Bondan Ananda Pasha Adhitya Al Farobi

Metode Pembelajaran System Internet Online

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 02 Desember 2012

Penerapan Pedoman Akuntansi Perbankan Di Indonesia




Sehubungan dengan dilakukannya penyempurnaan oleh Ikatan Akuntan Indonesia terhadap beberapa Standar Akuntansi Keuangan yang saat ini berlaku, maka PAPI yang merupakan penjabaran lebih lanjut dari PSAK yang relevan untuk industri perbankan juga perlu disesuaikan, termasuk penyesuaian terkait dengan penerbitan PSAK No. 50 (Revisi 2006) tentang Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) tentang Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, yang akan berlaku sejak 1 Januari 2010.
PAPI disusun dengan kerjasama antara Bank Indonesia, perbankan, dan Ikatan Akuntan Indonesia. Dengan PAPI diharapkan dapat terjadi peningkatan transparansi kondisi keuangan bank sehingga laporan keuangan bank menjadi semakin relevan, komprehensif, andal, dan dapat diperbandingkan. 
Pemberlakuan PAPI 2008 diatur dalam Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 11/4/DPNP tanggal 27 Januari 2009 perihal Pelaksanaan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia. Sebagai petunjuk pelaksanaan dari PSAK maka untuk hal-hal yang tidak diatur dalam PAPI tetap mengacu kepada PSAK yang berlaku.
Untuk pendukung penjelasan saya persilahkan para pembaca mendownload di makalah akuntansi 

Senin, 04 Juni 2012

Ayah "Bondan Ingin Beli Waktu Ayah.....!!!"


Sedikit cerita tentang sebuah nilai kehidupan tentang seorang anak yang ingin sekali menikmati waktu bersama ayahnya, mungkin kisah ini terjadi di antara kita yang gila akan sebuah pekerjaan dan sebuah karir tapi lupa akan anak yang membutuhkan kasih sayang dari seorang ayah
Pada suatu hari, seorang Ayah pulang dari bekerja pukul 21.00 malam. Seperti hari-hari sebelumnya, hari itu sangat melelahkan baginya. Sesampainya dirumah ia mendapati anaknya yang berusia 8 tahun yang duduk di kelas 2 SD sudah menunggunya di depan pintu rumah. Sepertinya ia sudah menunggu lama.”Kok belum tidur?” sapa sang Ayah pada anaknya.
Biasanya si anak sudah lelap ketika ia pulang kerja, dan baru bangun ketika ia akan bersiap berangkat ke kantor di pagi hari.”Aku menunggu Ayah pulang , karena aku mau tanya berapa sih gaji Ayah?”"Lho,tumben, kok nanya gaji Ayah segala? Kamu mau minta uang lagi ya?”"Ah, nggak pa, aku sekedar..pengin tahu aja…”"Oke, kamu boleh hitung sendiri. Setiap hari Ayah bekerja sekitar 10 jam dan dibayar Rp.100.000. setiap bulan rata-rata dihitung 25 hari kerja. Jadi gaji Ayah satu bulan berapa, hayo?!”Si anak kemudian berlari mengambil kertas dari meja belajar sementara Ayahnya melepas sepatu dan mengambil minuman.
Ketika sang Ayah ke kamar untuk berganti pakaian, sang anak mengikutinya.”jadi kalau satu hari Ayah dibayar Rp 100.000 utuk 10 jam, berarti satu jam Ayah digaji Rp 10.000 dong!”"Kamu pinter, sekarang tidur ya..sudah malam!” tapi sang anak tidak mau beranjak.”Ayah, aku boleh pinjam uang Rp 2.000 nggak?”"Sudah malam nak, buat apa minta uang malam-malam begini. Sudah, besok pagi saja. Sekarang kamu tidur…”"Tapi Ayah…”"Sudah, sekarang tidur…” suara sang Ayah mulai meninggi.Anak kecil itu berbalik menuju kamarnya.
Sang Ayah tampak menyesali ucapannya. Tak lama kemudian ia menghampiri anaknya di kamar. Anak itu sedang-terisak-isak sambil memegang uang Rp 8.000.Sambil mengelus kepala sang anak, Ayahnya berkata”Maafin Ayah ya! kenapa kamu minta uang malam-malam begini..besok kan masih bisa. Jangankan Rp.10.000, lebih dari itu juga boleh. Kamu mau pakai buat beli mainan khan?….”"Ayah, aku ngga minta uang. Aku pinjam…nanti aku kembalikan kalau sudah menabung lagi dari uang jajanku.”"Iya..iya..tapi buat apa??” Tanya sang Ayah.”
Aku menunggu Ayah pulang hari ini dari jam 8. aku mau ajak Ayah main ular tangga. Satu jam saja pa, aku mohon. Mama sering bilang, kalau waktu Ayah itu sangat berharga. Jadi aku mau beli waktu Ayah. Aku buka tabunganku, tapi cuma ada uang Rp 8.000. tapi Ayah bilang, untuk satu jam Ayah dibayar Rp 10.000.. karena uang tabunganku hanya Rp.8.000,- dan itu tidak cukup, aku mau pinjam Rp 2.000 dari Ayah…”Sang Ayah cuma terdiam.
Ia kehilangan kata-kata. Ia pun memeluk erat anak kecil itu sambil menangisMendengar perkataan anaknya, sang Ayah langsung terdiam, ia seketika terenyuh, kehilangan kata-kata dan menangis.. ia lalu segera merangkul sang anak yang disayanginya itu sambil menangis dan minta maaf pada sang anak..”Maafkan Ayah sayang…” ujar sang Ayah.”Ayah telah khilaf, selama ini Ayah lupa untuk apa Ayah bekerja keras…maafkan Ayah anakku…” kata sang Ayah ditengah suara tangisnya. Si anak hanya diam membisu dalam dekapan sang Ayah…