br />
Melakukan penyalinan (copy), pemindahan (move) file/dokume, atau membuat shortcut (lakukan dengan menekan tombol kanan dan akan muncul menu pilihan untuk ketiga operasi tersebut)<br />
Melakukan klik tombol kiri dan kanan secara bersamaan. Ini jarang digunakan.<br />
Menggulirkan scroller ke depan dan belakang untuk menggerakkan layar program aplikasi ke atas dan ke bawah. Pada beberapa program gerakan ini juga berarti melakukan pembesaran dan pengecilan objek/file (zooming)<br />
Modul 3: Windows Explorer dan MS Word<br />
Windows Explorer<br />
Windows Explorer adalah program manajemen file dan seluruh sumber daya sistem operasi yang berhubungan dengan komputer (perangkat keras), seperti jaringan, printer, dan panel kontrol (control panel). Tampilan windows explorer biasanya seperti nampak di bawah ini:<br />
Hampir semua operasi bisa dilakukan melalui windows explorer ini mulai menyalin, menghapus, memindah, mengganti nama, membuat file/folder baru, sampai mengakses jaringan dan internet.<br />
Menjalankan program atau membuka file dengan melakukan dobel-klik pada nama program/file yang ingin dibuka.<br />
Menyalin (copy) file dilakukan dengan menyeret file dari satu drive ke drive lain<br />
Memindah (move) file dilakukan dengan menyeret file dari satu folder ke folder lain dalam drive yang sama<br />
Menghapus file dilakukan dengan menyeret file ke Recycle Bin atau menekan tombol Delete. File yang dihapus dengan cara ini masih bisa dibatalkan penghapusannya dengan menyeretnya keluar dari Recycle Bin<br />
Mengganti nama dilakukan dengan mengklik pada nama file dua kali (bukan dobel-klik) dan langsung menulis nama baru.<br />
Mencetak file dapat dilakukan dengan menyeret file ke icon printer<br />
Trik dengan klik (tombol) kanan mouse di explorer:<br />
Seret file dengan menekan tombol kanan maka akan muncul menu Copy, Move, dan Create Shortcuts Here. Dengan ini kita bisa melakukan operasi apapun pada file.<br />
Klik kanan pada Recycle Bin dan pilih Empty Recycle Bin untuk mengosongkan recycle bin atau menghapus file secara permanen.<br />
Klik kanan pada file, pilih send to, maka file akan disalin ke tujuan tertentu, seperti disket (drive A) atau folder My Documents, membuat shortcut di desktop, atau mengirim file melalui e-mail.<br />
Klik kanan pada file, pilih Cut untuk memindah, atau Copy untuk menyalin, lalu pilih drive dan folder tujuan, lalu klik kanan dan pilih Paste, maka file akan tersalin atau berpindah.<br />
Klik kanan pada file dan pilih Rename untuk mengganti nama file<br />
Klik kanan pada file dan pilih Properties untuk melihat detail file.<br />
Trik keyboard di Windows Explorer:<br />
Tekan tombol Ctrl waktu menyeret file, maka operasi penyalinan akan menjadi pemindahan atau sebaliknya<br />
Tekan tombol Shift sambil menyeret file ke Recycle Bin atau menekan tombol Delete, maka file akan terhapus secara permanen.<br />
Gunakan kombinasi tombol berikut ini untuk operasi pemindahan atau penyalinan: Ctrl + X untuk Cut, Ctrl + C untuk Copy, dan Ctrl + V untuk Paste.<br />
Tekan Ctrl + Z untuk membatalkan operasi terakhir yang baru dilaksanakan<br />
Tekan Ctrl + A untuk memilih semua file/folder yang sedang ditampilkan<br />
Tekan F1 untuk memunculkan Help, F2 untuk mengganti nama file/folder, F3 untuk mencari file, F5 untuk memperbarui (refresh) tampilan<br />
Mengetik Dokumen menggunakan Microsoft Word<br />
Sebelum mengetik, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan:<br />
Pengaturan halaman, (Menu File Page Setup) disesuaikan dengan ukuran kertas di printer (Kuarto [= Letter], A4, atau Folio [perlu didefinisikan sendiri])<br />
Pengaturan margin (jarak dari pinggir halaman ke tulisan), sesuaikan dengan ketentuan, biasanya kiri dan atas antara 3-4 cm, kemudian kanan dan bawah antara 2,5 – 3 cm<br />
Pilih jenis huruf (Menu Format Font), jenis, ukuran, dan efek. Biasanya digunakan Times New Roman atau Arial ukuran 10 – 12<br />
Atur paragraf (Menu Format Paragraph), mulai pengaturan perataan (alignment): kiri, kanan, tengah, atau rata kiri-kanan, kemudian pilih ukuran spasi yang diinginkan, antara 1, 1,5 atau 2 spasi.<br />
Pengecekan ejaan dan tatabahasa (spelling and grammar checker) (menu Tools Options spelling & grammar) bila perlu dimatikan, atau set bahasa ke Bahasa Indonesia supaya tidak timbul garis bawah warna merah dan hijau di setiap kata yang kita ketik karena dianggap tidak sesuai dengan ejaan Bahasa Inggris. <br />
Latihan<br />
Ketiklah paragraf di bawah ini dengan ketentuan: Ukuran kertas A4, margin 4-2,5-4-3, font Times New Roman 12, rata kiri-kanan, dan spasi 1,5<br />
Microsoft Word merupakan program pengolah kata yang populer di platform Microsoft Windows. Saking populernya, setiap disebutkan mengetik menggunakan Windows, maka sesungguhnya Word-lah yang dimaksud. Bersama program lain seperti Excel, PowerPoint, Access, dan FrontPage, Word mampu berkolaborasi dalam paket Microsoft Office. Kolaborasi ini meliputi pertukaran data, konsistensi tampilan, dan juga kemampuan impor-ekspor antaraplikasi. Banyaknya fasilitas dan kemampuannya yang serbaguna membuat Word menjadi sangat populer. Sayangnya, karena popularitas inilah menyebabkan banyak virus yang diciptakan khusus untuk Word. Virus ini ditulis menggunakan bahasa pemrograman Word Basic atau sekarang dinamakan Visual Basic for Application. Bahasa ini sesungguhnya digunakan untuk menulis makro, atau program otomasi di Word.<br />
Modul 4: Mengetik dengan MS Word<br />
Menggunakan Mouse dalam Mengetik<br />
Kebanyakan pekerjaan mengetik menggunakan keyboard, namun penggunaan mouse pun cukup penting, terutama saat mengedit tulisan yang sudah selesai diketik.<br />
Klik tombol kiri mouse sekali untuk memindahkan kursor pada posisi manapun di tengah-tengah tulisan/paragraf.<br />
Gunakan drag and drop untuk mengeblok kata atau kalimat tertentu<br />
Setelah melakukan blok (seleksi) teks, pilih operasi yang diinginkan dari menu; atau<br />
Klik salah satu tombol di toolbar; atau<br />
Gunakan klik kanan untuk melakukan operasi pada teks<br />
Klik dua kali di tengah-tengah kata akan mengeblok kata itu<br />
Gunakan drag and drop untuk memindahkan kata/kalimat yang diblok<br />
Gunakan scroll (wheel) untuk menggulung dokumen ke atas dan ke bawah<br />
Klik pada tombol di sudut kanan bawah (di bawah tombol scroll) untuk berpindah satu halaman ke atas/bawah (sama dengan menekan tombol PgUp/PgDown)<br />
Gunakan drag and drop untuk menggeser slider di mistar atas untuk mengatur batas kiri, kanan dan posisi baris pertama alinea/paragraf.<br />
Mengetik dengan Baik<br />
Mengetik yang baik dilakukan dengan menggunakan sepuluh jari. Untuk membiasakan diri, diperlukan latihan yang rutin agar terbiasa. Keyboard dapat dibagi menjadi dua area, untuk tangan kiri dan kanan<br />
Tata letak jari-jari tangan dilakukan dengan meletakkan kelima jari dalam posisi di tengah-tengah keyboard, yaitu berturut-turut dari jari kelingking kiri sampai jari kelingking kanan pada posisi tombol A, S, D, F, Spasi, Spasi, J, K, L, dan ;<br />
Untuk mengetik tombol di bagian atas dan bawah, digunakan jari pada posisi terdekat, misalnya tombol G ditekan dengan jari telunjuk kiri, tombol O dengan jari manis kanan, dan Shift dengan jari kelingking. Setelah menekan tombol-tombol di atas, kembalikan jari ke posisi awal.<br />
Pandangan mata ke arah layar atau dokumen yang disalin, bukan ke arah keyboard. Duduk dalam posisi tegak dan tangan membentuk posisi siku-siku<br />
Lakukan pengetikan dengan menekan tombol keyboard dengan lembut, cepat dan tidak terlalu lama, karena akan membuat karakter berulang. Gunakan tombol backspace (← di sudut kanan sederet dengan tombol angka 1 – 0). Gunakan tombol Enter untuk berganti paragraf. Pergantian baris akan dilakukan secara otomatis oleh program Word. Gunakan tombol Shift untuk membuat huruf besar (tekan tombol shift, tahan, lalu tekan tombol huruf). Gunakan tombol Caps Lock untuk membuat kalimat/kata dalam huruf besar. Tombol Tab digunakan untuk menggeser awal baris menjorok ke dalam.<br />
Latihan<br />
Ketiklah menggunakan sepuluh jari !<br />
dfjk kjfd djfk dkfj fjdk fkdj kdfj kfjd kfdj dkfj dkjf fdjk fkdj fkjd<br />
asl; ;lsa a;sl als; al;s sla; ls;a a;ls la;s ;asl ;sal l;sa lsa; sl;a<br />
asdf jkl; ;lkj fdsa adk; sfjl a;fj sldk ajf; lsdk lsdk jf;a<br />
Ketiklah paragraf di bawah ini.<br />
MENGETIK DENGAN SEPULUH JARI<br />
Mengetik dengan baik, dikenal juga dengan metode sepuluh jari, sudah dikenal sejak lama. Prinsipnya dengan menggunakan semua jari tangan kiri dan kanan untuk menekan tombol-tombol keyboard untuk mempercepat pengetikan. Karena konsentrasi kita tertuju pada dokumen yang diketik bukan tombol mana yang harus ditekan, maka pengetikan akan menjadi lebih cepat. Metode ini bisa dipelajari secara mandiri atau mengikuti kursus mengetik. Secara mandiri kita menggunakan software khusus seperti Mavis Beacon Teaches Typing atau Quick and Easy Typing. Ada juga program belajar mengetik yang dibuat khusus untuk anak-anak , yaitu Disney's Adventure in Typing with Timon and Pumbaa, yang menggunakan karakter dari film The Lion King.<br />
Masalah utama dalam mengetik sepuluh jari sebenarnya adalah tata letak keyboard yang dikenal dengan QWERTY yang dirancang untuk Bahasa Inggris. Tombol yang sering digunakan diletakkan di posisi jari telunjuk/ di tengah. Sementara tombol A diletakkan di posisi jari kelingking kiri, sehingga menyulitkan orang Indonesia yang banyak menggunakan huruf A dalam perbendaharaan katanya. Meski demikian, belajar mengetik spuluh jari dengan komputer lebih mudah daripada menggunakan mesin ketik karena tombol keyboard lebih mudah ditekan dengan kekuatan yang tidak terlalu besar dibandingkan tombol mesin ketik yang umumnya keras dan memerlukan banyak tenaga untuk menekannya.<br />
Modul 5: Memasukkan Gambar ke MS Word<br />
Dokumen hasil ketikan kita di MS Word tidak harus berupa kata-kata saja, namun juga bisa memuat gambar, diagram, tabel, grafik, atau objek lain. Yang akan dibahas kali ini adalah cara memasukkan elemen grafis (gambar) ke dokumen hasil ketikan.<br />
Ada dua cara memasukkan gambar ke dokumen MS Word, yaitu dengan membuatnya sendiri atau menyisipkan gambar yang sudah jadi/sudah ada di komputer.<br />
Cara pertama dilakukan dengan mengaktifkan toolbar drawing yang tersedia. Klik icon Drawing di toolbar, maka akan muncul toolbar Drawing seperti di bawah ini.Cara lain adalah dengan memilih menu View → Toolbars → Drawing atau mengklik kanan pada toolbar dan memilih Drawing pada pop-up menu yang muncul.<br />
Klik pada tombol garis untuk menggambar garis lurus, tombol panah untuk menggambar tanda panah, tombol kotak untuk menggambar persegi panjang, tombol oval untuk menggambar lingkaran/oval.<br />
Tombol AutoShapes akan menyediakan bentuk-bentuk siap pakai, seperti bintang, banner (spanduk), balon dialog, menggambar bebas (freehand), atau lambang-lambang diagram alir (flowchart).<br />
Sedangkan tombol Draw akan memunculkan menu yang berhubungan dengan objek gambar seperti order (urutan gambar dan teks), group (mengelompokkan elemen gambar), rotate or flip (memutar dan membalik), serta mengedit AutoShapes.<br />
Sementara penekanan tombol panah putih digunakan untuk mengontrol gambar, mengubah ukuran atau memindahkan, atau melakukan operasi lain.<br />
Tombol-tombol lain berturut-turut adalah untuk memasukkan textbox (kotak teks), WordArt(kata hias), diagram/chart, clipart, gambar/foto, mengubah warna blok (fill), warna garis (line), warna huruf (font), tebal garis, jenis garis, bentuk tanda panah, menambah bayangan (shadow), dan efek tiga dimensi (3D).</div><br />
Menyisipkan gambar yang sudah jadi dapat dilakukan dengan cara memunculkan toolbar Drawing seperti di atas dan memilih tombol-tombol yang sesuai, atau dengan memilih menu Insert → Picture.<br />
Terdapat beberapa pilihan, yaitu<br />
Clipart, merupakan gambar kartun yang disediakan oleh MS Word<br />
From File, menyisipkan gambar yang sebelumnya kita buat menggunakan program lain atau kita kopi dari sumber lain.<br />
From Scanner or Camera, memungkinkan kita memasukkan gambar cetak yang di-scan menggunakan scanner atau gambar hasil bidikan kamera digital<br />
Organization Chart, adalah applet MS Word untuk membuat diagram struktur organisasi<br />
New Drawing, sama artinya dengan membuat gambar baru seperti diterangkan di atas<br />
AutoShapes<br />
WordArt, merupakan applet untuk membuat huruf hias<br />
Chart, untuk memasukkan grafik<br />
Berikut ini beberapa contoh gambar yang bisa disisipkan dalam dokumen:<br />
Modul 7: Membuat Kartu Ucapan<br />
Pada modul terakhir ini, kita akan mencoba mempraktikkan semua materi yang telah diajarkan di modul-modul terdahulu. Di sini kita akan mencoba membuat kartu ucapan (hari raya, ulang tahun) menggunakan program Microsoft Word. Langkah-langkah pembuatannya adalah sebagai berikut :<br />
Buatlah dokumen baru di Word, aktifkan toolbar drawing dengan mengklik tombol Drawing di toolbar atau memilih menu View Toolbar Drawing<br />
Buatlah garis bantu pada posisi 7,5 cm dari kiri (mistar atas) dan 12 cm dari atas (mistar kiri)<br />
Tuliskan nama pengirim pada daerah kanan bawah dengan menggunakan tombol Text Box atau menu Insert Text Box (lihat gambar kanan)<br />
Atur format Text Box dengan mengklik dua kali pada Text Box. Pada tab Colors and Lines, pilih No Fill pada opsi Fill Color, No Line pada opsi Line Color untuk menghilangkan garis dan background. Kemudian pada Tab Text Box, masukkan nilai 0 untuk setiap nilai Internal Margin<br />
Sekarang, sisipkan gambar dari Clip Art dengan memilih menu Insert Picture ClipArt atau jika menggunakan gambar lain, gunakan Insert Picture From File. Atur penempatan gambar dengan mengklik dua kali pada gambar lalu pada tab Layout pilih In Front of Text<br />
Ulangi langkah-langkah 3, 4 , dan 5 untuk menyisipkan teks dan gambar pembuat kartu pada bidang kiri bawah. Pakailah teks berukuran 8 - 10 point<br />
Untuk bagian dalamya (ucapan), sisipkan WordArt ke bagian atas dengan mengklik tombol Word Art di toolbar Drawing atau pilih menu Insert Picture WordArt. Tuliskan ucapan yang diinginkan (Selamat Hari Raya, Ulang Tahun, atau yang lainnya). Lalu putar posisi WordArt dengan mengkliktombol Draw Rotate or Flip Free Rotate, sehingga posisinya terbalik.<br />
Masukkan teks dan gambar ke bagian atas dengan cara yang sama. Sehingga hasilnya akan nampak seperti di bawah ini.<br />
Kartu ucapan kita sudah selesai! Hapuslah garis bantu vertikal dan horisontal dengan mengklik pada garis dan menekan tombol Delete. Kemudian, cetaklah kartu dengan perintah Ctrl + P atau menu File Print (lihat modul 6). Setelah tercetak lipatlah kartu menjadi empat dan kartu siap untuk dikirimkan!<br />
PENUTUP<br />
Modul ini hanyalah pengantar dan baru sebagian kecil dari penguasaan komputer secara keseluruhan untuk itu, diperlukan latihan lebih lanjut serta belajar dengan sungguh-sungguh agar cepat bisa.<br />
Banyak-banyak berlatih dengan modul-modul terdahulu. Jangan cepat menyerah sebelum bisa. Tanyakan hal-hal yang belum dipahami kepada yang lebih tahu<br />
Banyak-banyak membaca buku-buku atau majalah komputer untuk menambah pengetahuan<br />
Jika berlatih menggunakan komputer milik orang lain, perhatikan sopan santun. Jangan meminjam komputer saat masih dibutuhkan pemiliknya. Jangan memakai terlalu lama. Gunakan komputer pinjaman benar-benar untuk belajar, jangan sekadar main-main. Jagalah kebersihan dan kesehatan komputer pinjaman agar kita masih bisa menggunakannya lain kali.<br />
Jangan cepat puas, karena pengetahuan komputer itu sangat luas, dan tidak ada yang mampu menguasai semuanya.<br />
Jangan lupa, belajar komputer itu perlu, namun belajar di sekolah yang utama. Belajar komputer setelah pelajaran di sekolah diselesaikan, baik tugas maupun PR.<br />
Yang terakhir, kalau dalam penyusunan modul maupun penyampaian materi ini banyak kekurangan, mohon maaf sebesar-besarnya, dan semoga pada kesempatan lain bisa disempurnakan lagi.Unknownnoreply@blogger.com1